Friday, October 19, 2007

TUGAS KU SBG LAKI2



Aku hari ini ingin menyelesaikan tugasku sebagai laki-laki. Menghidupi istriku dengan makanan yang lezat, dengan mobil yang mewah dengan rumah yang megah, dengan segal ayna kami inginkan akan terpenuhi. Memperoleh rejeki secara benar. Itu mimpi- mimpiku yang belum kesampaian. Begitu nikmatnya hidup bias mencukupi segalanya dengan keringatku sendiri.Itu impian-impianku sebagai manusia.
Tanpa belas kasihan siapapun tetapi dengan rasa hormat mereka memberikan segalanya kepadaku dengan iklas tanpa paksaan. Inilah aku dengan impianku tanpa tedeng aling-aling mengutarakannya dengan lantang dang sangat bahagia sekali menjalaninya.
Aku ingi sekuat tenaga menbanting raga memperoleh kemudahan dalam hidup. Majulah jika kau ingin berhasil semangat terus tanpa kendur karena aku akan memperolehnya dengan sabar. Hanya kuasa Tuhanlah yang akan memberikan warisan melimpah karena segalanya itu benarnya akan keluar dari dalam dirimu. Apa yang keluar dalam hatimu itu yang akan kembali mrnjadi rejekimu. Hadapilah kenyataan untuk lantang maju, besikukuh untuk maju. Bersikukuh untuk menggenapi segala janjimu itu karena hasil dari semua itu akan kau dapatkan jika kau mau mencoba berhasil- mencoba mengerti akan keberhasilan kehidupan ini.
Semangat terus dengan tekun tanpa mememperhatiakan apa yang akan kau dapatkan karena itu adalah keberhasial hidup sesungguhnys. Kemampuanmu untuk berbicara itu sebagai kekuatanmu dalam menjalani hidup. Tidak usah berprasangka buruk terhadap masa depanmu. Masa depanmu ada didepan matamu. Jika kau bersungguh- sungguh, tidak menyepelekan aku berusaha terus maka kau akan bahagia. Itulah kunci keberhasilan hidup, kunci kemandirian hidup. Nikmati hidup sesungguhnya. Hidup akan menjadi lebih baik tidak usah ragu keberhasilan ada dalam matamu.

TEMBANG BUKIT KAPUR

TEMBANG BUKIT KAPUR
Oleh Remitri Subianto


BAB I. RUMAH KEABADIAN


Dikeremangan malam cahaya bulan terlihat temaram, menggamit mega-mega yang mulai larut dalam peraduan. Hari ini mendung menggelayut hitam abu-abu menggambar dunia yang mulai tua. Tiada warna yang sejuk seakan waktu mulai menjadi abu tiada batas baik dan buruk membaur menjadi satu.
Mbok minyaknya entek !” Sore itu Sunar mau menyalakan senthir. Wis nganggo minyal klentik sik, mengko yen duwe duwet nggango lengo potro. Si Sunar yang dari tadi kebinggungan mencari minyak untuk menyalakan senthirnya.
Sudah beberapa bulan ini terjadi krisis yang sudah gawat mencapai batas kerendahannya. Yang ada hanya gaplek itupun susah apalagi beras tidak ada sama sekali setiap hari pasti ada yang meninggal bukan karena stroke tapi karena busung lapar yang menanjak jumlahnya.. Beras yang biasanya hanya ada di daerah Klaten pedan sekarang menjadi emas di pasir padang gurun. Negara kacau banyak sekali begal berkeliaran. Maling mencari mangsa bukan emas yang mereka cari tapi makanan sumber energi untuk melakukan aktifitas yang sudah sangat sulit didapat.
Sehari bahkan satu orang meninggal sudah menjadi hal biasa. Kuburan menjadi sesak penuh dengan mayat yang mengantri menikmati keabadian. Apalagi kemarau serasa panjang sekali. Hujan hanya menjadi impian di antara orang – orang yang malas bekerja atau bahkan mempersiapkan gabah – gabah di lumbung.
“Sudah Nar nggak usah neko – neko kamu itu sekolah ongko loro itu sudah sangat tinggi derajatnya. Sekarang kamu tidur besok bangun pagi pergi ke pekarangan cari uwi apa suweg buat ganjel perut. Kita ini masih mending bisa makan lihat itu pak Karto yang perutnya njemblung kebanyakan air atau mungkin cacing yang siap meletus. Kamu harus bertekun sama yang Widhi yang sudah memberikan kehidupan kenikmatan pada kita.” wejangan Simbok didengarkannya dengan premati dan ngati – ati. Pelan hanya kepala Sunar manggut-manggut mengiyakan.
Malam itu kampung mBetal sepi sekali tadi malam Belanda melewati perkampungan mencari pekerja yang masih nekad untuk kebebasan masyarakat tertindas. Tanpa memandang ragam kepercayaan mereka menyatu demi impian kebebasan dari penjajahan. Soedirman yang baru sore tadi melewati daerah ini menuju bukit-bukit di Pacitan yang melarikan diri dari kejaran antek – antek ratu Wilhelmina yang menyiksa orang bodoh dan gampang dibodohi.Mengapa dari dulu pemimpin-pemimpinya mudah sekali disogok kumpeni untuk melanggengkan bisnis semata menggambil pala, cengkeh, cigarettes secara murah dari negeri yang loh jinawi ini. Salahnya sendiri mudah dibodohi dari gemerincing uang yang membuat merah mata( ungkapan ini dipakai sekarang untuk obat merah). Apa nggak kapok di bodohi bahkan masih diadopsi untuk mencari harta sendiri jadi raja-raja kecil didaerah bukan untuk kemakmuran malah keadilan diri sendiri, ya tentunya nggak semua ada juga yang sinatria jujur dan wibawa.
Soedirman sang pejuang yang dari dulu mau saja memperjuangkan dapat harta tidak hanya dapat nama yang dielu-elukan seluruh bangsa ini. Nama kesohor hingga menjadi Jenderal kesohor nomer satu dari Jenderal bintang lima lainnya kalau ada.
Masyarakat merasa miris ada yang sembunyi di pegunungan - pegunungan sekitar. Desas-desus pejuang yang mundur selangkah untuk menyimpan kekuatan biar dianggap lemah agar dianggap nggak mampu untuk persiapkan meleburkan nanti Kompeni di Tanah Ngayojakarta. Cerita penyiksaan yang mereka dapat dari warga membuat ketakutan. Harta benda mereka di tinggalkan begitu saja tanpa peduli dicuri, diambil atau bahkan di bakar. Nyali mereka matikan dulu membangun kekuatan melawan masa keemasan kaum kulit putih(setelah diamati sebenarnya putih kemerahan kepanasan blentong blentong).
***
Sudah beberapa bulan kampung Mbetal mengalami paceklik. Panenan mereka dimakan wereng.hanya bisa mengandalkan timun. Tanaman kedelai yang hidup dimusim kemarau Mungkin satu bulan baru bisa panen.
Sunar baru sekolah kelas dua SR. Untuk masuk sekolah harus berjalan sepuluh kilo waktu yang begitu dekat waktu itu.Untuk menempuh itu perlu waktu tiga jam. Berangkat sekolah dari jam lima dan sampai di SR jam delapan. Tetapi Si Prenjak ini nggak punya lelah bergerak terus kipat- kipit ya itu hal biasa. Enak dan menyenangkan .Pernah suatu kali tidak punya uang untuk beli sabak dia harus menjemur kedelai yang habis di panen dengan batang dan kedelai yang belum dionceki. Setelah kering ditumbuk blang-blung blang-blung atau ia injak – injak baru kedelai keluar dari kulitnya. Dijualnya kedelai itu tanpa sepengetahuan mbah Putri. Wah Si prenjak ini berani sekali. Semangatnya melebihi gunung Lawu yang kelihatan nun jauh di timur agak mencong ke utara. Demi cita-citanya seperti Sudirman yang gagah megah mengangkasa.
Teringat waktu sekolah, Pak Broto gurunya minta ampun galaknya yang memang masih keturuna dari Pangerang Surokarto yang nyepi di Kahyangan Tirtomoyo. Setiap kali tidak bisa mengerjakan duding siap memukul mereka. Jangan harap melawan tunduk dan diam, sikap itu yang enak di pilih untuk menyelamatkan diri. Atau bisa malam-malam Sunar menghapal setiap pekalian atau pembagian dari satu sampai seratus. Tapi biasanya Sunar menghapal saat angon Sapi dengan samak pelajaran, jangan sampai keliru, kalau keliru siap di pukul. Bahkan ilmu – ilmu Aljabar bukan sesuatu yang sulit buatnya.
Karena keterbatasan orang tuanya akhirnya ia dititpkan pada saudara dari ibunya, pernahnya adiknya yang menjadi istri dari Ronggo di kampung sebelah. Kampung di sebelah kali Keduang yang menjadi cikal bakal kali besar Bengawan Solo namanya Ploso.
“Apa kamu tidak percaya pada kami Lik biar Sunar disini agar nanti jadi orang. Nggak usah kuatir masalah makan ladang kita masih banyak nanti Sunar bantu disawah atau kalau sibuk sinau nggak usah bantu ya nggak apa-apa.
Kebetulan Mbah Ronggo( biasa dia dipanggil demikian sebagai penghormatan sebagai orang yang dituakan) tidak punya putra. Dan Sunar diangkat menjadi anak bukan menjadi orang yang ngenger lagi.
Tanpa sepengetahuan Bapaknya Sunar di kirim ke Surokarto untuk meneruskan sekolah lebih lanjut
Keinginan mulianya terkabul. Tanah Jawa mulai bergejolak



SUNAR NANTI JADI PUNGGAWA ALIAS JADI MENTERI DI NEGERI INI YANG TERPAKSA MENGGUSUR TANAH TUMPAH DARAHNYA UNTUK PEMBANGUNAN WADUK GAJAH MUNGKUR


BAB II ANGIN ANGINAN
SIapa tidak kenal Menteri Pekerjaan Umum yang sungguh disegani dseluruh penjuru negeri Menteri yang kaya akan tender-tender yang siap masuk kantong untuk menggolkan proyek-proyek Mercu suar. Dilema memang aku snediri aku mau
Ya kami marah digusur begitu saja ganti rugi dua sembila rupaih itu kan munafik terhadap diriku sendri yang besar didaerah itu. Aku seakan kembali ke Ploso tempat aku dulu lahir dengan kepedihan Mbah kakung dan Mbah Putri dari anak-anakku ini.

Terombang ambing pergolakan RI
Menceritakan keluarga kelas bawah dengan mengikuti suasana peperanag yang bergolak pada masa itu. Penjajahan jepang dan Belanda, Sampai desingan peluru yang sampai meremukkan bamboo pada saat di akan pergi ke pasar.Perjalanan masa kecilnya dimana dia sampai dia sekolah sambil menaiki sepur yang berjalan.
enceritakan suasana rumah dengan segala dimensiny

BAB III. MASA SOSIALIS (tahun 1965)
Masa kanak kanak dimana ia pernah mengalami masa PKI .Partai yang sangat besar dimasa itu
Dari radio transistor terdengar pidato kenegaraan mengukuhkan Luietenant Soeharto menjadi orang nomer satu di dunia ini,dunia kecilku yang waktu itu dielu-elukan semua orang dari pembebasan Soekarno yang model raja-raja Jawa berdaulat banyak istri.
Singkong yang terasa nikmat diperutnya tertelan perlahan.Sunar duduk di dipan depan rumah gedhek peninggalan Mbah Kromo, kakeknya.




BAB IV MASA PENGASINGAN

Apa enaknya hidup meninggalkan tumpah darah yang di ambil penguasa hanya untuk memuaskan nafsu mencapai kebijakannya sendiri. Suatu daerah yang gemah ripah loh jinawi menjadi lautan air membetang menenggelamkan enam kecamatan. Menurut ukurah loh itu ada di hati ketentraman menerima berkah dari sang Widhi bukan hanya tanah atau makanan saja yang mengenyangkan dan nanti jadi lupa diri akan keprihatinan namun juga keagungan jiwa menyatu dalam raga. Sungguh suatu pengorbanan yang tiada terhitung waktu. Tumpah tenggelam dari air bah buatan manusia. Terusir dari kehidupan keseharian.
Termasuk saudara-saudaraku terusir menuju tanah Swarna dwipa negeri taklukan Majapahit yang penuh dengan daerah tak berujung tak bertuan. Babat alas gung liwang liwung tanpa manusia penghuni hanya makluk-makluk berbudi yang mau membagi tempat berteduh. Makluk hutan yang malah mungkin memiliki rasa terima kasih tak terhingga merelakan juga terusir ke dalam hutan yang lebih dalam lagi. Entah apa yang mereka kerjakan disana menjadi manusia yang kehilangan akar budaya.
Proyek mercusuar yang harus terealisasi untuk membuktikan pada ilmu yang namanya pembangunan membuat ribuan orang berbodong-bondong seperti orang dimaling tanah tumpah darahnya pindah entah tak karuan rimbanya. Pembuktian sebagai Sang Presiden raja Pembangunan supaya dicap sungguh-sungguh melaksanakan amanat rakyat. Waduk Gajah Mungkur harus terealisasi. Bedol desa harus dilaksanakan bedol artinya dicerabut semua dari akar-akarnya bahkan sampai kesari – sarinya dibawa semua untuk di ambil pathinya punggawa desa kalau mau ini bahasa halusnya di intimidasi harus mau meninggalkan bumi lahir wutah getih.
Rupiah saat itu untuk satu meter persegi hanya dihargai dua puluh sebilan rupiah. Kenyataan merelakan tanah garapannya yang siap dipanen. Padi setengah hijau terpaksa dipanen, kepedihan yang di tanggung hingga Mbah putri sakit keras loro bludrek.
“Aku wis ra kuwat le nagging urip ik”, katanya setelah sakitnya tidak sembuh-sembuh.

Sedang timunnya yang mulai berbuah harus rela dipanen, masih pentil dan cilik – cilik menjadi suatu kejadian luar biasa melebihi gunung njebluk, pagebluk buatan manusia. Intimidasi yang diterimanya menyebabkan dia dan keluarganya mengungsi di kampung terdekat. Hal ini menyebabkan sakit-sakitan sampai akhir hayatnya meninggalkan suatu keadan yang sudah tertata rapi dan kebudayaan yang sudah menyatu.
Penggusuran yang disebabkan oleh proyek Gajah mungkur, Narsi harus pisah dengan Mbah Kakung, biasa anak-anaknya menyebut orang tuanya, yang tetap berat dengan negeri Jawadwipa. Negeri antah berantah yang belum diketahui budaya, kondisi masyarakat lingkungan sekitar.
Keberanian menghadapi suku wang-wing di pulau Swarna dwipa, harus transmigrasi bedol desa ke daerah Sitiung( Siti artinya tanah yang penuh dengan butan belantara) apa kamu tahu dimana petanya itu tahun delapan puluh kalau itu tidak salah harus berangkat meninggalkan naik montor mabur wang wing yang dulu sering di pakai kumpeni untuk menyerang daerah perdikan Ambarawa ( dari namanya saja tidak bisa dipungkiri banyak rawa atau kalau sekarang tanah gambut) basis para pejuang yang sungguh nganeh – anehi maunya tinggal di daerah perbukitan kanan kiri dan agak ke bawah ada rawa Pening yang memang sudah terkenal bening tempat BaroKlining menunjukkan kesaktiannya. Si cindik cilik elek ini menunjukkan sakti mandraguna tiada bertepi tak terkalahkan dari orang – orang sakti, anak udik yang baru turun gunung mencoba kesaktiannya. Sunar jadi ingat dulu waktu dia berjuang entah.




BAB V MASA KETERASINGAN- PENCAIRAN KEGELAPAN
(1977-1980)



Di hutan Sitiung di pedalaman hutan Jambi kami berlidung dari atap rumbia babat alas menjunkalkan pohon besar sebesar kapal. Narti hanya terdiam memandangi kaki langit terbentang hijau rumah kera-kera dan dewa – dewa menyemadikan diri dikeheningan malam.Aku sekarang bersama sekawan manusia memulai kehidupan entah kapan harus aku mulai terasa keterasingan. Seperi pembuangan Adam Hawa dari tanah terjanji menuju daerah gung liwang liwung.Mengapa duh Gusti engkau memberikan cobaan begitu hebat bagi kami manusia Jawa yang terbuang.Walaupun aku tidak tahu asal –usul diriku, nenek moyangku entah dari mana mereka berasal namun aku meras kesendirian mencekan bersama Bapa Ibuku saudara- saudaraku Mbakyu Budhe Paklik Mbokcilik, Pakdhe tercerabut dari akar budayaku dipesisir kidul bukit kapur yang bagiku begitu indah sebagai wutah darah ari-ari kawah tempat mbojol dari gua garba simbokku. Aku haus akan laut Kidul yang merubah arah angina musim panen musim kemarauku disini didinginnya waktu yang habis untuk memikirkan apakah aku dan akan mati atau dimakan harimau yang belum pernah aku kenal.Atau mungkin ular Sawa yang besarnya serumahku yang mau menelan hidup-hidup seluruh jiwa ragaku. Duh Gusti mengapa engkau beri cobaan ini yang tidak terperi oleh nalarku.
Aku harus bangun pagi membabat alas lagi entah sampai kapan ini terjadi
Dengan pergolakan batinya berusaha mencari kembali tanah tersebut untuk mengenang masa kecilnya. Dengan pekarangan yang luas penuh dengan tanaman yang subur. Daerah tersebut penuh dengan tanaman kedelai dan padi yang subur
------------
Reformasi manusiawi-pemerintahan

PUISI ANEH

TV:
Anjingku menyalak,menyalakan hati malam menggugah takdir hati mati dimakan usia dan rasa mati, aku hadir dari kiloan waktu menghampiri dunia maya, hadir menjadi satu mengecil dalam tabung tv tertawa terkekeh menyanyikan deru matinya waktu aku akan hidup sejuta milyar tahun terima kasih ku dunia maya

Kung:
Karet gelang gelombang mengembang mengangkang karunia illahi murni, nyata semakin hidup aku semakin mati rasa rasa sepi alangkah indahnya kemarin aku telah takdir semakin harum mewangi acapkali dikali sepi mennyanyi nyanyi tapi sendiri kali
Mencari diri:
Biar aku ada tanpa ada yang Tanya siapa saya aku sudah bicara pada siapa saja terserah anda anda mau merdeka atau setia pada kesetiaan mu yang mati suri ini aku akan mencari jati di dalam sepuluh pribadi.Pribadi yang mati.

