Friday, October 19, 2007

MIMPI ITU MUNCUL WAKTU MAU TIDUR DGN ISTRIKU

Mimpi-mimpiku itu melalu muncul setiap pukul dua belas malam. Dik dik mengapa engkau datang saat aku sudah berjanji diantara angin menelusup bunga-bunga dan lilin putih menyinar di altar yang menghias dan Bapak Ibuku, ratusan undangan.Janji sehidup semati itu telah membawaku kerumah kontrakan ini Aku merasakan kehampaan setiap engakau datang namun aku nggak bisa merubah diantara tembok-tembok membentang mengitari membentengi.Aku hanya bisa melamun di kamar tidur setiap mimpi itu datang dan gelisah setiap kali aku
Hidup harus dijalani.titik. Pikirku. Aku nggak mampu lagi menerima bayangan – bayangan itu setia datang sekelebat jiwa datang memnggapai-gapai setiap engkau datang namun aku tidak mampu menjumput tanganmu dengan keperkasaan skeletonku.Aku memiringkan tubuh karena disamping ada istriku. Aku meirngkuk menggamit guling sendiri karena aku ggak ingin terbayang kamu didepan istriku. Aku tak kuasa menahan rinduku ini.Aku tertahan lebu bagaikan trenggiling membentuk bulatan malu melihat sekeliling. Aku harus jalani ini di entah kapan aku bisa lepas apakah sesudah aku mati Kusiakan waktu ini mengenang masa lalu yang menari-nari di jidatku yang mulai lebar ini.
Sekian waktu terlewat sepuluh tahun terlewat mimpu itu hadir kembali.Sekelebat jiwa tertunduk lesu apakah kau masih hidup.Aku bangun dari duduk dibibir tempat tidur. Istriku masih disampingku.Aku mencoba memahami yang terjadi mengapa itu masih terjadi mungkinkah aku bisa meninggalkan masa lalu.Aku bertanya Di mana kamu sekarang Dik mungkinkah sudah menggandeng Werkudoro yang gagah pekasa menggamitmu atau malah Dasamuka yang garang dan pengecut melebihi diriku. Aku sendiri lagi disini disamping Istriku. Dek dekapanmu masih selalu datang setiap aku sendiri aku mungkin sepi setiap aku pergi atau kamu sudah memanggul bintang-bintang seperti yang kau ucap setiap kita bertemu.

Hari ini Aku ingin bertemu setelah sekian lama menghilang kau atau malah aku yang pergi meninggalkanmu.Aku mencoba kembali menuju rumah tua di pinggir kota tempat dulu bertemu masih kau ada disitu. Tidak ada tanda-tanda sepi namun aku mencoba kembali setiap waktu untuk menengok apakah kau disitu .Sepi masih sepi tidak ada kabar yang ada.Aku urungkan niatku lagi ragu kembali sebelum hatik meledak menunggu bom meledak aku ingin betemu lagi. Dik apakah kau masih hidup tanyaku tersisa setiap kali aku ingin betemu .

Disini kembali bersama istriku aku sendiri. Dirumah tipe 21 dipinggir kota metropolitan ini. Aku mencari uang dengan hati –hati mencari fakah dari menjual tenaga ya ini yang kupunya untuk mneyambung hidup.Kusisihkan uang hanya untuk sekedar makan coba pikir kontak rumah disini, makan setiap hari,anakku yang suka merengek rengen mita jajah ah pusing
Di pabrik sparepart mobil dulu kita berkenalan apakah kau ingat dulu waktu kita bertemu dikatin makan nasi catering lauk ikan asin sayur dibungkus plastik dan secuil semangka. Aku rindu kenangan itu walaupun menyedihkan beginilah kehidupanku nggak lebih dari seekor anjing di rumah majikan gedong pojokan rumahku. Setiap pagi aku dengar anjing itu dibelikan daging dan ikan dan aku pingin seperti anjing itu lebih manusiawi dari diriku di pabrik ini.Aku melamun mengguyur kenang masa silam .
Dik apakah kamu masih rindu perkenalan kita dulu kauucap janji membangun hati dari sisa gaji untuk kembali kekampung memiliki usaha dan mungki jadi saudagar.Apakah mungkin apakah mungkin gamang aku menyendiri lagi.Dik kau dulu ernah bermimpi meraih bintang-bintangmu merantau ke Serawak. Aku hanya menyesalkan mengapa kau tidak mau mengindahkan nasihatku.Jangan kau pergi jangan kau pergi saat kau datang ke Pelabuhan. Dasar kau memang nekat mau mejadi ringgit. Apakah kau tidaak tau aku disini sepi. Aku sepi dik menungumu.Dik ingat nggak dengan lotisan kita dulu setiap bel istirakt irisan-irisan buah itu memenuhi mulut kita pedas-pedas.
remitri subianto

DO NOT TO BAJAKS

No comments: