Tuesday, June 24, 2008

PIJAR WAKTU

PIJAR WAKTU

Dari setengah sadar melihat waktu menenggelamkan dalam arungan hari
seribu tahun berjalan mengiring doa yang tak bakal mati
Aku ingin kembali
Kembalikan hari
tertawa riang pasti aku ingin hidup menanti aku ingin
hidup berpijar di onggokan kotor pekat.
Aku ingin bersama waktu lalu, kubeli dari hariku lalu. Aku ingin
kembali dari hancur hari
Disini aku
Menjaring-jaring angin
Memintal-pintal debu
Apakah waktu akan hadir diesok hari atau aku akan sembunyi dibalik kerangkeng besi yang mengungkung dalam kebodohan
Ataukah aku akan menari-nari kembali mengguyur hati mendapatkan pijar waktu
Disini diwaktu ini air mulai surut dan laut mulai tinggi menghabiskan sisa-sisa tanah yang mulai hilang di telan ombak



Dan kembali disini kehijauan mulai musnah diteropong dari planet waktu
Pijar waktu mulai mati tak mampu menggenggam hari
Akankah terus begini mengambang redup
Dunia mulai basi ditelan ozon yang mulai hilang ditelan keserakahan
Waktu semakin tua semakin menindih tak bergerak kembali seperti asal usul bumi

Wednesday, June 18, 2008

SELAMAT TINGGAL EMAK

Hari berkabut membawa rontokan daun menghujam rendah
Menggilas ragu datangkan arti
Merajam daging menghentak nyawa
Meggila menyayat hari

Kapan
Hari kembali setelah ragu muncul menimang sayang
Menggagu otak menyayat hati
Apakah kau masih ada
Jangan jangan kau kembali
Mencium darah nanar nanah mebiru semu

Hari kelabu semu meMbiru laut
Tanpa darah
Tercabut dari daging ini
Akhiri hari
Menuju alam nirwana
Damai