PERGULATAN

PERGULATAN
Saya tidak tau sekarang dimana, yang ada dalam pikiranku hanya berlari dan berlari seakan dikejar intel yang selalu menguntitku. Kutengok kanan kiri, aku berada di pematang sawah menuju sebuah hutan kecil di pinggir desa. Aku melompat saja di tumpukan kayu – kayu yang mungkin sengaja dikumpulkan untuk kayu bakar. Kuambil telpon gemgamku. Aku kembali mengontak teman – teman LSM bahwa aku berada suatu tempat dan sekarang saya katakan aman. Ya aman agar mereka tak gelisah memikirkanku. Kumatikan lagi untuk menghilangkan jejak karena bisa berbahaya mungkin saja telpon saya di sadap. Kugunakan Hape ini karena ini satu –satunya alat komunikasi yang efektif ditengah hutan.
Nafasku atur pelan-pelan yang sudah mulai kehabisan. Aku merasa lapar kuhanya menikmati saja nyanyian perutku ah brengsek pikirku nggak bisa diajak kompromi. Mungkin nanti petang saja aku keluar dari gubuk ini sampai pendududuk atau mungkin intel – intel itu yang mungkin juga menyamar sebagai penduduk setempat. Aku harus hati –hati nyawa sekarang tidak berarti bisa saja dibunuh tanpa terbongkar siapa yang membunuhku. Aku memang sedang menjadi orang yang boleh dikatakan memperjuangkan hak-hak petani disini tanah-tanah moyang mereka yang dirampas orang berduit dikota. Mereka menyewa perambah – perambah hutan. Ya perambah hutan sekarang sudah berkonkalikong dengan aparat. Dasar aparat yang keparat, batinku. Aku cuma bisa ngedumel saja tak mampu melawan keadaan ini. Jiwa mudaku menggelegak melihat ketidak adilan ini.Hutan di daerah ini sekarang yang menjadi penelitiaku sudah menjadi gundul, dari luar mungkin orang melihat masih rimbun tapi setelah masuk dua kilo tiga kilo akan terlihat bukit-bukit yang botak habis dicukur.
Saya sudah sekitar dua tahun berada di organisasiku ini. Idealisku sebagai mahasiswa mulai muncul semenjak perlakuan aparat yang telah membunuh bapakku. Bapak dituduh sebagai anggota partai terlarang, bangsat. Bahkan waktu kecil aku selalu berontak dengan keadaan.Aku selalu meninju siapa saja yang berguyon bahwa bapak telah digantung atau ditembak di luweng pojokan desa.Aku menghantam semua orang yang mengejek “hei PKI” anak setan. Pernah aku curhat dengan professor pembimbing skripsiku tentang hal ini, ‘Jangan kau buang energi percuma,saya tahu kenapa kau marah, ayahmu mati mempertahankan apa yang diperjuangkan’.Aku merasa lega walaupun tahu Bapak tidak akan hidup lagi aku tahu Bapak tidak terlibat namun sudah dianggap terlibat oleh keadaan. Pergunakan hidupmu untuk tidak mengumpat, pergunakan untuk kemanusiaan. Hidupku hanya penuh dengan umpatan tak mampu melawan ini semua di negeriku yang amat aku cintai ini. Semenjak itu akan semakin rajin jiwa kemerdekaan dan jiwa sosialku muncul, jangan ada lagi yang teraniaya.
Bapakku menurut kabar kawan - kawannya hanyalah orang yang ikut – ikutan saja, nonton ledek, pesta rakyat yang digelar setiap partai itu mengadakan propaganda. Mungkin dua atau tiga kali saja dia ikut. Ya orang yang tak tahu menjadi koraban politik. Menurut kabar ada seorang yang tak menyukai bapak mengkait - kaitkannya dengan organisasi tersebut.
Sebelum dia pergi Bapak berpesan jangan pernah ikut organisasi politik karena kamu akan menjadi korban dari permainan.Saya selalu mengingat-ingat itu tapi setiap melihat ketidak adilan hatiku selalu bergemuruh untuk melawan.Lawan dan lawan karena itu tidak benar, batinku
Yah aku sangat brangasan setiap kali teringat perlakuan itu. Bapakku diseret dari rumah ditutup matanya, waktu hari menjelang sore. dimasukkannya ke atas truk.Inikah yang disebut negara yang menghakimi rakyatnya tanpa sebuah pengadilan.Ah lelah aku memikirnya kapan ini semua berubah.Aku nggak mau menyerah.
Sang pembalak liar harus di tangkap pikirku. Masak negara begini besar tidak ada seorang aparat yang memiliki hati nurani.Pasti ada,Aku terus berjuaang untuk mendapat data-data yang lengkap untuk kajianku selama ini .Saya bersama satu rekanku sedang mengamati pembalakan liar didaerah hutan lindung bukit barisan. Kutelusuri setiap petak dan jengkal tanah untuk mengukur apakah ini suatu kebenaran bahwa telah terjadi pembalakan liar. Aku tidak mau membuat kesimpulan tanpa suatu fakta. Aku juga memiliki metodologi dalam penelitianku.
Dari perjalanan ku ini aku sedikitnya sudah mnegumpulkan data – data yang akhirnya untuk mengungkap siapa dibalik pembalakan liar ini.Seperti seorang wartawan melakukan investigasi ke setiap desa yang menjadi penelitianku.Ah aku lelah aku ingin tidur.
Waktu telah sore aku harus segera keluar dari daerah ini sebelum aku dicurigai sebagai maling .Kususuri selokan, walaupun aku telah mendapatkan peta namun sepertinya belum begitu lengkap. Saya berjalan dan berjalan, waktu menunjukkan pukul tujuh malam.Dari kejauhan terdengar deru mengaung-ngaung.Ah itu pasti bis besar,ah mana mungkin didesa terpencil ini ada bis.O pasti truk tapi urusan apa mereka disini.Aku sembunyi di rerimbunan katamana. Benar,saya melihat iring-iringan truk tronton pembawa gelodongan kayu keluar dari hutan. Satu, dua…. Ya lima truk keluar dengan membawa kayu berdiamaeter rata-rata 60 sampai 70 centi . Aku begitu cepat tahu ukurannya karena dulu pernah bekerja di sebauh pabrik penggergajian kayu.Sebelum aku ke kota untuk kuliah aku telah bekerja sejak SMP. Kasihan Mak sudah tua harus menghidupi tiga orang anak.Sedangkan aku anak kedua laki – laki pertama harus bisa memberikan contoh pada saudara-saudaraku. Nah setelah aku pergi ke kota adikku sekarang masih meneruskanya disana.Aku dulu tidak tau asal kayu – kayu itu yang penting bekerja dan bekerja untuk makan dan membantu mak.Ah itu masa lalu.
Walaupun ini sebuah tugas aku masih memiliki idealisme.Aku harus memiliki hati nurani..Kayu ge;lodongan itu mau dibawa kemana. Ah mungkin ke tepat- tepat penggergajian di pinggir desa tadi mungkin. Dari kejauhan aku ikut menyusuri jalan. Benar tebakakannku .



Setiap aku teringat dengan bapakku aku hanya bisa berdoa semoga hidup damai di sana.Mak apakah bapak sudah disurga ya. Adik cewekku bertanya dan akupun hanya bisa menghela napas setiap merdengar pertanyaan itu. Mungkin bapak udah mati ya atau mungkin telah kawin lagi. Ya sungguh sedih waktu itu tahun dimana tidak ada komunikasi yang bisa kita lakukan yang ada penipuan- penipuan informasi. Emakpun sudah menanyakan ini ke Kodim tapi jawapannyapun sungguh tidak ada kepastian.Dan mengaburkan. Apakah bapak – bapak ini masih punya hati atau memang mereka masih berpikir mereka masih ingin hidup dengan karirnya. Ya mungkin sedemikian mereka masih membutuhkan kehiduap dengan keluarganya. Akupun pulang dengan emak kuyu tiada semamgat.Bagaimana Bapak mak tanyaku. Emakpun hanya bias menjawab dengan gelengan kepala dan air mata yang menggenang disudut mata. Dan akupun tidak berani menanyakan lagi. Itu terjadi waktu aku masih SR.Kami kembali ke rumah dan menceritakan ini dalam hati saja.Masyarakat sekitar selalu mecibir dan mengkin megolok – olok. Tapi aku tidak tahu juga. Mungkin mereka melakukan itu untuk keselamatan mereka.Ya naluri manusia untuk hidup tapi Bapak juga butuh hisup mengapa dibunuh tanpa diadili, mengapa kami sampai sekarang tidak tahu dimana. Apakah ini resiko dari sebuah perubahan politik. Kok Bapak yang tidak tahu tentang politik ikut menjadi korban..Nasib orang kecil hanya bisa mengelus dada.
…….

Ada program dari pemerintah bedol desa Mak memutuskan untuk ikut transmigrasi meninggalkan kepahitan – kepahitan yang nggak bisa terlupakan. Emak kamu rela ya meningalkan kenangan kita ini.Aduh getir rasanya setiap aku mengingat itu lagi. Daerah persawahan yang subur ini akan kami tinggalkan menuju Swarna Dwipa. Padi – padi yang sudah mulai menguning kami jual saja pada tengkulak itu sebelum sawah ini menjadi kedung. Aku hanya bisa meratapi ayam – ayamku yang kami baiarkan lepas. Karena saat itu seperti tidak ada harganya. Ingat waktu kecil aku diajari bapak tentang lagu – lagu kemerdekaan. Ah apakah aku sudah merdeka sekarang, tanyaku dalam hati Apakah aku sekarang bisa melepaskan kemerdekaan ini disini di bumi kelahiranku.Sawah- sawahku ini akan di genangi air untuk membuat waduk. Tujuh kecamatan akan tenggelam bersama dengan waktu dibangunnya tumpukan – tumpukan batu kali. Yang memutus aliran bengawan Solo. Katanya untuk kesejahteraan masyarakat kenapa kami yang dikorbankan Demi pembangunan kami harus rela meninggalkan tanah tumpah darahku.
Emak memandangi lautan air yang mulai menggenagi belakang rumah untung rumah kami berada di bukit. Rumah mbah kakung sudah tergenang sejak sebulan yang lalu.
Apakah ini yang namanya keadialan.


Halo gimana ini apa kita diam saja penebangan hutan sudah membabi buta
apa kamu mau mati di tembak centheng – centheng itu
ah bulsyit kita harus terus mari kita laporin ke masyarakat internasional
Ah Negara – Negara maju juga memakai kayu kita mereka Cuma tutup mata saja keaadaan ini. Apalagi di pebatasan Malaysia ada jalan rahasia menuju perbatasan
Memang masyarakat tutup mata
Ah ini harus kita berantas

PEREMPUAN DAN BUNGA



PEREMPUAN & BUNGA
Oleh: REMITRI SUBIANTO

Sudah setahun ini aku menikmati dunia lain. Semerbak bunga-bunga dan dupa-dupa persembahan dalam perjamuan suci yang aku terima setahun yang lalu dalam janji dengan Tuhan. Aku ingin hidup semati, janji pernikahan aku ucapkan dihadapan Pastur dan seluruh umat Tubuhku serasa bergetar, tulang-tulangku lolos melepas mencapai klimak. Kuasa Illahi datang.
Aku harus siap menghadapi wot ogal-agil, harus aku lalui. Kenyataan yang kuanggap seperti membalikkan telapak tangan. Seperti bergantinya waktu, bergantinya tahun dari pukul dua belas malam ke pukul kosong – kosong. Aku lalui dan statusku telah berubah dari belum menikah menjadi menikah. KTP ku pun berubah. Sungguh luarbiasa, rencana-rencana yang tak terduga.
Aku sekarang telah menjadi bapak dan tiap aku tidur disampingku sudah ada seorang makluk berlainan jenis yang belum aku kenal. Ada disampingku. Walaupun aku sudah pacaran satu tahun rasanya belum mengenal secara keseluruhan. Masih ada misteri-misteri yang aku temukan.Aku mencoba mengenalnya namun aku sendiri kaku seperti tertimpa batu es.Warakadah Tuhan aku tak tahu apa yang harus aku lakukan dia berubah rupa. Bukan rupa wajahnya bukan. Eit dia menjadi galak, bengis seperti kesetanan eit. Jabang bayik istriku ini. Sadar nak sadar.
-------
Sekian waktu aku lalui perkenalanku di pabrik membuatku berdesir. Inikah pilihanku, inikah calon impianku,kembang-kembang yang selalu aku cari. Ataukah hanya awan-awan yang mengembang, berbuih-buih membumbung dan membumbung. Aku tak mengerti hidupku ini aku kemarin mencintai Sulastri teman kuliahku yang sekarang sudah buka praktek. Sekarang aku mencintai teman pabrikku dan menikahinya. Apakah aku besok akan mememukan perempuan lagi.
” Jangan thole kamu harus teguh dengan janjimu sehidup semati. Jangan hanya waktu senang saja kamu nikmati, tetapi waktu susah kamu lempar.Ndak boleh begitu kamu harus teguh dengan pendirianmu .Seperti Werkudoro yang gagah berani jangan seperti Arjuna yang istrinya banyak” Kata-kata Ibuku ini selalu mendenging – denging kencang. Menerorku setiap akan selingkuh atau bermimpi-mimpi dengan perempuan lain. Ini peringatan maha dasyat dari Ibuku.
Malah waktu sekolah aku tidak boleh pacaran.Waktu SMA aku baru bisa ngerti namanya cinta. Setiap kali ketemu cewek rasanya gembrobyos, keringat mengalir deras bagaikan anak sungai Bengawan Solo. Si Indah sering menggoda – goda, dia duduk disampingku, aku tambah kikuk, kayak ayam yang ngerami anak-anaknya, takut,gemetar. Bukan main itu pengalamanku dengan cewek.Aku ndak tahu apakah saat itu jatuh cinta dengan Indah ini. Mungkin kalau saya terjemahkan sekarang aku baru tertarik dan sedikit jatuh cinta. Busyet, pengaruh breafing ibu setiap hari berpengaruh dengan mentalku ini.
-------
Perempuan satu ini memang telah menjadi idolaku sejak kecil.Walaupun galaknya minta ampun tetapi aku sangat mencintainya. Sungguh luar biasa kekuatan cintanya baru saja ia telpon. Kontak batin ini tak bisa aku hilangkan. Saat aku sakit pasti ibuku merasakan aku sakit dengan bermimpi yang aneh-aneh.Dia berada dalam situasi berdekatan dengan air entah itu disungai mencari ikan atau dilaut mendayung sampan atau disawah menanam padi. Fenomena yang menakjubkan itu selalu melekat dalam diri ibu.Akupun hanya bisa mengagumiAtau satu hal ini saat ada orang yang meningggal sehari atau dua hari sebelumnya dia akan membaui bunga-bunga mayat. Hi-hi begidik aku. Jangan-jangan ibuku ini juru nujum tapi nggak terkenal.
Bagaimana mau terkenal kerjaannya dia bergelar Dra alias dirumah saja. Paling-paling dikenal sekampung saja,kalau acara RT atau Dharma Wanita di Balai desa. Yah teman-temamnya paling itu-itu juga. Bu Yanti,Bu Lasmi, Bu Mamik, Bu Nani ah pokoknya kalau disebutin aku apal semua.
Mereka sering kerumah ngerumpi.Biasa ibu-ibu, ngomongin anaknnya yang udah pada sekolah, ringking kelas atau tidak, atau ngomongin suaminya yang gajinya sekian-sekian, kalau diranjang suaminya udah loyo. Yah pokoknya begitu-begitulah. Kalau ngobrol ngalor ngidul nggak karuan. Itulah gaya teman-teman Ibuku.
------
Istriku sekarang sedang menikmati dapur.Meracik bumbu-bumpu untuk sarapan pagi ini. Masakan apa yang ingin dibuat nampaknya sayur bening kesukaanku. Aku hanya bisa membaui dari aromanya. Akupun masih gelimpang – gelimpung di amben.Sepagi ini dia sudah bangun sedangkan hari ini Sabtu. Hari libur untuk pabrikku.
Koh bangun aku pingin kemall beli baju buat ke pesta. Kalau dikampungku ya jagong atau undangan pengantin. Hari ini adiknya mau menikah dan aku harus mepersiapkan segalanya. Apa yang sudah diajarkan istriku selama ini harus aku hapalkan satu persatu. Nanti Cinga akan menikah dengan mengundang kerabat dekat.Ya aku harus serapi mungkin biar tidak ngisin – isini.
Pokoknya saya sekarang harus menyesuakan adat istriku. Setiap ketemu dengan papa harus bersedeku, dua tangan ditangkupkan, jari-jari bersilangan diatas kepala diayun-ayunkan dan dengan sikap kepala tunduk. Sikap hormat ini harus aku kuasai ini juga untuk kalau ketemu dengan kerabat yang lebih tua. Ya itung-itung belajar di mata kuliah Filsafat budaya dasar.Bukan hanya itu aku harus siap budaya istriku dengan membawa hio didepan bangku besar tempat abu Akung, membawa buah-buahan sebagai sesaji.Ini lain sekali dengan kebiasaanku. Desa mawa tata negara mawa cara, desa punya adat negara punya aturan. Mungkin itu yang tepat untuk mengatakan.
Istriku memang setia.Waktu aku dulu pacaran dia yang selalu mempehatikan aku. Dari makan, pakaian, bahkan bangunin aku.Waktu berangkat kerja terlebih dahulu dia menghampiriku. Akupun semakin sayang dan sayang.
-------
Waktu menunjukkna pukul setengah dua belas siang sang pengantin laki-laki belum juga datang. Entah apa gerangan dari tadi tercium bunga – bunga. Walaupun bunga yang ditaburkan di altar tidak terlalu menyengat. Bunga yang kucium ini membuatku pusing.
Ada berita yang tak mengenakkan pengantin laki-laki mengalami kecelakaan. Masya allah mudah-mudahan tak terjadi sesuatu. Doaku selalu aku panjatkan.
Bunga itu tercium lagi.Apakah ilmu dari ibuku telah menjadi bagian dari hidupku. Mudah-mudahan tidak terjadi. Tapi bunga ini menyogok-sogok hidungku ditambah dengan bau kemenyan semakin menusuk-nusuk. Aku tak kuat bintang-bintang mengitariku. Satu-persatu bintang itu terbang dan terbang. Aku terhuyun-huyun. Bruk .

Pabrik 19 Oktober 2004




Sepagi ini biasanya Mbak Kuncung sudah lewat. Tapi entah kenapa dia tidak muncul-muncul. Perutku yang dari tadi keriuk-keriuk minta ganjelan sudah lungset kembang kempis. Dasar perut ndak dikasih keroncongan dikasih dangdutan pingin tidur melulu.

Aku sudah tidak mau cerita macam-macam pada Mami.Bagaimana nggak kesel.Setiap kali ngomomg A dimarahin ngomomg B dimarahin.Apa nggak kesel jadi anak. Bete kan. Mami kalau mau marah jangan disini pindah deh dibelakang rumah biar ayam-ayam yang ndengerin kan elok. Ayam-ayam nanti

DUERRRR



Gedobrak duer. Suara pintu didobrak dari luar. Seorang Polisi preman masuk diiringi dibelakangnya beberapa Polisi dengan pistol mengacung kedepan siap tembak. Sedangkan disekiling bangunan yang sudah mulai rapuh itu telah di kepung prajurit yang siap menyergap.Satu peleton Polisi
”Anda sekarang di tangkap.” kata seorang polisi dengan garang.
Anak muda kurus kering terlihat garis bekas luka ditangan dan bekas silet masih kelihatan berdarah menyayati tubuhnya. Di situ terlihat bong botol kecil bekas nyandu. dan alat suntik kecil berisi sedikit cairan didalamnya.
Mata sayu memandang kabur hanya mampu mengikuti perintah. ”Berdiri, tangan keatas” kata Polisi dengan sedikit kasar. Mengeluarkan borgol mengikat kedua ujung ibu jari. Seorang polisi preman yang memang sudah mengawasi lebih dahulu
Di siang bolong itu terdengar suara menderu mobil patroli meninggalkan keheningan kebun psang di tengah sawah pinggir kota.
...
Di keremangan malam terdengar sedu sedan Ibu mengalir rintihan kesedihan berjuntai dari bibirnya. Terasa desahan kecil keluhan meratap.Di depan meja sembayang menghadap salib kecil dan patung Bunda Maria. Seorang Ibu kelihatan sangat kecewa sekali. Hidupnya yang penuh cobaan.
. Sungguh penderitaan apa lagi setelah suami meninggal sekurangnya tujuh bulan lagi. Belum genap setahun harus menghadapi cobaan. Ia tak sanggup lagi meresapkan apa yang terjadi dengan anaknya ini. Dia bimbing setiap hari dengan nasihat-nasihat yang tak kalah bagusnya dari seorang psikolog. Namun yang terjadi suatu keadaan yang tak bias terjawab oleh teka-teki. Keadaan penuh luka dan mungkin penuh dengan ketidak wajaran.Mungkin karena kesibukanku bekerja sampai aku tidak memperhatikan secara teliti anak ragilku ini? Ataukah memang Tuhan memang berkehendak begitu? Ratapnya dalam batin. Yang ada sekarang penyesalan rintihan tangis kenyataan. Mati aku Tuhan mati aku aku ingin mati saja aku tak mampu lagi menghadapi hidup ini.Engkau mau mencabut nyawaku sekarang ini, aku sungguh bahagia. Aku terbebas dari derita ini Di dunia ya dunia toh aku tidak ada ang memperdulikannya dan jika aku mati di sana aku tidak tau aku di apakan apa peduliku dengan neraka yang penting kemaluanku dengan tetangaku dengan masyarakatku dengan teman kerjaku kulewati dengan satu cara.. mati. Sungguh enak kematian itu jika aku bisa menentukannya. Saat aku sedih aku ingin mengakhiri karena sunguh berat hidup ini. Dan mungkin saat aku enak menjalani hidup ini mungkin aku tidak ingin mati.

Memang hujan sekarang tidak menentu masak bulan april masih saja langit menangis.Kalau sudah begini mau ke Gereja jadi malas.Hujan nggak hujan nggak .Sedangkan aku hanya pakai sepeda .Kan jadi males begini


CATATA HARIAN UNIV

Silahkan baca
Hidup untuk saling membagi perjalanan.seperti air mengalir mengikuti takdir yang digariskan sang pencipta menuju kesejatian hidup yang tak akan tercerai beraikan oleh keserakahan kemunafikan dan keagungan diri.Kuasa Tuhan memberikan kekuatan demi pengabidian demi kekuasaan Tuhan yang Maha, maha segalanya tak terbatas.Biarlah duniaku hancur tetapi rohku langgeng bersama Allah di Surga.
11/98
Gandhi
Pukul 15.00 aku selsai membaca suatu jalinan rangkaian kata yang membuka pikiranku tentang kehidupan dalam kemiskinan.Kemiskinan yang membawa inspirasi perlawanan terhadap kebobrokan system dan moral.Kemiskinan sebagai kekuatan untuk meruntuhkan keserakahan.Mencari untung sendiri sesuatu sikap menguasai orang lain untuk epentingan diri.
Gandhi namanya lengkapnya Mohandas Gandhi,dengan perlawanana yang ia sebut satya graham yaitu suatu metode pembangkangan rakyat sipil tanpa kekerasan dan berdisiplin tinggi.
Manusia-manusia mati seperti membunuh binatang mereka melakukan kemanusiaan terbelenggu kebobrokan moral. Ketika langkah tersandung oleh kekuasaan yang menyayat tubuh suci beratus-ratus meninggal.Kesucian telah terinjak keinginan-keinginan diri meremukkan naluri keibuaan manusia mencari kebenaran dalam lorong-lorong gelap tanpa ujung.Inikah dunia yang tak berperikemanusiaan>Ketika Tuhan ingin memusnahkandunia kemudian teringat masih ada orang baik diantara berjuta-juta penjahat berkedok pengikut Tuhan.Ia tak jadi memusnahkan dunia.Tetapi memberi kesempatan untuk merubah wajah diri dunia.Inilah yang seringkali mencengkeram nurani menjadi tirani. Harga diri menjadi harga mait untuk merubah dunia dan kemanusiaan di seluruh bumi.

Hari ini aku tidak bisa berbuat banyak dengan kemarahan ibuku Tak berdaya melawan didikan orang tuaku keras dan tanpa kompromi.Keinginan – keinginanku yang menurutku baik dan sebaliknya menjadi suatu pemicu permasalahan dalam pertengkaran. Salah dan salah tidak ada kebenaran dimata ibuku. Aku tidak boleh bersedih, ini hal biasa.Ah biasa bagaimana ini selalu aku dapatkan kalau menurut ibuku tidak baik.
Aku menuruni lereng-lereng bukit untukmenyendiri mencari kesukaanku menggapai mimpiku yang hancur oleh kebinatanganku.Aku tadi membunuh orang yang kata orang sebagai pembela kebenaran dan keadilan tetapi dimataku sebagiai bajingan yang telah menghancurkan keluargaku. Kesengsaraan itu muncul setelah bapakku menggalkan kami sekelarga.
Aku harus bekerja keras ikut penebang-penebang tebu.Ini tak bisa kuhindari >Keluargaku yang dulu kaya raya mendadak kere.Tercaci maki tetangga yang iri terhadap keluargaku>Aku hanya bisa menangis dalm hati Kapan nasibku akan berganti roda akan berubah.Kapan- kapan ?
Memikul tebu yang sudah ditebang dan dimasukkan ke atas truk.yang akan dibawa ke Pabrik gula.Setiap kali aku merana.Kapan aku akan mengecap gula-gula itu bukan hanya pahitnya hidup.Upah tak seberapa tenaga tekuras untuk memberi hidup cukong-cukong.Buruh seperti aku tak mampu melawan Perlawanan berarti mati. Aku akan dikelarkan dari pekerjaan, jadi penganguran.
Pernah Tono gajinya dipotong mandor hanya karena kesalahan kecil. Dia tidak terima atas perlakuan itu.Ia menuntut haknya untuk mendapatkan jatah semestinya.Apa yang didapat gaji satu bulan tidak didapatkan dan ia dikeluarkan dari pekerjaan
Ah beginikah hidup,ada yang menaikkan kaki dimeja mendapatkan uang,lain dengan diriku tertindas.

Sejak peristiwa itu ayah yang golongan IIIC dituduh atasannya korupsi TAk pelak lagi ia menghindar hukuman penjara ia jalani.Hinnga suatu kali terbetik kabar ayah meninggal.Ada bekas memar dimuka dan ditengkuknya>KAta petugas ayah sakit jantung mustahil yang ngoyoworo.Selama aku hidup dengannya tak pernah kulihat ia sakit,apalagi jantung.Sulit aku menalar kejadian itu Seakan Tuhan tidak adil>Keadilan dunia itu semu.Aku marah dan marah
Kubunuh saja mandor itu>Dia salah satu yang menyengsarakan aku.Aku disuruhnya kesana kemari tanpa tugas yang jelas memangnya aku babunya.
***
Maafkan aku ibu aku ingin mengikuti jejak bapak di enjara.Aku tak bisa mendampingimuHanya penyesalan yang kudapat.Aku dipenjara 6 tahun waktu yang lama.Aku gila gila sekali mengapa koruptor – koruptor pemeras keringat rakyat bebas berkeliaran mencari kesenangan diri.Inikah dunia.
Aku berdoa semoga besok kiamat dan korutor itu tidak sempat bertobat.Biar mereka masuk mnegeri jahanam.Menikmati panasnya api neraka
Dipenjara memang dingin tapi aku merasakan kesucian kebenaran dan ketenangan hati.
24/11/08
PERJALANAN
Kukuh
Teguh
Merengkuh
Salib
Nasib
Dunia
Manusia
Rasa
Buaian
Kehidupan
Penuh kepincangan
2/12/98
KISAH KEMATIAN
Sudut kota begitu mencekam, berseakan keeping kaca di depan sebuah mall.Melongok kedalam barang barang di etalase semrawut tak karuan dan ada barang – barang dijarah.Debu – debu beterbangan mengikuti angina berhembus>Disudut lorong- lorong para pemulung mencari rongdokan besi-besi tua yang terbakar.Entah dari mana muncul serombongan anak muda yang mencari perlindungan dari kejaran para tentara.
Malam makin larut tetapi masih terdengar orang minta tolong ada seorang ibu terjebak di reruntuhan dengan dua prang anaknya yang terkulai lemas dilantai diantara reruntuhan bangunan dari kobaran api. Terlihat bagian bawah pakainya tersingkap, mengalir darah dari kaki putihnya. Orang – orang yang tadi berlarian tak menghiraukan, mereka mencari selamat sendiri –sendiri.Bunyi sirine menambah kecemasan tersendiri…..
26/11/98

NUANSA KAMARKU
Karangrejo barat Gg II No 11
Setiap aku akan masuk di depan pintu terpampang tulisan pada gabus. Free dan Don’t Disturb Me>Setelah kubuka ada lemari panjang yang berisi buku – buku dan aku menyebutnya perpustakaan pribadi

MIMPI ITU MUNCUL WAKTU MAU TIDUR DGN ISTRIKU

Mimpi-mimpiku itu melalu muncul setiap pukul dua belas malam. Dik dik mengapa engkau datang saat aku sudah berjanji diantara angin menelusup bunga-bunga dan lilin putih menyinar di altar yang menghias dan Bapak Ibuku, ratusan undangan.Janji sehidup semati itu telah membawaku kerumah kontrakan ini Aku merasakan kehampaan setiap engakau datang namun aku nggak bisa merubah diantara tembok-tembok membentang mengitari membentengi.Aku hanya bisa melamun di kamar tidur setiap mimpi itu datang dan gelisah setiap kali aku
Hidup harus dijalani.titik. Pikirku. Aku nggak mampu lagi menerima bayangan – bayangan itu setia datang sekelebat jiwa datang memnggapai-gapai setiap engkau datang namun aku tidak mampu menjumput tanganmu dengan keperkasaan skeletonku.Aku memiringkan tubuh karena disamping ada istriku. Aku meirngkuk menggamit guling sendiri karena aku ggak ingin terbayang kamu didepan istriku. Aku tak kuasa menahan rinduku ini.Aku tertahan lebu bagaikan trenggiling membentuk bulatan malu melihat sekeliling. Aku harus jalani ini di entah kapan aku bisa lepas apakah sesudah aku mati Kusiakan waktu ini mengenang masa lalu yang menari-nari di jidatku yang mulai lebar ini.
Sekian waktu terlewat sepuluh tahun terlewat mimpu itu hadir kembali.Sekelebat jiwa tertunduk lesu apakah kau masih hidup.Aku bangun dari duduk dibibir tempat tidur. Istriku masih disampingku.Aku mencoba memahami yang terjadi mengapa itu masih terjadi mungkinkah aku bisa meninggalkan masa lalu.Aku bertanya Di mana kamu sekarang Dik mungkinkah sudah menggandeng Werkudoro yang gagah pekasa menggamitmu atau malah Dasamuka yang garang dan pengecut melebihi diriku. Aku sendiri lagi disini disamping Istriku. Dek dekapanmu masih selalu datang setiap aku sendiri aku mungkin sepi setiap aku pergi atau kamu sudah memanggul bintang-bintang seperti yang kau ucap setiap kita bertemu.

Hari ini Aku ingin bertemu setelah sekian lama menghilang kau atau malah aku yang pergi meninggalkanmu.Aku mencoba kembali menuju rumah tua di pinggir kota tempat dulu bertemu masih kau ada disitu. Tidak ada tanda-tanda sepi namun aku mencoba kembali setiap waktu untuk menengok apakah kau disitu .Sepi masih sepi tidak ada kabar yang ada.Aku urungkan niatku lagi ragu kembali sebelum hatik meledak menunggu bom meledak aku ingin betemu lagi. Dik apakah kau masih hidup tanyaku tersisa setiap kali aku ingin betemu .

Disini kembali bersama istriku aku sendiri. Dirumah tipe 21 dipinggir kota metropolitan ini. Aku mencari uang dengan hati –hati mencari fakah dari menjual tenaga ya ini yang kupunya untuk mneyambung hidup.Kusisihkan uang hanya untuk sekedar makan coba pikir kontak rumah disini, makan setiap hari,anakku yang suka merengek rengen mita jajah ah pusing
Di pabrik sparepart mobil dulu kita berkenalan apakah kau ingat dulu waktu kita bertemu dikatin makan nasi catering lauk ikan asin sayur dibungkus plastik dan secuil semangka. Aku rindu kenangan itu walaupun menyedihkan beginilah kehidupanku nggak lebih dari seekor anjing di rumah majikan gedong pojokan rumahku. Setiap pagi aku dengar anjing itu dibelikan daging dan ikan dan aku pingin seperti anjing itu lebih manusiawi dari diriku di pabrik ini.Aku melamun mengguyur kenang masa silam .
Dik apakah kamu masih rindu perkenalan kita dulu kauucap janji membangun hati dari sisa gaji untuk kembali kekampung memiliki usaha dan mungki jadi saudagar.Apakah mungkin apakah mungkin gamang aku menyendiri lagi.Dik kau dulu ernah bermimpi meraih bintang-bintangmu merantau ke Serawak. Aku hanya menyesalkan mengapa kau tidak mau mengindahkan nasihatku.Jangan kau pergi jangan kau pergi saat kau datang ke Pelabuhan. Dasar kau memang nekat mau mejadi ringgit. Apakah kau tidaak tau aku disini sepi. Aku sepi dik menungumu.Dik ingat nggak dengan lotisan kita dulu setiap bel istirakt irisan-irisan buah itu memenuhi mulut kita pedas-pedas.
remitri subianto

DO NOT TO BAJAKS

KEMARIN DGN INTEL

Kemarin sedikit gelisah melihat para intel berkeliaran memburu dengan mata nanar. Jaringan yang aku bentuk telah kembali keasalnya untuk menghilangkan jejak.Sekarang berpencar untuk menhindari kecurigaan. Kembali seperti semula. Sekarang Cipto kembali menggapap sawah bapaknya dan sedikit mngurangi bepergian jauh. Yang tadinya sering konsolidasi dihindarinya terlebih dulu menghindari kecurigaan para intel itu yang menyusup. Dia curiga akan sikapku akan adanya pemberontakan (bahasa penguasa) sedangkan aku hanya ingin menjadi seorang yang dimanusiakan saja.Aku sekarang sudah renta hanya bias bercerita tentang masa teduh.Aku kecil hidup di desa kecil dengan sawah – sawah yang untuk menghirup udara akan terasa segar.????



Kengerianku kepada masyarakat ini semakin memuncak manakala mennerima ancaman dari kaum – kuam biadab negeri ini yang mempertontonkan kelegalan tindakan tidak manusiawi menperkosa kaum dari ibuku da juga ibumu sang pemerkosa. Apakah kamu tidak kenal lagi arti hati nurani yang engkau tawarkan dengan mengegrak, menggedor rumah-rumah kaum sipit. Lihat ini kulitku gelap engkau tidak melihat tanda – tanda orang asing pada diriku karena aku sudah hidup disini.
Keinginanku hanya saju aku hanya ingin menjadi orang yang sejajar dengan masyrakat disini .Sejak negeri ini merdeka aku belum sedikitpun mengalami persamaa dalam lingkunganku.Nenek moyangku sudah lahir dan besar di negeri ini .Aku bahkan membuat KTP dengan harga yang lebih besar dengan masyarakat sekelilingku. Aku tidak nin dianak emaskan atau mungkin menjadi orang yang nomer satu.Aku hanya ingin menjadi sejajar saja bukan untuk menguasai, tapi Cuma satu keinginaku dan tentu saja orang orang seperti diriku juga menginginkan sejajar saja.
Jangan menyalahkan jaman dulu karena kemerdekaan harus ada yang di kalahkan dari kepentingan kepentingan orang namun akupun ingin merasakan kemerdekaan sebagai warga Negara .

KEMARIN INTEL

Kemarin sedikit gelisah melihat para intel berkeliaran memburu dengan mata nanar. Jaringan yang aku bentuk telah kembali keasalnya untuk menghilangkan jejak.Sekarang berpencar untuk menhindari kecurigaan. Kembali seperti semula. Sekarang Cipto kembali menggapap sawah bapaknya dan sedikit mngurangi bepergian jauh. Yang tadinya sering konsolidasi dihindarinya terlebih dulu menghindari kecurigaan para intel itu yang menyusup. Dia curiga akan sikapku akan adanya pemberontakan (bahasa penguasa) sedangkan aku hanya ingin menjadi seorang yang dimanusiakan saja.Aku sekarang sudah renta hanya bias bercerita tentang masa teduh.Aku kecil hidup di desa kecil dengan sawah – sawah yang untuk menghirup udara akan terasa segar.Tetangaku yang selalu aku

DO NOT TO BAJAK







Kengerianku kepada masyarakat ini semakin memuncak manakala mennerima ancaman dari kaum – kuam biadab negeri ini yang mempertontonkan kelegalan tindakan tidak manusiawi menperkosa kaum dari ibuku da juga ibumu sang pemerkosa. Apakah kamu tidak kenal lagi arti hati nurani yang engkau tawarkan dengan mengegrak, menggedor rumah-rumah kaum sipit. Lihat ini kulitku gelap engkau tidak melihat tanda – tanda orang asing pada diriku karena aku sudah hidup disini.
Keinginanku hanya saju aku hanya ingin menjadi orang yang sejajar dengan masyrakat disini .Sejak negeri ini merdeka aku belum sedikitpun mengalami persamaa dalam lingkunganku.Nenek moyangku sudah lahir dan besar di negeri ini .Aku bahkan membuat KTP dengan harga yang lebih besar dengan masyarakat sekelilingku. Aku tidak nin dianak emaskan atau mungkin menjadi orang yang nomer satu.Aku hanya ingin menjadi sejajar saja bukan untuk menguasai, tapi Cuma satu keinginaku dan tentu saja orang orang seperti diriku juga menginginkan sejajar saja.
Jangan menyalahkan jaman dulu karena kemerdekaan harus ada yang di kalahkan dari kepentingan kepentingan orang namun akupun ingin merasakan kemerdekaan sebagai warga Negara .

Wednesday, October 17, 2007

ANAKKAMPUNG

ANAK KAMPUNG
Oleh: Remitri Subianto
PRALAYAR
Terkenal dengan makanan gaplek sebagai tradisi masyarakat alam setempat. Daun yang berjari-jari kurang lebih lima menarik untuk diamati bahan makanan yang telah menghasilkan masyarakat kelas atas sampai bawah.Bahkan sang Penguasa tigapuluh dua tahun pernah hidup dalam masyarakat tersebut.
Aku dilahirkan di daerah perbukitan kapur selatan Jawa Tengah dari seorang Ibu dan Bapak Jawa. Pada suatu hari yang sangat keramat menurut adat yaitu hari Jumat. Hari yang menurut kebanyakan orang sebagai hari munculnya arwah-arwah gentayangan dari thuyul, thethekan, genderuwo, saya lahir .Aku di bawa ke seorang Bidan namanya Witri, Sawitri lengkapnya. Kalau digambarkan rumah Bu bidan di seberang perbukitan rumah saya.
Hari sore jam tujuh saat ibuku sedang enak-enaknya makan , mungkin makan singkong alias thiwul yang merupakan makanan pokok kampung saya pada tahun pertengahan tujuh puluhan. Disitu masih saya ingat ada pohon kelapa disebelah timur rumahnya yang menghadap ke Utara. Rumah kayu dengan lantai tegel, yang di semen untuk ukuran saat itu lumayan kaya dibandingkan aku anak seorang Guru golongan II. Aku kemudian diberi nama Adnan tri subianto. Nama itu kata bapak saya waktu aku bertanya disawah sambil main lumpur. Adnan itu diperoleh dari nama orang terkenal dalam sejarah,Tri berarti anak nomer tiga sedangkan Subianto dari nama penyanyi terkenal di Semarang mungkin Krisbiantoro yang MC (Master Ceremony) dan penyanyi itu.
Saat itu orde baru, baru menikmati kemenangan menumbangkan Soekarno yang telah berani memplokamirkan kemerdekaan Indonesia. Pada tahun-tahun tersebut masih sangan paceklik untuk makan saja sangat sulit. Beras bagaikan emas yang masih susah dicari.
Bapakku Guru yang dihormati hampir semua orang kenal dia, dia dikenal pekerja keras tak kenal lelah dan jiwa sosialnya tinggi. Sebelum mengajar di SR pagi-pagi sekitar jam lima sudah berangkat mencari rumput ke sawah untuk sapi dan kambing, baru jam tujuh tiga puluh dia berangkat ke sekolah. Aku amat berkesan dengan jiwa sosialnya itu hampir semua kegiatan di kampung ingin diikutinya, dari kegiatan desa sampai kegiatan kerohanian. Aku sekarang amat merasakan cinta kasihnya yang begitu dalam padanya. Tiada lelah dia mencintaiku dan kakakku.
Gambaran tentang kampung halaman ibu sangat menarik untuk diceritakan. Ia senang mengulang – ulang cerita masa kecilnya disuatu daerah yang sekarang telah tenggelam menjadi Waduk Gajah Mungkur. Daerah yang boleh dikatakan subur di lembah perbukitan yang dimasa itu masih sangat lebat hutannya. Kanan kiri kurang lebih 4 kilometer dari kampung tersebut terdapat bukit – bukit yang berjajar dari selatan ke utara. Megah dan mengagumkan, keanekaragaman yang mengalir dari budaya masyarakat agraris dan berbudi kepercayaan yang luhur. Masyarakat yang masih menuntun kepak-kepak kehidupan dengan mengalir laksana alir air menuju kerendahannya. .Kalau dalam ilmu bumi pegungan tersebut bernama pegunungan seribu.
Kampung yang dimasa itu sangat sederhana tertata rapi tiap jalan ditanami pohon jati. Kampung tersebut bernama Ploso. Kakaku lahir disana saat ibu dan bapak masih menumpang di rumah kakek. Untuk mencapai kesana sangat mudah karena dilewati rel kereta api yang menghubungkan Kota Kabupaten dan kota Kecamatan. Walaupun begitu jalan yang menghubungkan daerah satu dengan lainnya masih menggunakan jalan setapak dan bekelok-kelok.
Daerah tersebut dilewati Sungai Keduang

BAB I. RUMAH KEABADIAN
Mbok minyaknya entek !” Sore itu Sunar mau menyalakan senthir. Wis nganggo minyal klentik sik, mengko yen duwe duwet nggango lengo potro. Si Sunar yang dari tadi kebinggungan mencari minyak untuk mnyalakan senthirnya.Dikeremangan malam disebuah dusun kecil
Malam itu kampung mBetal sepi sekali tadi malam Kompeni – kompeni itu melewati perkampungan disini.sambil mecari pejuang-pejuang yang sembunyi.Masyarakat merasa miris. Ada yang sembunyi di pegunungan – pegunungan sekitar. Soedirman yang kala itu gemar bergerilya melawan kumpeni mengelilingiperbukitan-perbukitan kapur selatan. Bersembunyi didesa-desa disambut bagai pahlawan. Soedirman yang penyakitan itu ditandu kesana kemari.Mencari makan di desa-desa terpencil. Nggak peduli dengan masyarakat yang sama-sama kerenya. Dengan dalih perjuangan. Anak buahnya dan telik sandi siap tempur disetiap kampung – kampung.

Cerita penyiksaan yang mereka dapat dari warga membuat ketakutan.Harta benda mereka di tinggalkan begitu saja tanpa peduli dicuri, diambil atau bahkan digedor.

****

Sudah beberapa hari ini kampung Mbetal mengalami kekeringan. Panenan mereka dimakan wereng.hanya bisa mengandalkan timun. Tanaman kedelai yang hidup dimusim kemarau Mungkin dua bulan baru bisa panen.
Sunar baru sekolah kelas dua SR. Untuk masuk sekolah harus berjalan lima kilo pulang pergi. Waduh jauh,.untuk menempuh itu perlu waktu tiga jam. Berangkat sekolah dari jam lima dan sampai di SR jam delapan. Tetapi Si Prenjak ini nggak punya lelah bergerak terus kipat- kipit lincah menjalani ritual masa kanak-kanaknya dengan biasa. Enak dan menyenangkan .Pernah suatu kali tidak punya uang untuk beli alat tulis dia harus meme kedelai yang habis dipanen dengan batang dan kedelai yang belum dionceki. Setelah kering ditumbuk blang-blung blang-blung atau ia injak – injak baru kedelai keluar dati kulitnya. Dijualnya kedelai itu tanpa sepengetahuan mbah putrid. Wah Si prenjak ini berani sekali.
Pak Broto gurunya minta ampun galaknya. Setiap kali tidak bisa mengerjakan duding siap memukul mereka. Jangan harap melawan tunduk dan diam, sikap itu yang enak di pilih untuk menyelamatkan diri. Atau bisa malam-malam Sunar menghapal setiap pekalian atau pembagian dari satu sampai seratus. Kalau ndak bias siap di pukul. Tapi biasanya Sunar menghapal saat angon Sapi dengan samak di tangan, jangan sampai keliru,.

ANAK BUKIT
Pagi ini, aku sudah tidak sabar lagi menikmati thiwul kesukaanku. Bau dari kukusan membawaku dalam aroma perut yang bernyanyi menhibur ‘tunggu sebentar ya masih panas nanti muludmu mlocot lho’ Dengan kepul di tampah setelah Simbok menuangkannya ke tampah. Warna kuning membawa seleraku untuk mencicipi ee gujil.Simbok hanya memandangiku denga senyum seakan membolehkanku merasakan panasnya asap thiwul ini di muludku Aku selalu ketagihan dan ketagihan lagi. Jangan ditanya lagi bahwa selama ini memang menjadi kebiasaanku menikmati tiwul ini dengan lahap.Enak lagi bila ditambah dengan parutan kelapa dan garam sedikit orang dikampung saya menyebut krawu. Muungkin dibuat dengan mengkrawu-krawu atau mencampur campur adonan tadi menjadi satu dengan tangan. .
Dan kalau keseringan terkena hujan waktu menjemurnya warnanya akan kehitam-hitaman. Nah ini enak dibuat gathot,hitam –hitam terkena jamur. Gaplek ini di rendam air baru dikukus. Kalau sudah masak ditambahi gula jawa rasanya gujil kenyil-kenyil. Wah aku menerawang saja.Sungguh uenak orang tidak akan mengira itu thiwul.
Teman-temanku bila saya ajak kesini pasti ketagihan.Si Janto pasti menikmati dengan lahap.
Kunikmati masakan Simbok dengan baik-baik. Aku tidak peduli dengan orang – orng disekelilingku. Mbakyu yang dari tadi melihatku aku biarkan saja. Simbok memang sudah biasa memasak nasi thiwul .Dengan sayur oblok – oblok gude yang ditanam bapak digalengan sawah. Enggak usah ditanya aku lahap saja . Apalagi perutku sudah bernyanyi saja, tidak mau kompromi maklum aku tadi sore tidak makan.

Hari ini yu Sri Yah terpaksa pagi – pagi aku terpaksa jemblang-jemblung menumbuk gaplek di lesung bareng Yu Sri. Sambil uro- uro Yu Sri cekikikan

Lir-ilir tandure wis Sumilir
tak ijo royo- royo tak temokke manten anyar
Cah angon-cah angon penekno blimbing kuwi
Lunyu-lunyu penekno kanggo nyengguh mengko sore
Pumpung padhang rembulane
Pumpung jembar segarane
Yo suraka …
Surak horee


Yu Sri sepertinya sudah pengin dimantu saja. Bunga didadanya kelihatan sudah mekar pinggulnya sudah siap untuk menerima berkah dari Sang Widhi, sudah pantes di mantu. Simbok dari kejauhan kelihatan mesam-mesem melihat Yu Sri nembang. Alangkah senengnya simbok nanti bisa momong cucu.
Tapi dalam batin Simbok kurang setuju bila Yu Sri nikah terlalu muda. Kisah waktu mudanya tidak pengin terulang lagi.
Walau Yu Sri jadi incaran pemuda-pemuda di kampung apalagi dia termasuk putri baru sekolahan, di ongko loro. Opo ora elok, Cah wedhok ngerti etung lan tulisan, kata Mbah Ronggo waktu Yu Sri main kerumahnya. Yu Sri kebetulan teman dari anaknya Mbah Ronggo, Bendoro Marsih. Mbah ronggo mempunyai anak delapan yang hidup dan tiga meninggal terkena penyakit mencret.
Ndoro Cokro tak mau kalah lirak-lirik dengan Yu Sri, Yu Sri tau itu Tertunduk malu dilihat Ndoro Cokro hatinya juga berdesir setiap melihat ndoro Cokro namun itu semua tidak menyurukannya untuk sekolah tinggi.Sungguh sangat ironis kebanggaan masa lalu masih dipendam sampai sekarang
Ndoro Cokro lahir dari seorang Ronggo yang tinggal di kampung perbukitan kapur di selatan. Dengan maasyarakat yang masih awam dengan dunia sekolah.

***
Aku menggembalakan kambing-kambingku . Si Kupluk mempunyai anak yang lucu-lucu. Si Cemple ini saya gendong kesana-kemari tak mau lepas dari gendonganku.Kalau lari kencengnya minta ampun, ngos-ngosan aku mengejarnya. Sig sag dengan kencangnya.Kalau sudah kecapekan baru njerum., memamah ngunyah-ngunyah rumput yang baru ia makan. Kambingku ada lima . Apalagi tubuhnya yang memanjang seksi. Dengan kopek yang montok jadi memiliki bibit unggul. Sungguh kambing ku ini sangat piawai dalam membahagiakan majikan. Emboknya yang model kacangan ,anaknya selalu dua jika manak.

SIMBOKKU YANG MANIS
Cita – cita simbok yang ingin menjadi seorang terpelajar kandas.Umur dua belas tahun harus menikah dengan seorang pemuda. Simbokku nikah karena dijodohkan Mbah Kakung yang malu kalau anaknya menjadi perawan tua, ora payu. Pemuda yang menjadi Guru itu yang tadinya menjadi Guru Simbok sudah lama mengincar. Waktu Mbah kakung menjemput Simbok, Pak Guru ini rasan-rasan.
Putrinya sudah gede ya Pak sudah pantes di gandeng perjaka,kata Pak Guru mesam-mesem.
Iya nak apa nak Guru kecanthol, kata Simbah dengan logat medhoknya. Iya Pak.Wah Pak Guru yang digugu dan ditiru ini bisa juga jatuh cinta.
Apalagi melihat kemolekan muridnya ini.
Aku sudah pingin punya anak Pak.Umurku sudah 30 tahun saya tidak ingin jadi jaka kasep.
Klop sudah semenjak itu Simbok tidak boleh pernah keluar rumah. Di pingit kecil- kecilan. Dari tidak boleh main jauh-jauh dari rumah sampai tidak boleh main dengan laki-laki. Pokoknya diawasi terus.



KELAHIRANKU
JALAN KEMENANGAN
TUJUAN AKHIR

DIMANA KAU

Dimana Kau

Adnan Subianto
Hari ini gelap mengikuti kepedihan dihatiku. Awan – awan berjalan pelan merasa berkabung sesak didadaku.Aku tidak bisa berbuat banyak dengan kemarahan ibuku Tak berdaya melawan didikan orang tuaku keras dan tanpa kompromi.Keinginan – keinginanku yang menurutku baik dan sebaliknya menjadi suatu pemicu permasalahan dalam pertengkaran. Salah dan salah tidak ada kebenaran dimata ibuku. Aku tidak boleh bersedih, ini hal biasa.Ah biasa bagaimana ini selalu aku dapatkan kalau menurut ibuku tidak baik.



***
Aku ingin lari dan lari jauh. Aku menuruni lereng-lereng bukit untuk menyendiri mencari kesuakaanku. Aku berjalan dan terus berjalan mengikuti tapak-tapak kaki entah berujung dimana yang ada hanya keinginan untuk lari dan pergi jauh dengan ibuku. Aku jengkel dan malu setiap kali tiada kebenaran dalam hidupku.dan berarti bagi orang tuaku. Mengerjakan A kurang baik mengerjakan B kurang sempurna mengerjakan C kurang rapi, bosan aku bosan. Kucoba merenungi dalam perjalanan. Yang ada didepanku hanya awan gelap yang menggunung tiada batas menggelayut berat. Kumelangkah dan melangkah terus sampai manapun. Tersuruk kulewati jalan dengan pohon silih berganti entah sudah berapa ratus tak kuberi salam.
Kenapa aku ibu, begitu menjijikkan kah aku sehingga aku begitu engkau salahkan terus adakah ruang dalam hatimu untuk sedikit berlega hati menjadikan aku temanmu.Aku sudah besar aku ingin menjadi temanmu bukan sebagai anakmu yang selalu kau nasehati a sampai z namun tak kau beri waktu aku bicara, kapan aku menjadi temanmu untuk bisa berbagi waktu bicara sharing tentang kehidupanku. Aku pun bisa bicara seperti ibu memberikan nasihan apakah boleh aku mengeluarkan sedikit uneg-unegku dan aku keluarkan bebanku sebagai anak. Kapan engkau bisa mengerti Ah terlalu muskil aku bermimpi.
Kaki ini masih belum bisa berhenti dan terus bejalan mengikuti lereng ini dan sekarang kembalimenanjak keatas bukit.. Sejak kecil aku tidak tau tentang geografis alam sekitar rumahku.Aku selalu dikurung di rumah dan hanya boleh jalan pergi jauh sekitar tiga ratus empat ratus meter sekeliling.Aku seorang anak yang harus mengikuti kata-kata orang tua dan akupun belum begitu mengerti apakah ini untuk kebaikan atau akan menjerumuskan aku dalam ketidak berdayaan masa depan .Ataukah kekhawatiran ibuku yang berlebihan setelah pengalamana masa lalunya. Ya masa lalunya yang selalu di kekang Mbah Kakung.Mbah memang mantan tentara yang selalu mengajar anak-anaknya disiplin. Dan sampai sekarang aku tidak mengerti.
Kulewati parit kecil aku membasuh mukaku yang sedikit coreng moreng oleh debu.Ada kesegaran kudapatkan , menarik napas panjang untuk melepaskan kepenatan ini. Aku lelah kududuk di atas bongkahan batu besar berbentuk bulat dan rata diatasnya sungguh ajaib ini sekarang aku duduk dan terpekur melihat gemericik air mengalir begitu nyaring indah dan hening. Hatiku masih gundah mengingat kejadian kemarin dan kemarinya dan kemarinya lagi bersama ibuku. Aku tak sanggup lagi hidup.Ini kedua kalinya aku ingin mengakhiri hidupku. Namun ah aku bingung. Kulihat lagi gemeriricik air itu eh tenyata ada ikan yang hidup menari-nari di dalam air jumpalitan bersama sekawanannya begitu bebasnya. Apakah ini keagungan Tuhan. Ah aku kapan mengenal Tuhan.Aku kan tidak kenal Tuhan dimanakah dia. Dulu ibu sering bicara bedoa dulu sebelum makan sebelum tidur sebelum sekolah sesudah makan. Ah aku jengah bosan nasihat itu.Doa dan doa aku nggak pernah merasakan nikmatnya berdoa menghapal barisan kata - kata panjang nggak ada artinya. Tapi tadi aku mengucap Tuhan. Apakah Tuhan ada di ikan itu, nggak mungkin konyol, pikiran miring pikirku. Aku hanya bisa merenung dan merenung hari ini tak sanggup memecahkan apa yang ada di benakku.
Aku berdiri kukepalkan tanganku dan bergantian menunjuk – nunjuk keatas.Tuhan kucari engkau kalau memang ada. Akan kubunuh Kau, mengapa Kau selalu menggaguku.. Hai Tuhan mengapa kau buat aku seperti ini ku tantang engkau jika berani. Kata ibuku engkau ada diatas sana, kemari turun jangan hanya duduk – duduk disinggasanamu.Akan ku keluarkan jurus-jurusku untuk menandingi-Mu apakah kau masih hidup atau sudah mati.ha ha ha Hanya suaraku menggaung sampai batas horizon. tiada jawaban. Mungkin Tuhan sudah mati dibunuh musuh-musuhnya mungkin oleh pendekar Bukit Kidul atau mungkin Pangeran seberang laut tapi kapan, tidak ada legenda yang menceritakan.
Aku sudah mulai jengkel..Kukeluarkan kata-kata lantangku Tuhan kesini ajak aku bediskusi aku nggak mau engkau seperti ibuku yang slalu menyalahkanku kapan kau mau. Tulis surat padaku aku disini tak akan pergi..Aku ingin tulis surat padamu tapi engkau dimana aku tidak tahu alamatmu. Kepalaku mulai panas dadaku mulai sumpeg tak kudapatkan jawaban. Mungkin aku sudah gila.
Kurebahkan badanku di batu kali ini. Kutatap langit kutunggui Tuhan datang atau menampakkan diri.Ah Tuhan sudah mati mungkin sudah dikubur. Tapi dimana aku ingin menemukan jasadnya. Mungkin nisannya sudah terkubur gunung merapi. Ah aku berkhayal terlau jauh. Tapi mungkin saja karena dunia tidak ada yang nggak mungkin.Neil Amstrong saja bisa ke bulan. Mungkin impianku yang akan menyampaikan..Mimpi-mimpiku,harapanku yang akan bertemu Tuhan
Mengapa Engkau begitu di puja apakah Engkau terlalu mulia atau terlalu wibawa. Apa yang kau punya semua orang tunduk padamu. Memujimu atau mungkin mengangap dirimu agung, mulia sedangkan engkau tidak ada. Kejengkelan pada ibuku mulai menghilang seiring pikiranku dengan namanaya Tuhan. Ah anakku nanti akan kunamakan tuhan saja agar aku tidak susah mencarimu.Pikranku mulai ngawur mencari – cari Tuhan.
Kududuk kembali setelah sekian lama aku merebahkan diri.Kupandangi tanganku, kuhayati kepalaku, mengapa aku bisa berpikir mengapa aku bisa jalan, mengapa aku bisa melihat mengapa ada yang buta apakah aku tidak bersyukur dengan semua ini.Ya aku mulai menemukan kata hatiku. Bersyukur aku bersyukur pada siapa ? pada dunia ini ya pada dunia ini yang memberi segala kehidupan aku meghayatinya dengan sedikit malu.Aku malu pada diriku sendiri .Kenapa ada yang buta ada yang tidak bagaimana kalau aku buta tidak melihat warna tidak melihat bentuk tidak melihat terang tidak melihat gelap kapan aku harus bangun pagi kapan aku harus tidur bekerja. Ah aku mulia sesak didadaku.Mungkin aku hanya bisa merasakan cinta dari lima indraku.
Apakah ini pencerahanmu yang maha kuasa.yang maha sempurna yang maha mengerti.Entah perasaan dari mana kuteteskan air mata.Aku sendir menagis sejadi-jadinya. Oh Tuhan.,maafkan aku. Aku mencacimu.Hari ini aku bisa mengucap Tuhan aku bersyukur aku bisa merasakan kelegaan akan hidup. Aku bisa berterima kasih. Sungguh inikah yang kucari.
Kutunduk lebih dalam melihat kebawah. Di pojokan tungkaiku seiringan semut menjalar merayap saling menyapa kanan kiri ya mungkin mereka memiliki hati saling berbagi bertemu mungkin menyapa, bernyanyi riang menyambut hari bergotong royong menikmati hidup. Apakah aku bisa seperti mereka berterima kasih pada ibuku yang telah melahirkanku. Kenapa aku tidak bisa menghargai ibuku. Apakah itu semua nasihat-nasihatnya. Mungkin karena ibuku berpendidikan rendah sehingga menyampaikan kurang pas diotakku.Mungkin mungkin saja tidak ada yang nggak mungkin.Aku harus bersyukur .
***

Sudah tiga hari aku disini tanpa aku mengerti mengapa aku disini. Kuteruskan perjalanan tanpa makan dan sesekali kuminum air dari selokan yang masih jernih ini kuteguk dan kurasakan kesegaran Mungkin aku sudah menemukan pencerahan.Apakah aku harus pulang masihkah ibuku mencintaiku. Ah mungkin Ibu sudah melupakanku .
Kembali kubeberjalan hingga sampailah ke suatu tempat desan terpencil Dan akupun tidak tahu dimana ini. Kuhampiri sebuah warung kecil kebetulan ada sebuah bangku panjang. Dengan menahan lapar kududuk. Terdengar berita dari radio dari dalam sayup-sayup kudengar tanpa terlalu memperhatikan..
“Telah hilang seorang anak berambut lurus, mata hitam, tinggi kira- kira seratus tigapuluh centimeter, kulit sawo matang, memakai kaos hitam celana pendek, memakai sandal jepit warna biru.Segera hubungi Ibu Haryo sumirat.”
Teryata ibu masih mencintaiku. Aku harus pulang.Aku sudah terlalu jauh pergi

Omah Separo,Cikupa
6 September 2007

CERITA CINTA-WARNO JOYONINGRAT

PARTAI BARU
Kenapa kau ini ma tiap hari marah melulu aku jadi pusing kalau melihat kamu ini ya bagaimana kalau kita masih malu mengungkapkan segala yang pernah kit alakukan apalagi untuk berbicara ya.Hari ini aku gundah dua kali kamu ingin membuat partai. Partai yang selama ini kamu dengung-dengungkan dan kayaknya kamu perjuangkan.Tapi bagaimana ma kamu harus berpikir seribu kali tentang itu semua saya berharap kamu semakin tahu apa yang harus dikerjakan dalam hidup ini motifasi apa yang ingin kamu capai mendirikan partai. Aku berharap kamu akan selalu mencoba untuk melihat kebnyaaan itu.Aku tahu kamu ingin dimanja dibelai di cintai dengan tenagaku.Kita kan sama-sama capek dik tapi yah terserah kamu dengan keadaanku ini kamu mengerti. Aku percaya cintamu membangkitkanku untuk bekerja dengan riang dan sumringah. Pekerjaanku ini adalah karuniaku aku tak mau dimanja oleh waktu yang selalu mengejarku. KApanpun engkau pergi harus selalu mengikuti perjalananku. Kau harus memiliki komitmen dalam perkawinan apa sih yang ingin kamu capai dengan perkawinan keyakinan akan pilihan atau keyakinan akan kebenaran dan ini yang harus kamu capai.Sebuah pilihan perkawinan itu akan mulia jika kau mau mendengar akan keberanianmu ma.Imajinasimu itu mah yang harus kau bawa dalam kelompok untuk mengenali lingkungan dan aku harap engkau semakinmengerti
…………………………………………………..
Aku tidak sabar lagi unuk eluar dari pt ini aku sudah nggak betah dengan kelakuan bos-bosku yang semakin semrawut dan ini membuat aku bosen dan puyeng. Inginya mah semakin aku mampu bekerja dengan giat dan lantang membesarkan anak-anakku nanti dan ini menjadi pemicu aku dalam setiap pekerjaanku. Oh tuhan aku semakun lelah dengan masa depanku dengan hidupku apa kau nggak ngerti dengan hidupku Tuhan apa kau tidak tau pergaulanku aku lelah,lelah menghadapi hidup tidak ada yang bisa akukejar lagi Tuhan.

PARTAI BARU

PARTAI BARU
Kenapa kau ini ma tiap hari marah melulu aku jadi pusing kalau melihat kamu ini ya bagaimana kalau kita masih malu mengungkapkan segala yang pernah kit alakukan apalagi untuk berbicara ya.Hari ini aku gundah dua kali kamu ingin membuat partai. Partai yang selama ini kamu dengung-dengungkan dan kayaknya kamu perjuangkan.Tapi bagaimana ma kamu harus berpikir seribu kali tentang itu semua saya berharap kamu semakin tahu apa yang harus dikerjakan dalam hidup ini motifasi apa yang ingin kamu capai mendirikan partai. Aku berharap kamu akan selalu mencoba untuk melihat kebnyaaan itu.Aku tahu kamu ingin dimanja dibelai di cintai dengan tenagaku.Kita kan sama-sama capek dik tapi yah terserah kamu dengan keadaanku ini kamu mengerti. Aku percaya cintamu membangkitkanku untuk bekerja dengan riang dan sumringah. Pekerjaanku ini adalah karuniaku aku tak mau dimanja oleh waktu yang selalu mengejarku. KApanpun engkau pergi harus selalu mengikuti perjalananku. Kau harus memiliki komitmen dalam perkawinan apa sih yang ingin kamu capai dengan perkawinan keyakinan akan pilihan atau keyakinan akan kebenaran dan ini yang harus kamu capai.Sebuah pilihan perkawinan itu akan mulia jika kau mau mendengar akan keberanianmu ma.Imajinasimu itu mah yang harus kau bawa dalam kelompok untuk mengenali lingkungan dan aku harap engkau semakinmengerti
…………………………………………………..
Aku tidak sabar lagi unuk eluar dari pt ini aku sudah nggak betah dengan kelakuan bos-bosku yang semakin semrawut dan ini membuat aku bosen dan puyeng. Inginya mah semakin aku mampu bekerja dengan giat dan lantang membesarkan anak-anakku nanti dan ini menjadi pemicu aku dalam setiap pekerjaanku. Oh tuhan aku semakun lelah dengan masa depanku dengan hidupku apa kau nggak ngerti dengan hidupku Tuhan apa kau tidak tau pergaulanku aku lelah,lelah menghadapi hidup tidak ada yang bisa akukejar lagi Tuhan.
CONTINUED

PABRIKEN

Papi yang sekarang sudah tua merintis usaha dari nol dan sekarang sudah mulai bangkrut akibat ulah anak buahnya yang menggerogoti perusahaan. Aku prihatin sebenarnya perusahaan yang dulu berjaya sekkarang tinggal mesin-mesin karatan di pabrik. Tak terurus. Karyawannya yang mbalelo itu sudah ia pecat..Bapak mulai menyesal atas kepercayaanya seratus persen pada anak buahnya hingga diselewengkan. Apa boleh buat.Alat-alat kantor yang tadinya baru-baru sekaarang mulai di jual untuk membayar hutang-hutang.

Bapah sekarang sakit stroke.jalan saja tertatih-tatih kaki sebelah kanan sudah susah digerakkan kalau jalan harus pakai tongkat besi penopang tubuh .Mami sudah meninggal Kang mas yang dulu diandalkan malah suka kesenangannya sendiri main perempuan.Aku sih kasian pada Kakak dia kecewa karena dikhianati pacarnya hingga sekarang sukanya mabuk- mbaukan nonkronh diperempatan sama temen-temenya.Nggak karuan.
Biarin saja aku harus bisa memperbaiki perusahaan Bapak untuk bangkit lagi.Aku mencoba memenuhi permintaan kolega Bapak dulu. Walaupun pabrik masih bisa berjalan kecil-kecilan namun aku harus sebisa mungkin untuk merubah peruntungan.Karyawan – karyawan yang tadinya sudah dirumahkan satu persatu saya suruh kembali bekerja walaupun dari nol lagi. Toh niatku luhur untuk mensejahterakan karyawan kembali.Walaupun mungkin ada satu dua yang tidak puas dengan caraku namun aku berusaha kerja keras.Aku rela untuk bekerja di lantai pabrik untuk membantu dan meberi contoh kepada mereka untuk bekerja dengan serius.Aku semakin hari semakin sibuk dengan pekerjaanku.

CONTINUED

VITA NI KEKE

VISTA VESTA PESTA PAKAI VESPA
(Ini catatan crita jangan di contek)
Oleh
Dewidjati Subianto
KARBOL
Beberapa bulan ini Vista mengalami kenaikan berat badan.Tidak dapat ditolak dan tidak dapat diraih.Kegemukan adalah bagian dari hidupnya.Makananan adalah bagian dari kesehariannya, stok makanan di laci meja kelas menjadi sasaran setiap kali perut menyerang. Makanan segitu banyaknya masuk saja kedalam perutnya. Makanya teman-temanya menyebut si Karbol. Karbol bukan cairan pembersih lantai lho.
“Apaan sih Karbol”
“Karbol….. Ka ….Kar…. Karuuuuung boloooooonggggggggg. Jadi….. kalau makan habis kebuang terus”Si Combro menyahut.
“Ha ha ha,” anak anak tertawa terbahak-bahak.
“Kurang ajar ya ngatain karbol – karbol saya jitak satu-satu biar pada benjol.”
Walaupun cewek dia jago karate tiap minggu ngikuti latihan di halaman depan rumah.Tapi tubuhnya tetap subur saja.Nggak ngikutin rumus kalau olahraga pasti langsing.
“Siapa yang berani lagi hati – hati kepala siap bocor.”si Vista tampak garang siap menerkam.
“Awas saya catat satu – satu, saya laporkan kepala sekolah.”
Dasar anak laki-laki dibilang seperti itu malah semakin menantang. “Vista karbol, Vista karbol, Vista karbol, Vista karbol” dengan serempak mereka teriak.
Vista kemudian ngeloyor pergi tanpa menghiraukan mereka. Vista ingin menunaikan janji melaporkannya ke Kepala Sekolah. Di ambilnya jalur cepat tanpa melewati penjaga kantor. Diketoknya ruang Kepala Sekolah.
“Ya masuk”
“Permisi Bu”
“Ada apa Vista kok tumben datang”
Sambil ditampilkan wajah murung ditambah rambut kusut dia jawab, “Begini Bu saya tadi mendapat ketidakadilan di sekolah ini”
“Ketidakadilan apa Vista.Apa kamu di pukulin atau kamu seharusnya dapat nilai sepuluh di beri nilai lima. Atau yang lain ?” Tanya Bu Guru penasaran.
“Enggak Bu bukan itu saya diolok anak laki – laki. Saya dibilang karbol, Si Gendut.” sambil berkaca-kaca Vista beringsut dari kursi.
“Siapa yang bilang begitu.Tolong sebutkan nanti saya usut.”
“Ada banyak orang Bu. Ini sudah saya catat.”
‘Oh ini.Ini anak-anak IIB. Oke tunggu diluar nanti saya ke kelas. biang onar”
……..
“Sekarang yang telah mempermalukan teman harap tunjuk jari”
Mereka terdiam seribu bahasa.
“Hayo tunjuk jari”
Kemudian dari bangku kedua dari depan sebelah kiri ada yang memberanikan diri
“Itu Bu tadi Combro yang mulai mengolok- olok.”
“Siapa Combro ?”
“Eh hh Si Joni Combro Jayakesuma, Itu Bu dipojokan.” sambil tanganya menunjuk.
Anak – anak senyam senyum mendengar jawaban Prito. Cuma Combro saja yang kelihatan wajahnya kemerah-merahan menahan malu.
“Yang bener namanya siapa?”
‘Joni Dewa Jayakesuma”
Wah namanya kayak Grup band saja.
Anak – anak tambah tertawa kecil mengurangi ketegangan.Namun Bu Kepala Sekolah tidak menampakkan senyum sedikitpun. Diambilnya penghapus di ketokkannya ke papan tulis. Sehingga berbunyi keras. Duerr….rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr.Plethokkk
“Saya tidak mau ada yang tertawa sebelum ada yang mengaku. Jangan sampai ada lagi yang mengolok – olok, dia juga temanmu”
Vista yang berada di belakang Bu Guru tertunduk lesu seakan mohon bantuan.
‘Oke oke tapi saya mendapat informasi tidak cuma satu anak”
Anak – anak yang merasa bersalah terdiam ketakutan.
“Kalau masih saja tidak ada yang mengaku maka akan saya jemur di halaman. Saya hitung sampai tiga. Satu……..”suasana kelas mulai tegang merka menoleh kesana kemar seakan saling menuduh.
“Dua…… “.Tambah menegangkan. Wajah - wajah mereka nampak ketakutan. Tidak ada yang berani bicara..
“Oke kalau masih belum ada yang ngaku dalam satu Minggu ini tidak ada pelajaran apapun di kelas ini” Bu Kepsek menakut-nakuti
Tari yang dari tadi tenang – tenag saja karena nggak bersalah nyeletuk “ Kalau begini yang tidak salah akan rugi dong Bu. Apa kita rundingkan terlebih dahulu sekelas biar setelah itu kami laporkan ke Ibu”
“Saya terima usulannya. Tapi nanti siang urusan harus sudah selesai. “
Sepeninggal Bu Kepala Sekolah anak-anak pada ribut saling menyalahkan satu sama lain.
“Kamu sih tadi ejek-ejekan makanya jadi begini .”
“Combro mulutnya nggak bis diatur kita pukulan yuk”
“Nggak bisa kamu tadi juga ikut,” Combro membela diri.
“Tu Vista marah, makanya jangan begini lagi nggak enak kan sama Vista.”
“ Oke oke begini saja anak –anak yang tadi merasa telah membuat Vista marah sekarang minta maaf. Sekarang harus menghadap Ibu Kepala Sekolah.”
Akhirnya hari itu juga masalah sudah selesai. Vista yang dari tadi menjauh dengan anak – anak sudah mulai berbaur kembali Namun hatinya masih merasakan kejengkelan.
***
Sepulang sekolah Vista ngadu ke Mamanya.Mamanya yang baru pedicure manicure sendiri agak terkejut melihat Vista sesenggukan. Nggak biasa anak ini menangis dengan lantang. Apa begitu ya kalau anak selalu pingin diperhatiin.Dengan langkah gontai Vista berjalan menuju ke kamar.
“Mama hi hi hi hoo ho “, sambil menangis Vista tengkurap di kasur.
“Aku tadi diejek anak-anak hi hi hi “,tangisnya tambah kenceng tidak bisa ditampung waduk Jatiluhur. Tambah dramatis lagi tangannya memukul – mukulkan bantal.
“Diejek apaan.”
“Hiii hheee hhoooo” mulutnya yang ditempelin di bantal menambah suara-suara misterius. Dia mainin ingusnya naik turun. sentrap, sentrup.
“Ya udah jangan nangis terus itu kasian bantalnya nggak sanggup nampung tuh” sambil menunjuk bantal.
“Aku tadi dibilang karbol si gembrot aduh hii hii”, tangisnya tambah kenceng. Sampai-sampai Bi Inah yang di dapur lari melongok ke kamar.
”Ada apa neng kok nangis.”didatengin Bi Inah Vista tambah kenceng biar dapat perhatian seluruh kampung.
“Aduh anakku siapa yang ngatain itu nanti Mama gampar. Aduh anakku kacian, kamu anak yang paling manis sayang,”sambil membelai - belai rambut Mama mengungkapakan kepedihannya.
“Ya udah nggak usah kuatir sekarang kamu harus siap ngadepin itu semua”
“Aduh mama aku mau langsing sekarang juga”
“Mana ada alat pelangsing instant anakku”
‘Pokoknya aku mau langsing”
“Aduh mam cariin dong dokter kecantikan yang paling kesohor.Aku pingin langsing hii hii”
“Oh enggak perlu, melangsinkan itu spesialisasi Mama.”
“Oke oke mama punya ide besok sepulang sekolah kamu harus jalan kaki dari pintu gerbang perumahan ke rumah..” tampang Mama serius.
“Gila mama mau menyiksa aku yah kan panas, lapar mana bisa aku berjalan aku jadi gempor dong. Hi hi,’ sahut Vista memelas.
“:Oke oke gini saja sekarang ikut saja senam di tempat tante Tetra.”
***
Mulai besok hari Vista ngikutin senam. Senam aerobik di tempatnya Tante Tetra. Perempun langsing tinggi seratus delapan puluh. Masih segar badanya walaupun umurnya sudah kepala empat.
“Goyang kiri goyang kanan angkat kaki, goyang depan goyang belakang pelan ambil napas.”
Seperti Jane Fonda Tante Tetra memimpin senam. Untung enggak ada anak laki – laki, mata mereka pasti melotot melihat Tante Tetra menggoyang gedung olahraga.
“Hadap kiri hayo sambil senyum, ingat jangan lupa lidah jangan sampai kegigit. Loncat, locat kaki mekangkang goyangkan tangan kesamping.”
“Satu dua tiga………….terus.” Tante Tetra memimpin dengan serius.
Diringi lagu Sheila On Seven dengan rampag mereka goyang seluruh badan. Sedangkan Vista ngikutin senam dengan antusias. Walaupun gerakanya masih kaku tapi dia coba dilentur-lenturin. Apalagi kalau pantatnya bergoyang seolah – olah seluruh bumi bergoyang. Mungkin Mbak Inul, itu tuh Ratu ngebor, kalau melihat pasti iri, calon saingan saya nih.
“Vista kalau kecapekan jangan di paksain nanti kakinya pada ngilu. Kamu baru pertama”
“Enggak Mbak malah kayak calon ABRI latihan olahraga. Siapa tahu nati masuk jadi POLWAN.”
“Iya Calon Biduwan”
“Ah Tante jangan dipaspasin dong. “
Kemudian mereka melanjutkan senam lagi dengan semangat.
“Neng kakinya diangkat yang tinggi biar serempak. Tangannya diayunkan terus kakinya digerakkan ngikuti irama lagu.”
Memang sekarang Vista baru giat-giatnya senam. Jadi menjadi obsesi dia sekarang seperti Jane Fonda master senam. Kalau udah begitu nggak ngenal waktu mau ulangan mau pacaran nggak dia gubris. Dia latihan terus sampai gempor.
***
Setelah tiga minggu badan Vista tetap melebihi rata.rata. tau nggak kenapa? Tau nggak ??? Itu tu ngemilnya nggak pernah surut kalau habis makan malam masuk kamar terus snack di laci lemari diambil satu persatu. Sambil tiduran kecapekan dinikmatinya snack. Satu kantong abis, dua kantong, tiga plastik, empat, lima, enam……..sepuluh, kemudian sudah tak terdengat lagi kriuk-kriuk.Cuma terdengar dengkuran kekenyangan.
***
Tetapi semangat Vista melebihi air laut tsunami. Dia cari cara lain untuk bisa langsing, setelah rencana pertama tidak berhasil sekarang dilancarkan rencana kedua. Terapi ya terapi dengan pijat repleksi, tusuk jarum biar gelar karbol beralih darinya. Tiap seminggu sekali ia datengi Sinshe Koh Liem.
“Aduh sakit Koh Aduh pelan pelan “
“Akhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh”
“CAkitttttttt”
“Tolonggggggggggggggg”
“Lega. Enak terus aduhhhhhhhhhh.”
Sampai orang –orang yang datang berobat pada terkaget-kaget. Sampai bisik-bisik diantara mereka. Ini anak mau ngelairin atau diapain didalem. Mudah - madahan selamat. Prita yang dari tadi nunggu di luar jadi gelisah takut Vista kenapa-napa. Dia menerobos ke dalam ruang praktek.
“Ada apa ini Koh. Jangan macem-macem ya awas diapa-apain.”
“Aduhhhhhh… hhhhhhhhh.” Vista menjerit kesakitan.
“Prita jangan teriak – teriak.Tuh Koh Liem kaget sampai jarumnya kedaleman.”bilang Vista kesakitan.
“Udah kamu diluar saja aku nggak apa-apa. Nih lihat aku ditusuk jarum.”
“Oke – oke saya kira diapain kan jadi kuatir”jawab Prita.
“Tidak apa – apa neng ini bial cepet kulus. Bial lemak-lemaknya larut. Neng dilual saja bial pasien tenang.” Koh Liem bicara agak sengau – sengau.
‘O ya Koh” Prita ngeloyor pergi ke luar.
***.
Sepulang dari terapi dibawanya bungkusan. Ternyata isinya jamu. Dengan enggan dia minum jamu.
Pahitttt.”katanya.
Itu buat mempercepat pelansingan dan untuk mengurangi nafsu makan.”.Dua Minggu, tiga Minggu empat Minggu belum juga menunjukkan perubahan.
Upaya Vista ini belum berhasil, tiap pagi jam lima bangun lari mengelingi lapangan. Sudah seperti calon atlet yang mau ngikutin olimpiade. Sampai ia hitungin berapa kecepatannya biar si jago jago lari belingsatan melihatnya.
***
Namun hasil olahraga Vista tidak menyurutkannya untuk berusaha. Dia coba terus tanpa kenal lelah.
Keesokan paginya Vista yang berangkat sekolah nampak kuyu. Tak nampak gairah ngikutin pelajaran Matematika kesukaanya. Rumus-rumus Diferenseial, Integral tidak masuk dikepalanya. Sudah kepalang ngantuk tak bisa dibendung. Setiap kali melihat tulisan di papan tulis udah nampak garis putih miring-miring. Apa kepalanya yang miring atau tulisannya, batinya. Namun tetap saja ia paksain ngikutin pelajaran. Dia tidak mau mencatat, nanti pinjam Prita saja pikirnya.
Pukul satu siang ia lewati tapi masih saja mata susah di melekkan. Mata seperti ingin terkatup saja. Bel pulang terdengar berdendang.Namun kakinya susah pula untuk diangkat ngilu-ngilu sepertii kayu, keras.
“Aduh gimaa ini Prita, tolong dong kakiku”
“Ada apa Vis dari tadi enggak konsen belajar.Apa Pak David yang dari tadi berdiri di kelas enggak mengusik matamu.”
“Aduh,gimana ya aku ngantuk Makanya kalau olah raga jangan sampai malam – malam bisa sakit.”
“Tuh badanmu sudah ceking masak masih pingin langsing nanti anoreksia lho.”
“Aduh ia nih aku lapar”
“Aku ikut mobil kamu ya. Tolong anterin”
Gampang asal Redo buat saya ya.”
“Yang benar saja udah sakit malah dibercandain.”
“Enggak aku juga bercanda kok.”
Sesampainya di rumah Mamanya geleng-gelng kepala.
Aduh Vista apapun yang terjadi itu kamu. Enggak usah dipaksain untuk latihan
“Ya Ma.” Baru ini Vista bicara penurut. Nampaknya Vista lemah sekali nggak sanggup lagi untuk bicara.
***
Memang semenjak latihan Vista yang hebat volume tubuhnya semakin surut, singset. Anak-anak yang tadinya mengejek sekarang mulai mengaguminya.
“Hai Vista gimana sekarang tambah gembrot,”dengan logat bataknya Sitorus bertanya.
“He anak badung ngomongnya yang benar udah langsing begini dibilang gembrot apa nggak salah liat. Yang bener dong.”
“He he sorry kita kan cuma ngeledek maaf ya semoga tuhan menerima disisi Tuhan. Aduh.. maaf semoga Tuhan memberkatimu selalu .”
Iya kita kan teman masak saling ejek kan nggak baik.
“Waduh sekarang kok berubah ya apa resepnya” tanya Endah yang dari tadi melotoin tubuh Vista model iklan pelangsing tubuh.
“Resepnya makan nasi,makan daging, bakso,sayuran , semua masuk diperut maka tubuhmu semakin lansing,” Vista sambil ngeledek
“Waduh Vis kamu hebat baru tiga bulan saja kamu sudah menunjukkan bakat seorang peragawati.”
“Kok bisa”
“Itu tuh kakimu kelihatan jenjang dan cocok mebawakan peragaan busana.”
“Aduh makasih ya “
“Ini semua akibat dari ledekan anda-anda sekalian aku jadi begini.”ungkap Vista dengan bangga.


OKEOKEOKEOKE*****
Aduh makasih ya
Ini semua akibat dari ledekan anda-anda sekalian aku jadi begini.


PAK UJO
Waktu menunjukkan pukul sembilan waktu anak-anak istirahat.Yang pagi belum makan buru-buru ke kantin. Kali ini perut mereka sudah pada keroncongan tidak karuan. Pengen cepet – cepet ketemu pak Ujo sang penguasa kantin. Masak apa ya kali ini, ada tambahan menu nggak ?
“Pak Ujo aku mau taoge goreng plus telur goreng diobok-obok yang oke ya.” Oceh Prita sekenanya
“Wah neng kayak ikan saja diobok- obok. Apa nggak keliru itu yang bener di kocok-kocok.” Pak Ujo menyahut tak kalah serunya
“Enggak pokoknya kalau diobok – obok itu akan enak sekali dan kalau ngobok-nngoboknya dengan penuh perasaan akan menambah aroma dan rasa.”sahut Prita tak kalah serunya
“Wah ngobok-oboknya kalau pakai tangan kan panas nanti bisa terbakar.”
Sedangkan Danu yang dari bel tadi sudah nongkrong di kantin berusaha membujuk Pak Ujo.
“Wah demi Tuhan pak ini ngutang dulu ya tadi pagi kecopetan.”
“Kecopetan apa jadi copet”, celetuk Vibrio diikuti tawa anak-anak.
“Aduh bener nih lihat dompetku kosong melompong.” timbal Danu dengan wajah kemerahan.
“Halah nggak punya uang aja ngakunya kecopetan” si Kompreng menyahut.
“Serius ni uangku sepuluh ribu amblas.”sambil membolak-balik dompet yang sedang ia pegang.
“Nggak bisa kemarin kan belum bayar.”
“Ya gimana lagi kalau sekarang nggak punya uang apa saya harus nyuri kan nggak baik pak “
“Sekarang baru ada tutup buku bagi yang belum bayar harus dilunasi kalau tidak besok harus libur makan di kantin ini.”, lagak pak Ujo bak pengusaha restoran.
“Ah pak ujo dicicil kan boleh. masak kayak rentenir.“ kata anak dipojokan.
“Ya boleh-boleh asal selalu makan di sini ya.”
Pak Ujo ketakutan kehilangan pelanggan. Maklum saingan sekarang semakin banyak.Anak-anak SMU Unggulan Garuda yang selalu riuh menikmati makanan Pak Ujo yang lezat.

***
Ibu kemana Pak kok sendirian?”
Ibu sedang dirumah”
“Dan lagi kayaknya Pak Ujo kelihatan murung” Prita penuh tanda Tanya.
“Iya nih nak “
“Ada apa anak bapak sakit?’
“Bukan nak,.begini anak saya Rasto tabrakan, Kemarin sore waktu ia nganter gorengan kesini keserempet mobil.”
“Waduh dimana?”
“Di tikungan dekat patung Sudirman”
“Orangnya nabrak ketangkep enggak”
“Mobilnya kabur entah kemana untung Rasto ditolong Pak Simin terus di bawa ke rumah sakit. Tapi itu yang saya takutkan.”keluh Pak Ujo memprihatinkan.
“Takutkan gimana ?” Vista seakan mendesak pingin cepat tahu.
“Kakinya patah harus di operasi.Butuh biaya besar” Pak Ujo tertuduk lesu.
Anak – anak yang mulai banyak berdatangan mulai mendengarkan keluhan. Mereka melongo mendengar cerita Pak Ujo.Yang tadinya asyik makan jadi tercekat pingin tahu.
“Aduh gimana ya hidup ini banyak cobaan” Pak Ujo mengeluh.
“Pak Ujo jangan terlalu bersedih kita – kita akan membantu.” Prita menghibur.
Kemudian dari kerumunan kantin menyeruak seseorang. Seorang yang kelihatannya jarang muncul. Mungkin anak baru.
“Tenang Pak tenang kami mencoba membantu. Iya pak orang tuanya kaya jadi nggak usah kutir,” teman satunya menimpali.
“Jadi Pak Ujo tinggal sodorin berapa butuh uang bapak nanti akan kami bayar.” sambil meembusungkan dada bicara.
“Aduh terima kasih nak. Adik baik sekali” sambil tangannya menengadah Pak Ujo berterimakasih kepada Tuhan.
“Tapi ingat Bapak harus perhatiin kami.”
Yah nak”
“Tapi anak – anak yang berkumpul di kantin nampak melengos. Apaan ini anak mau jagoan. Sudah kayak bos.”

Tapi dilain waktu Vista punya rencana. Sepulang sekolah teman-teman Vista mengadakan rapat termasuk teman satu kumpulannya Prita.Endah Tak lupa ketinggalan Redo yang pasti antusias setiap kali diajak Vista.
“Oke sekarang kita punya rencana sebelum Temon membantu dengan pamrih kita harus sudah menyelamatkan Pak Ujo jangan sampai ia terjebak dalam akal bulus.”kata Vista bersemangat.
“Iya Vista saya setuju dengan rencanamu. Kita mengumpulkan uang untuk membantu.” “Teman-teman yang kaya saya ataupun miskin berharap untuk dapat membantu. Kalau sekiranya kurang kita bisa jualan atau kerja sampingan.”
“Oke kami setuju Vista.Bagaimana Redo kamu biasanya punya rencana yang cemerlang.” Sitorus menyahut.
“Eee begini bagi saya kalau itu terbaik untuk Pak Ujo saya dukung dan yang lebih penting SMU Garuda menjadi kuat jangan sampai terpecah.”
Dengan gerakan bawah tanah eh gerakandiam- diam terkumpulah uang. Namun nampaknya masih kurang.Tapi mereka tidak kurang akal.
“Begini ya kita menurut cerita Pak Ujo uang yang terkumpul masih kurang jadi kita harus berbuat sesuatu”
Bagaimana teman-eman kalau kita buka warung tenda di perempatan siapa tahu nambah penghasilan.
Oke tapi bagaimana ini warung tenda kan harus buka tiap hari
YA kalau kita mampu
Begini saja apa yang kana terjadi menjadi tanggung jawab kita
Kita temua Bapak Pemimpin rumah sakit untuk memberi keringanan
O ya kan ada program bantuan kemiskinan dari pemerintah
Betul mungkin tiu salah satu cara
Bagaimana kalau kita menghadap pak Lurah
Biar saya yang urus bapak saya kan ketua RW
Oke itu ide yang bagus
***

Bagaiman keadaaan sekrang
Syukur sekarang sudah mulai sembuh
Aduh syukur

Dilain pihak Temon tak mau kalah. Dia temui Pak Ujo di warung setiap hari. Sudah sepeti persng baratayudha.Memperebutkan pengaruh di sekolah. Yah begitulah sya entutt




MASTER TERLAMBAT
Aku tidak peduli lagi nilaiku jelek.
Pak Kresno marah melulu sama saya. Aku kan jadi bosen mendengar ocehannya. Terlambat sedikit saja dijewer, kan jaman demokrasi nanti kalau pada demo kan berbahaya junjung tinggi hak asasi ku, kan jadi bete deh. Dia harus tahu dong Jakarta ini pusat macet sedunia. Kalau sudah macet berjajar mobil-mobild dari sabang sampai merauke. Ini Negara kepulauan yang siap macet setiap saat. Belum lagi bensin yang susah dicari aduh tukang angkot kesulitan njalanin. Jakarta – Jakarta ibukota tercita.
Ditambah lagi mahasisiwa pada mogok kan tau sendiri mereka berani, jaman reformasi jamannya mogok kan. Sebel ini orang gua santet jadi nyamuk .He he santetnya siapa ya .Santetnya apa masih mempan sekarang ya
Ah jangan aku dimarahi mama dong saya kan orang baik. Saya harus bangun pagi sekali jam enam atau minta kost deket sekolah. Ya kalau mama ngebolehin. Kalo enggak gue dipecat jadi anaknya.
“Ma aku mau kost ya.”
“Apa kamu mau kost yang bener dong kenapa mau kost, berantem lagi ya ??????????, apa si Endah enggak mau kau ajak bareng lagi.”
“Enggak Mam(gayaku manja deh) aku lagi tebe eh bete, tiap hari dimarahi Pak Kresno aku kan pengen tenang sekolah, bukan dimarahin melulu.”
“Atau karena kamu dapat nilai jelek dari Pak Kresno.”kata mama sambil melotot.
“Enggak mam aku terlambat melulu nih. Aku udah gak betah tinggal disini daripada dimarahin melulu lebih baik kost saja.”
“Ya kamu harus berangkat pagi bareng kakakmu kan satu jalur ke Depok.
“Aduh mam aku kan males pagi-pagi bangun enakan tidur kayak nanti mau jadi menteri aja, nyantai ajalah mam sekolah itu yang penting aku dapat kerjaan nanti, dapat duit banyak.”
“Ah lagakmu itu, pokoknya kamu tidak boleh kost, biarpun rumah jauh, kamu harus tinggal dirumah. Aku masak mau ditinggal, mama kan perlu temen”
Bener juga ya mama dia udah nggak punya suami kalau saya tinggal berabe. Nanti dia nglaya aja ke mall mall cari gandengan batinku.
“Ah mama jangan salahin kalau saya terlambat melulu.”
Enggak yang penting bangun pagi biar semangat. Rita, Endah kan juga dekat daerah sini. Mereka nggak nggak pada terlambat. Sekarang tidur jam delapan jangan kayak kemarin tidur jam dua belas jam satu apain sih yang dikerjain.”
“Enggak Mam aku kan harus belajar, biar gak ketinggalan” lagakku padahal aku curi –curi baca komik.yang tebelnya ngalahin kamus.
“Ah kamu aja belajar semalem ngapain itu nonton sepakbola kan sekarang harus tidur sore biar bangunnya bisa pagi.”
Terpaksa deh bangun pagisekarang sudah tidak bisa lagi mengheningkan cipta sesuaknyakarena aku harus memprhatikan keleluasaan anak.Mama kalau sudah nyuruh nggak bisa dibantah ini.
Vista sekarang mulai tidur sore. Vista terburu-buru pergi ke sekolah. Dia kesiangan mama enggak mau lagi ngebangunin. Jengkel kali ye. Ah aku harus panggil si baling – baling bambu, terbang. Cepet nyampe. Ah biarin lah aku kan pingin enak.
***
“Bangun - bangun cepat udah jam lima” kata mama mengejutkan.
Buru-buru aku bangun ternyata tadi mimpi.
Sambil ngolet aku bicara.,“Eh……….h masih enakan tidur Mam.”
“Enak aja, nanti kamu terlambat masak molor masuk sekolah, Malu-maluin kan.”
“Saya guyur air ni kalau nggak mau bangun.”
“Ya, ampun , mah.”
Terpaksa deh gue bangun., galak juga Mami gue.
Hari itu Vista datang ke sekolah tidak terlambat Pak Kresno yang dari tadi nampaknya udah menunggu di gerbang senyum-senyum.Baru ini saya lihat si killer senyum
.“Ya begitu dong datang yang rajin.”
Ya Pak”, lagakku sok alim.
***
Kelas hari ini harus kulalui dengan lancar biar aku dapat belajar dengan baik.
Aku langsung masuk ke kelas. Si Combro udah dateng dari tadi. Aku pura-pura tidak tau eh dia ngeliatin gue. Eh gue tunduk aja biar seru.
“Eh Vis mana buku matematikaku aku sampai nggak sempet ngerjain PR. Soalnya ada di buku..Kurang ajar ya. “
“Sorry mBro aku kan lupa.”
“Lupa-lupa, enak aja lu ngomong.”
Memang lupa mau giman lagi aku kan sudah bilang kemarin bukumu ada ditempatku, kamu ke tempatku.
“Gimana mau ketempatmu pulang sekolah jam enam apa nggak pusing rumahmu diujung barat aku diujung timur.Ya bener dong kalau ngomong.”
“Mbro nggak usah marah gitu dong. Tenang saja hari ini Pak Killer sedang baikan dengan aku jadi kamu duduk manis dan dengarkan pelajaran didepan kelas.”
“Tenang lagi apa yang tenang.”
‘Udah diem, udah gue kerjain ni. Salah benar urusan nanti.”Muka si Combro berubah menjadi redup tidak segarang tadi.
“Aduh kamu bikin sewot aja.Dari tadi kek ngomong. Makasih Vis gitu dong sama temen saling bantu.”
“Ah kamu kalau ada perlunya baik, kalau sedang usil keluar dah ayannya.”
“Eh enggak semestinya kita harus memperhatikan.”
***
Selamat pagi anak-anak.”.Pak Kresno yang jago karate datang mencak – mencak apa nggak pusing akau begitu aku semakin tidak wajar.
Anak –anak mendadak terdiam. Yang tadinya teriakan menjadi tenang.
Siapa itu yang duduk di meja. “Kerjakan soal nomer satu.”
Si Kumin dasar anak bandel ketangkep basah lu. Kapok nggak, batinku.
“Vista nomer dua.” Aduh aku lagi-aku lagi.diincer saja.
Anak-anak ini memang susah diatur kalau tidak ada guru pasti pada keluyuran. Maunya cengengesan melulu nggak mau kerja sungguh – sungguh mereka belajar sesukanya.
***

EKSKUL
Hari ini Vista rewel setelah disekolah ada acara kegiatan ekskul drumband minta dibeliin stick drum…………………
Aku tadi bermain drum dengan Redo.Permainannya enak di dengar dan di terima ditelinga palagi kalau dia mau mendengarkan perlakuannya yang elok untuk dimengerti aku sayang banget sama Redo perhatian aku nggak mau lepas dengannya. Aku inget waktu kemarin ia mendekati mejaku kemudian duduk didekatku aku kan kaget melihat dia Itu pengalamnku pertama ku bagaimana tidak bahagia setia mendengar suaranya berwibawa ceile. Kapan aku mengatakan kepadanya kalau aku sayang sama dia sungguh indah dan bahagia aku ini.
Setiap kali melihatnya dikantin tapi aku nggak berani apa ini yang dinamakan cinta atau apalah. Tapi yang aku tahu ada perasaan aneh hii. Didadaku ini lho didalamnya aku semankin mengerti apa ini yang dinamakan cinta ah entahlah nanti aku akan kosultasi sama guru BP, tapi kalau konsultasi nanti ketahuan sama mereka kan jadi malu seadainya aku jatuh cintrong.
Eh iya aku kan baru tahu kalau sekarang menjadi seorang perempuan enak juga ya ada yang memperhatikan. Apalagi kalau kita dipinjem catatanya aduh sangat besar kepala.
Si Endah aduh mau juga ya dia mendergarkanku. Aku jengkel diledekin si Rica apalagi kalau dia mau mendengarkan aku setiap aku memahami dia. Erica ini bagaimana aku kan belum mau pacaran aku sudah diwanti-wanti in buku
“Kamu tidak boleh pacaran sebelum kamu lulus S1 dan punya kerjaan sendiri kalau nggak begitu kamu tidak akan lancer. Ibu mencari uanga hanya untuk sekolahmu bukan untuk pacaran. Kamui inget pesen almarhum ayahmu aku harus sekolah tinggi.”
Adu aku kan serba salah kalau ada cowok yang naksir aku, eh kayak pegadaiaan aja ditaksir.Apalagi cowok –cowok itu lancang minta ampun aku disuit-suitin kayak burung perkutut apa.
Kita juga manusia punya rasa punya hati.ngaco aku ini nanti bisa- bisa dituntut Seriues si anak gondrong-gondrong itu. Yang kite-kite kan iolakan mereka. Apalagi lagunya tuh kenceng nbanget kakak kan sering nyetel kasetnya kenceng-kenceng. Sampai kuping ini tebel isinya nada-nada tak karuan Kak Pligo gitu sih kalau tidak ada ibu aja selengekan setel tip kenceng-kenceng kalau ada ibu baru sok alim.Bisa-bisa didamprat abis.
Ibu tadi Kak Pligo stel kaset kenceng sampai tetangga-tetangga demo didepan rumah apa ngak gila itu. Nanti kalau kita diusir dari sini kan gazwat. Ibu mau tinggal dimana coba dikolong jembatan kan nggak mungin kan sudah dibooking sama manajenmen Dewa buat videoklip
eh ngaco kamu, Mana Pligo dia dikamar atau dikebun belakang.Tugas -tuganya hari ini apa sudah selesai belum Kalau belum harus push up 10 kali ditambah makan nasi satu bakul ditambah cari cuit buat gantiin nasi yang dia makan biar kapok.
Eh ibu jangan gitu dong kita kan anak – anak ibu yang setia kami kan tidak ingin dipecat jadi anak kan tidak ada mantan anak, yang ada mantan isteri/suami
Hush, yang bener dong kamu aku kan sudah mulai ngerti sikap kamu sama ibu sekarang sudah mulai tidak patuh.
Ibu jangan mengungku begitu dong .menghukumku berarti itu dosa berkeanjangan maka jangan dihukum aku ya bu aku sudah kapoh .
Kapok-kapok sekarang kapok besok kapok kapan mau berhenti kapok-kapokan.
Ibu ini kayaknya jualan pisang kapok eh kepok.
Iya bu aku kan perlu becanda dengan ibu sekali-kali kan enak ye.
Beginilah kita sebagai amnaIbu selalu becanda.Pura-puranya ibu marah jadi kita susah mbedain dia marah atau kagak..
Enak ya kali kalau punya orang tua kayak gini terus bisa buat curhat ngertiin kita saat kita sedang susah sedang sedih sedang …eh kok yang gak enak melulu.
Aku jengkel dari tadi aku disepelein sama Pak Japar aku tidak mengerti bagaimana ini terjadi setelah sekian waktu kita bekerja tetapi kita tak tahu akan hal yang perlu ini harus diperbaharui
…………………………….
Ah nggak usah pusing sebentar lagi kan libur sekolah. Kita ngadain camping di hutan LAwu apa nggak seru bisa ngerdengerin suara alam.Waduh Si Vista kalau provokasi orang sampai jingkrak-jingkak nggak tau waktu Memang semenjak waktu diberesin sama si monyet itu semakin aku ngak tau arah alamak si Kodoi bawa – bawa senter patung apa nggak aneh itu .ya ampun semakin lama semakin kabur arah perjuangan



VISTA SANG PENULIS
Vista tadi membaca koran harian ngikutin kebiasaan Mama Seorang penulis muda bisa meraup uang tiga puluh juta setelah dicetak ulang dua belas ribu ekslempar dalam waktu lima bulan. Jadi setiap bulan dia dapat uang lima juta. Gila itu anak masih SMA tapi udah mbrewu bisa-bisa remaja kaya raya tua foya-foya mati masuk surga. Eh enggak ya itu sih tergantung orangnya mau.
Biarinlah aku juga pingin jadi penulis. Sekarang aku menulis sedikit demi sedikit lama – lama kan jadi banyak. Malah bisa-bisa jadi buku he,he Vista bekhayal. Dan lagi harus rela berkorban ya waktu, ya pikiran, ya segalanya bias berhasil.Sekarang Vista lembur sampai malem. Sampai tahu-tahu udah jam dua belas. Dia ketik sedikit demi sedikit di depan komputer. Biar jelek kalau karya sendiri ya puas saja.
Aku nulis kok salah-salah melulu ini kan jadi kacau . Gua robek tulisanku aku tulis lagi pelan – pelan dan kutulis kembali waktu mandi tadi. ‘Saat mandi aku memakai sabun terus luluran dan aku guyurkan air ke badan ku sungguh segar dan nikmat saat aku mulai handukan kuusap-usap’ eh ini kok kayak stensilan aja porno ah. Gue coret lagi, gue robek lagi. Vista melamun dan terus berkhayal terus mencoba untu dapat menulis dengan baik.Coba menulis kembali ‘Aku tadi mandi terus cepet-cepet ganti pakaiaan bangunku agak kesiangan nih. Aku berangkat sama Kak Pligo naik angkot jurusan pasar Minggu. Nunggunya lama banget biasa macet aku harus sabar. Jadi anak Jakarta tak boleh rewel end cengeng ….Nah ini baru catatan harian. Vista baru menemukan format tulisan yang benar menurut ukurannya.
***
Kerjaanku sekarang nulis catatan harian biar nanti bisa aku gunain untuk bahan cerita. Buat nulis cerita untuk ikut lomba nulis novel. Aku berkayal kalau aku menang bukuku akan dicetak ulang sampai ribuan dapat uang dari royalti lumayan bisa nambah-nambah buat sekolah kan tidak harus selalu minta sama mama malukan kita. Ya kerja yang halal dan gratis modal kosong ya begini nulis. Iseng-iseng siapa tahu berhadiah kan enak jadi pemimpi kalau nanti dapat sekian juta kita beli ini beli itu malah kalau bisa beli mobil mewah. Yah aku kan jadi bangga kalau hasil jerih payah sendiri. Apalagi saya masih terkenal sebagai anak Mama yang cengeng tiada hari tanpa Mama. Kalau aku bisa cari duit nanti kan Kak Pligo jadi malu sama gua .Adiknya sudah bisa cari uang yang lumayan kan hebat tiada duanya. Kalau itu berlanjut aku pengen nulis terus sampai kepalaku beruban. Kayak NH.Dini atau Ramadhan KH atau Sitor Situmorang atau yang lain lagi wah hebat kan. Karyanya kan bisa di nikmati banyak orang Lebih lagi kalau bisa buat jalan-jalan ke luar negeri jadi ya bisa cerita Kunang – kunang di Manhatan seperti Umar Kayam. Seandainya lagi nanti suamiku pilot atau duta besar minimal diplomatlah bisa menikmati perjalanan gratis, yang membiayai kan Negara. Akan kutulis cerita yang berbeda sekali. Mbak Ayu Utami jadi malu kalau ketemu saya, karena saya sudah sejajar dengannya. He he he Vista berkhayal berlebih.
O iya aku tadi ketemu sama wartawan temenya kak Pligo tapi dia usil banget aku dicolek-colek lagi . Jengkel kan kalau begitu aku kan nggak ingin kayak perempuan murahan. Pingin dihargai seperti mentari dinanti tumbuhan seisi dunia. Aku sekarang kan udah langsing apa nggak Redo terpaku melihatku. Uhuiii asyik kan.
***
Sebenarnyadia baik mungkin karena Vista kecentilan kali. Kemudian Vista tanya macem-macem tentang kepenulisan. Sebab sekarang Vista punya hobi yang baru. Mungkin nggak dia nanti jadi wartawan kan nulis ada hubungannya. Bisa mewawancarai Pak Presiden, wawancara sama anggota MPR, wawancara dengan ahh pokoknya bisa dengan siapa saja. Dan lagi jadi wartawan kan bias leluasa mengungkapakan pemikiran dengan merdeka. Itu sih khayalanku. Tapi nampaknya Mas Jaya kurang suka. Apa karena dapat saingan baru ya seperti aku, ah Vista membanggakan diri.
***
Sudah sepekan ini Vista nulis terus sampai temen-temennya pada sewot. Setiap kali diajak jalan katanya “saya mau nulis dulu sebentar hari ini . Itu jawaban yang paling terkenal selama ini. Aneh kan dulu Vista yang demen ngeluyur kalau istirahat sekolah. Sekarang kok melamun melihat ke dinding kelas. Habis melamun tertawa kecil seperti menemukan ide besar. Baru kemudian digoyangkan bolpoinnya membentuk kalimat. Hebat kan. Nampaknya sih dia sekarang mulai mahir bercerita lewat kata-kata. Kalau sudah suntuk diambilnya kertas ukuran folio di tasnya ditulisnya puisi – puisi cinta siapa tahu Redo suka.
Kalau sudah begitu Vista akan diajak nonton film. Filmnya Mas Riri Reza aduh yahud banget isinya Apalagi kemarin melihat film Soe Hok Gie. Pemuda lulusan universitas di Indonesia masa-masa tahun enampuluhan. Jiwanya memang idealis. Seandainya Indonesia isinya seperti dia pasti deh akan muncul pemikir-pemikir yang murni. Yang tidak cuma bicara dibelakang tapi mampu memberikan kritikan, pemikiran pada penguasa. Tidak Cuma lomba korupsi, lomba kok ngumpulin harta negara .Ehh aku ini kok bicara politik sih.Nanti bisa kayak Mas Munir di racun.Tapi ya kurang ajar sih enak-enaknya hidup e dimatiin itu kan nggak benar kan. Jiwa pemberontak eh…jiwa perubahan Vista muncul.
He tau enggak nak-anak ada rencana untuk mengerjain si Vista biar nggak sok sibuk. Bisik –bisik tadi mereka merencanakan di toilet saat Vista sibuk di kelas nulis-nulis terus sampai kelupaaan sudah jam untuk belajar.
Vista ini sudah jam belajar bukan untuk nulis buku harian
Eh iya aku tadi denger kring kring saya kira orang jualan es.
Gitulah kalau sudah nikmat dengan bolpoin dan kertasnya. Menurut rencana Endah pura-pura kehilangan kalung sehingga satu kelas kebingungan. Kan yang ada dikelas cuma Vista. Tuduhan jadi cuma satu Vista.
Rencana di jalankan Endah lapor ke pak Karsono guru piket. Biar kapok katantya. Orang kok nulis melulu nanti kalau tanganya gempor gimana kita-kita kan yang rugi harus nyumbang buat berobat.
Sekarang anak – anak yang ngadu sama Pak Karsono. Semua tas digeledah ada razia,kayak polisi aja. Terus mereka disuruh keluar kelas untuk berbaris di lapangan dengan dijemur. Masak setiap bulan ada aja yang dijemur dihalaman memangnya pakaian biar kering. Pak Karsono marah-marah melulu biar terlihat galak kali terus kalau gitu Pak Karsono kayak Gatutkacakaca kacak pinggang mau terbang aja.
Anak-anak pada ketewa-kertawa yang tahu bahwa mereka sedang mengerjain Si Vista .Si Endah pura-pura sedih biar tambah suasana serem kalau gitu kan asyik
Saat itu juga anak –anak kelas IIB disuruh keluar semua dan saat itu si Tina mengambil buku harian Vista
Memang dibuat suasana agak serem biar tambah menakutkan. Anak-anak kan jadi njengkerut mbegidik kalau ditambah lagi Pak Japar marah. Dia kan orang paling galang sesekolahan. Biar tahu mereka.Komplotanku kayaknya juga pada tahu tapi mereka agak ciut juga. Biar-biar nanti aku bilangin.
Semenjak itu aku semakin waspada kalau-kalau ada sesuatu yang tidak mengenakkan pasti Endah yang berbuat
Vista nggak usah dipikirin mau menag mau kalah ya utu kan kebeuntugan nati kalau toh dapet ya dapet.
Gimana nggak ngamuk tadi didamprat Pak Rudi segala hal di rubah apa kita nggak oon kalau gini terus
Ya yang penting usaha kalau nggak dapat ya urusan nanti
Oke-oke tapi kita harus berusaha semapu kita
Vista mondar manir saja nggak bisa tidur apalgi belajar hanya buat ngurusin kayak gituan.
Guling sana guling sini sampai tak karuan

Sampai mama mikirin dia takut anaknya jadi gila .Setiap malem nggak tidur paling tidur sejam habis itu matanya melek melulu kan nggak srong kalau gitu Nasib Vista.
Vista kamu harus makan biar nggak kurus kalau kurus mudah terseang penyakit

Apa nggak kebalik itu ma Kurus kan malah sehat kalau tidak terlalu kurus .Dan terlalu gemuk akan menyebabkan terserang penyakit oke.
Waduh kau ini Vista kayak calon dokter aja Mama diguruin melulu.Anak jaman sekarang sudak jaman edan.


LOMBA MADING
Hari ini ada rapat anak-anak madding untuk persiapan lomba dikabupaten.Kita uah biasa jagoan menang jadi tidak usah kawatir kalau kalah.Persiapan kita kita mateng-matengin biar nanti tidak kalah yaw ajar aja teori – teori bahasa kita gunain sepuas-puasnya.tapi kita harus bisa mengolah sebaik-baiknya biar nati bisa terdeteksi kesalahan-kesalahan yang mungkin biar tidak berbenturan dengan keinginan juri-juri nanti.
Biasalah juri kan makluk yang tidak bisa diganggu gugat jadi ya perlu perhatian dengan karakteristik mereka dan mereka umumnya idealis masih menginginkan sesuatu yang sempurna.
Vista yang ketua madding sibuk banget lari-kesana kesini cari informasi bagaimana membuat tulisan yang bagus sesuai dengan selera Yuri ya maklum saja.Wawanara sekarang mau dilakukan dengan bapak menteri hebat nggak kayak jam terbang wartawan saja.
Sekarang kan mau mendekati hari anak nasional ya protoler kepresidenan harusnya ngebolehin wawancara. Pertama kita tulis surat ke lembaga kepresidenan lalu kalau ada jawaban bisa atau enggak tinggal kita tunggu aja.Waduh jadi wartawan ribet juga bawa kamera bawa catetan untung sekarang ada alat perekam canggih-acngih kan jadi bisa Vista dari tadi gelisah aja.
Tanya Bu Sumirah biar yahud tulisannya. Sedangkan si Endah dari tadi membuat kartun yang mirip-mirip dengan kartunis kondang. Enggak masalah kalau ada kekurangannya.Aku ini harus
Adu kamu ini aku kan sudah lama mau mendengarkan ini ma
………………………………………
Aduh kamu ini gimana sih kerja aja kok nggak niatapa yang akan kaucmakan itu kan akan mempengaruhi karirmu duniamu apa kamu nggak tau itu akan membawamu ke hidupan yangnelongso kabur kanginan ya kamu harus dengarkan ini untuk masa depanmu untuk keberhasilanmu itu hanya kamu yang menentukan


Suasana harum yang kamu tiup dar gemerlapnya dunia akan kamu hirup sebagai
…………………
Hari ini Si Tomboy itu mau mebuat acara yang gila-gilaan lomba lama-lamaan beridi di lapangan sekolahapa nggak gila. Setiap kelas sudah mempersiapkan orang-orang yang siap memulainya




EUREKA
Wah si dul sekarang mau coba teliti barang – barang yang aneh-aneh biar dapat nobel. Apa nggak hebat nanti kalau kita dapat nobel.Masak cuma orang asing doang yang dapat nobel kita kan juga bisa . Dia teliti anak- anak yang suka makan permen karet apa nggak karetnya nempel diperut kalau udah gitu kan bahaya buat buang hajat uh ngeri kan kan kalau mampet didalem.Kan bisa jungkir balik neliti dilab biologi. Badung-badung masih bisa buat penelitian yang heboh. Gitu kan hebat


****


Gini Beta apa kamu tidak kasihan pada si Vista yang udah dari tadi ngeloyorke san kemari



X.PAPA TIRI
Sudah beberapa hari ini Vista menjadi anak yang pendiem. Kalau udah diem akan cuekin seisi rumah. Papasan dengan Mbok Nah melengos ke kiri papasan dengan Beta melengos ke kanan udah deh kayak uler geleng kiri geleng kanan kelojotan. Apalagi kalau papasan dengan mama tambah cuek bebek. Ini anak baru senewen amat sih.
“Ada apa Vis kayak anak linglung gitu. Apa nggak ada kata yang bisa diucap.”
Diem saja Vista dengan wajah merengut masih ditunjukkan kesebelannya.

***
Anak ini memang deh jago cari musuh aapagi kalau ngadepi masalah. Syukur bisa menyelesaikan masalah sendiri. Baru ngadepi masalah remeh udah lagaknyya kayak ngurus negara dengan menteri – menteri ngadepin anggota DPR yang suka jalan-jalan. Pulang sekolah baju ia lempar saja ke kasur nggak karuan. Belum lagi buku-buku berantakan kayak gudang udah deh ini kelewatan. Kalau ada masalah yang sekiranya memusingkan akan jadi semarawut. Kalau sekedar masalah dengan teman-teman itu nggak terlalu ia pikirkan. Ini masalah dengan mamanya.
Sekarang Vista jadi uring-uringan .Apalagi tadi pagi waktu dia mau pake sepatu marah-marah sama mbok Nah. Yang sepatunya belum dicuci, belum dimasukin talinya, ah mbok Nah sampai ikut-ikutan pusing, kepalanyan diperban pakai koyo. Aduh Vista gimana ini sampai berubah drastis.
***
Mamanya mau kawin lagi membuat pusing tujuh keliling. Mamanya yang selama ini paling deket dengannya ternyata diem - diem menjalin cinta dengan Si Kumis. Kan jadi pusing nanti kalau punya bapak tiri hi serem. Ada yang di sakiti, dicambuk apalagi sampai diperkosa kayak di TV kan serem. Bapak tiri kan kejem.
Bayangan Vista udah yang enggak-enggak. Dunia seakan hancur berkeping-keping dimakan bethoro kolo. Belum lagi nggak bisa tidur sama mama lagi kan jagi ngeri sendiri, biasa ni kelonin sama mama. Hii. serem ada papa tiri.
Ya ampun mamaku bisa jatuh cinta lagi. Saat ini jadi yakin kalau selama ini dengan Pak Kumis diem-diem lirik-lirikan terus. Ternyata ada rasa. Pak kumis sih sukanya nggodain mama. Apalagi Mama ke pasar dia selalu membuntuti terus. Goda-godain,suit-suitin sok alim lagi. Mulanya nggak sengaja di pasar pas mama mau beli tomat Pak kumis kan pedagangnya yan kalau tiap hari dikasih kortingan apa ngak terpana.Ya ampun punya papa tukang sayuran. Jangan sampai terjadi.
Vista sudah tidak bisa tidur.semaleman jungkir balik sampai mamanya ngebangunin
Ini harus aku tentang sekuat tenaga. Sampai darah penghabisan aku nggak mau punya papa tiri. Duniaku nanti bisa hancur berkeping-keping.Syukur kalau kepingannya cuma separo bumi aku kan bisa ikut bumi A atau bumi B lha ini kalau kepingannya banyak kan ngaak bisa sekolah lagi. Dunia jadi sempit lagi.”Haduh aku ngaco lagi.”

“Ma, Vista mau nanya nih mama sayang sama saya atau sayang sama Pak Kumis kalau sayang sama saya tinggalin tuh pak kumis biar aku bisa bisa leluasa di rumah ini.”
‘Tapi… tapi… tapi.. , sampai tiga kali dia bertapi-tapi.
Kalau mama sayang sama Pak Kumis saya yang akan pergi dari rumah ini.
Ancaman Vista kayang garong yang mau ngambil harta.Sampai mamanya mikir tujuh keliling kali bisa lebih seribu keliling. Sedut senut sedat sedut wajahnya tambah berkerut mondar-mandir belum bisa jawab.Mamanya yang biasanya berwibawa ini menjadi orang yang culun. Aduh ini pusing juga Pak kumis, ….Vista …Pak Kumis Vista aduh sampai jarinya ngitung - ngitung bergantian sampai lima kali Vista … Pak kumis … Visita … Pak kumis
“Gini Vis “mamanya mulai pembicaraan.
“Duduk disini diruang tamu.” Aduh kayak rapat pleno pemegang saham.
“Saya sangat menyayangimu dan keluarga adalah nomer satu yang aku harapkan. adalah kebahagiaan anakku. Cuma satu dari anakku kamu bahagia dan mama bahagia itu saja.”
Mama kelihatan udah lega bisa ucapin itu
“Mengenai Pak kumis “,sambil menghela napas mama terdiam setengah menit.
“Itu akan saya selesaikan terlebih dahulu dan akan saya jawab minggu besok.”
“Aduh mama itu terlalu lama. Saya minta dead line besok kalau enggak aku pergi”
“Oke-oke aku akan jawab besok dan berusaha menyelesaikan ini secepatnya.”

***
Keesokan harinya pukul tujuh pagi Vista udah nunggu jawaban dari mama mau lihat mama serius nggak. Dan disitu Vista udah nyiapin pakaian satu tas besar ditambah bantah boneka kesayangannya. Ini cara vista untuk ngancam mamaya kalau jawaban tidak pasti hari itu juga ia akan pergi dari rumah. Biar saja rumah ini tambah kacau.batinnya.
Sedangkan mamanya dari tadi di kamar mondar-mandir. Kadang dia keluar pintu ngelongok ke depan rumah kayak nungguin seseorang. Ia nggak tahu siapa yang ia tunggu. Mama ambil handphone di sakunya kedengaran sayup –sayup suara dari seberang “saya sudah dekat sebentar lagi”.
Kemudian mama kembali ke kamar beberapa saat datang seseorang. Vista nggak nengok, diam aja .Mama keluar kamar .Membukakan pintu. menyuruh duduk didekatku tapi aku takut. Menengokpun tidak.
“Mau kemana neng, bawa tas besar mau ke kota ya” kayaknya aku kenal suara itu, iya suara yang waktu kecil aku dengar . Siapa ya?
Kemudian aku menoleh. Papa.
Aku setengah terhenyak. Aku peluk, cium dia. Tak disangka papaku kesini Vista nangis sesenggukan. Terisak – isak. Meluapkan kekesalannya pada mama. Vista masih terus nangis sampai terpuaskan baru terdiam.
Aku ceritain semua kejadian. Mama mau kawin lagi.
Tapi sepertinya ekspresi papa biasa- biasa saja.
Kemudian dia berkata dengan lirih, “Sudah-sudah, mama udah cerita semua kamu nggak usah kuatir. Ini semua juga dari papa kamu nggak usah nangis. Jadi kamu baik-baik saja.”
Nanti saya certain semua kalau kamu udah berhenti nangisnya. Sekarang itu lap ingusnya. sambil ngasih tissue ke Vista.
Sekarang nampaknya Vista sudah reda
Papa kemudian siap – siap bicara.
“Begini Vista kamu sekarang kamu sudah besar tahu keadaan Papa Mama jadi kamu harus siap memerima resiko hidup, menerima kenyataan ini
Vista tetap punya Papa satu saja Papa dan Mama akan bersatu lagi.”
“Papa mau baikan lagi sama mama”
“Ya.” Kata itu melegakan Vista
“Jadi yang selama ini kamu duga itu Pak Kumis itu saya ini”
“Oh papa nggak bilang dari dulu.”
Kebahagianan Vista semakin besar dari tangis kesedihan kembali menjadi tangis keharuan kebahagiaan.Tak di sangka Papa akan baikan lagi. Vista dapat hidup tenang dengannya. Dan tidak punya papa tiri.


KAFE TENDA
Kelanjutan dari usulan anak-anak waktu dulu unutk membuat warung berlanjut sampai sekarang. Merek tidak lagi hanya buat cari dana sekarang mereka semakin mengerti untuk keperluan si Butet yang kelamaan hidup di Jakarta yangkelaman jadi ya sendirian di Jakarta. Apa boleh buat harus siap hidup. Dengan dukungan aanak –anak
Udah deh karena usulan anak-anak untukmendirikan warung atau apa namanya jadi anak – anak sudah bersiap-siap untuk melewati hari- hari yang selama ini mereka harapkan dan ini menjadi kewajiban sebagian orang kalau semakin lama semakin kompak daalam bekerja Si Vista Sitorus yan dari tadi udah persdiapin masakn – masakan yang umum dijual gago – gado super lezat , gudeg mantep, minuman jus segar dah banyak lagi .Bukan main anak ini kalau suah keeakan membuat makanan semakin lama semakin keenakan ini yang membuat mereka kompak.




TIDAK BOLEH PACARAN
Aduh ampun pak
Ampun saya tidak salah (seperti mendengar bisikan katakana saja sekarang itu orangnya ada didepanmu)
Maafin ya aku tadi khilaf
Besok saya boleh terusin kan
Kalau boleh saya pinjam (sambil menngok kesmping dia mencoba duduk)
Pinjam ya itunya nanti saya kembalikan
Boleh-boleh saja tapi ya harus diperhatikan
Klau memang dirahasiakan saya akan diam biar orang lain tidak tahu.
Baik-baik akan saya lakukan semuanya asal ingat saya tidak bisa diatur
Diatur untuk tidak berkata jjur
Ini semua hasil kerjaaanmu aku nggak mau bertanggungjawab
Kurang ajar kau
Kudepak sampai mampus
Aduh ampun saya saya nggak bersalah
(aku mulai berdiri sikap tegas menantang)
BAik – baik kalubegitu perhatikan ksehatanku kalau kita tidak maumengalah aku akan selalu memperhatikan perbedaan yang selama inikau pendamaku akan lari dari kenyataan ini
Aku mau bunuh diri



Dari tadi Mama Vista ndenrerin sambil tiduran
Dia biarkan saja anaknya yang dari tadi ngoceh kesana kemari
Maafin Ma mamafin (Vista belum sadar juga)
Memang ini salahku
Ma aku mau pegi jug
(karena ksihan Mama Vista ngebangunin)
Ada apa kamu ini dari tdi ngoceh saja.
Bangun-bangun kalau tidak bangun aku mau pergi saja.
Ya sudah kalau begitu .Saya mau pindah kamar sebelah ingat ya perhatiakan.
Bangun-bangun belum bangun juga
Ada apa Mah. Ada apa aku kan baik-baik saja kan
Bagaimana ini khayalanku jadi kabur.
Ah kamu dari tadi ngelindur masak bicara sendiri kayak ngomong sama orang.
Apa kamu dibisikkin setan
Apa kamu bersalah sama seseorang
Hi hi jangan dulu Ma aku mau tidur duluan ma
Aku masih belum sadar sambil memelas Vista kebingungan diantara alam nyata dan tidak sadar.
Ya udah sekarang kamu doa dulu sana
Jangan sampai kejadian seperti itu lagi
Untung kamu tidur sama mama
Kalau sama teman-temanmu kamu bia ditetawain
Aduh aku sudah pusing tujuh keliling ini
***
Semenjak kejadian itu si Vista tidak berani lagi tidur sendiri dan yang paling penting kamar harus dikunci dari dalam Kalua cuma ngelindur tentang teman teman gak apa apa. Tapi kaluau ngelindurnya tentang si Redo wah bisa –bisa ketahuan seisi rumah.
Mama udah lama wanti –wanti “KAMU TIDAK BOLEH PACARAN SEBELUM LULUS SMA” Kata kata ini terngiang –ngiang diseluruh kujur badan Vista. Gelagapan kalau ketahuan mama yang sebenarnya. kalau cuma mendengar cerita teman-teman Vista sih nggak masalah masih bisa ditangkis dengan kata-kata pembelaan.
“Ma, Vista nggak pacaran tapi kita memang berteman dengan banyak laki-laki. Ya dengan Pligo.Deta, Diko ,Pinto yah biasa lah dengan banyak teman kita berlatih komunikasi,” gaya Vista sok diplomatis.Apalagi kalau banya temen kan nambah pergaulan,nambah wawasan tidaj jadi kuper.Ditambah lagi dengan berteman dengan cowok – cowok kita bisa aman. Dan lagi kita bisa ditraktir terus enak kan.
Ditambah lagi bisa mendapat ilmu beladiri
“Udah udah ditamabh melulu.Pokoknya kata-kata mama yang dulu tidak boleh dilanggar kalau dilanggar ya tahu akibatya,” kata Mama sok garang. Maklum jadi single parent kali karus bisa jadi bapak dan juga jadi ibu kapan galak kapan bisa alus.
“Oke ma saya sekarang kan belum pacaran malah Kak Beta yang suka pacaran melulu ma. Gayanya suka terktir cewek –cewek Suka main perempuan”
Punya penghasilan saja belum.
Ingein dong ma keuangan kita nanti kan jadi amburadul.
Tapia awas kalua kamu yang malah pacaran
Oke lkalau ketahuan nanti bilang sama mama akan diusut tuntas
Waduh mama ini kayak KPK saja diusut, diadili aduh.
Iya harus begitu anak akan harus ngertiin dong sama mama
Udah jadi janda malah pada selengekan
Oke Ma kami bertiga mau mengadakan ikrar kesetiaan deh pada Mama, tidak mau melawan kecuali kepepet,mau jadi anak rajin kalau mau Tes dan mau jadi anak pintar.
Waduh ini juga seperti anggota patai saja.Udah yang penting sekarang buat kegiatan yang isa menghasikan uang.Apalagi jaman krisis iniharus kreatif.
Oek mama bye –bye saya mau cari inspirasi dulu mau buat apa mau kerja apa yag sekiranya bisa Bantu Mama.
****
Vista menemui kakakya yang ada diteras yang dari tadi baca buku tebe.
Waduh kayak professor nih.Apa nggak bisa diganggu
He sambil bersuara garang
Ada apa kau Vista
Ini kak bisa dong batu kita

Beta bisa –bisa dikerjain seumur hidup.

Sekarang jaman edan orang benar jadi salah yang salah jadi benar kita harus konsisten dengan itu semua menghargai semua orang jangan hanya karena kita mandek terus tidak memperdulikan lingkungan .
MATI SURI
DIKEJAR SETAN DIKEJAR SETAN
Ini kan baru musim mangga.Anak-anak kalau melihat mangga kayak melihat raksasa dilaut.Mau dinikmati setiap hari Apalagi kalau di lotis.Mereka akan suka sekali.Dan terlebih akan dinikmatinya dengan srius setiap mangga-mangga yang dipetik.Ngak tau asalnya yang penting dinikmati. Syukur-syukur bisa

NANGIS TERUS
MAMA PERGI
JAMAN EDAN