Wednesday, October 17, 2007

VITA NI KEKE

VISTA VESTA PESTA PAKAI VESPA
(Ini catatan crita jangan di contek)
Oleh
Dewidjati Subianto
KARBOL
Beberapa bulan ini Vista mengalami kenaikan berat badan.Tidak dapat ditolak dan tidak dapat diraih.Kegemukan adalah bagian dari hidupnya.Makananan adalah bagian dari kesehariannya, stok makanan di laci meja kelas menjadi sasaran setiap kali perut menyerang. Makanan segitu banyaknya masuk saja kedalam perutnya. Makanya teman-temanya menyebut si Karbol. Karbol bukan cairan pembersih lantai lho.
“Apaan sih Karbol”
“Karbol….. Ka ….Kar…. Karuuuuung boloooooonggggggggg. Jadi….. kalau makan habis kebuang terus”Si Combro menyahut.
“Ha ha ha,” anak anak tertawa terbahak-bahak.
“Kurang ajar ya ngatain karbol – karbol saya jitak satu-satu biar pada benjol.”
Walaupun cewek dia jago karate tiap minggu ngikuti latihan di halaman depan rumah.Tapi tubuhnya tetap subur saja.Nggak ngikutin rumus kalau olahraga pasti langsing.
“Siapa yang berani lagi hati – hati kepala siap bocor.”si Vista tampak garang siap menerkam.
“Awas saya catat satu – satu, saya laporkan kepala sekolah.”
Dasar anak laki-laki dibilang seperti itu malah semakin menantang. “Vista karbol, Vista karbol, Vista karbol, Vista karbol” dengan serempak mereka teriak.
Vista kemudian ngeloyor pergi tanpa menghiraukan mereka. Vista ingin menunaikan janji melaporkannya ke Kepala Sekolah. Di ambilnya jalur cepat tanpa melewati penjaga kantor. Diketoknya ruang Kepala Sekolah.
“Ya masuk”
“Permisi Bu”
“Ada apa Vista kok tumben datang”
Sambil ditampilkan wajah murung ditambah rambut kusut dia jawab, “Begini Bu saya tadi mendapat ketidakadilan di sekolah ini”
“Ketidakadilan apa Vista.Apa kamu di pukulin atau kamu seharusnya dapat nilai sepuluh di beri nilai lima. Atau yang lain ?” Tanya Bu Guru penasaran.
“Enggak Bu bukan itu saya diolok anak laki – laki. Saya dibilang karbol, Si Gendut.” sambil berkaca-kaca Vista beringsut dari kursi.
“Siapa yang bilang begitu.Tolong sebutkan nanti saya usut.”
“Ada banyak orang Bu. Ini sudah saya catat.”
‘Oh ini.Ini anak-anak IIB. Oke tunggu diluar nanti saya ke kelas. biang onar”
……..
“Sekarang yang telah mempermalukan teman harap tunjuk jari”
Mereka terdiam seribu bahasa.
“Hayo tunjuk jari”
Kemudian dari bangku kedua dari depan sebelah kiri ada yang memberanikan diri
“Itu Bu tadi Combro yang mulai mengolok- olok.”
“Siapa Combro ?”
“Eh hh Si Joni Combro Jayakesuma, Itu Bu dipojokan.” sambil tanganya menunjuk.
Anak – anak senyam senyum mendengar jawaban Prito. Cuma Combro saja yang kelihatan wajahnya kemerah-merahan menahan malu.
“Yang bener namanya siapa?”
‘Joni Dewa Jayakesuma”
Wah namanya kayak Grup band saja.
Anak – anak tambah tertawa kecil mengurangi ketegangan.Namun Bu Kepala Sekolah tidak menampakkan senyum sedikitpun. Diambilnya penghapus di ketokkannya ke papan tulis. Sehingga berbunyi keras. Duerr….rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr.Plethokkk
“Saya tidak mau ada yang tertawa sebelum ada yang mengaku. Jangan sampai ada lagi yang mengolok – olok, dia juga temanmu”
Vista yang berada di belakang Bu Guru tertunduk lesu seakan mohon bantuan.
‘Oke oke tapi saya mendapat informasi tidak cuma satu anak”
Anak – anak yang merasa bersalah terdiam ketakutan.
“Kalau masih saja tidak ada yang mengaku maka akan saya jemur di halaman. Saya hitung sampai tiga. Satu……..”suasana kelas mulai tegang merka menoleh kesana kemar seakan saling menuduh.
“Dua…… “.Tambah menegangkan. Wajah - wajah mereka nampak ketakutan. Tidak ada yang berani bicara..
“Oke kalau masih belum ada yang ngaku dalam satu Minggu ini tidak ada pelajaran apapun di kelas ini” Bu Kepsek menakut-nakuti
Tari yang dari tadi tenang – tenag saja karena nggak bersalah nyeletuk “ Kalau begini yang tidak salah akan rugi dong Bu. Apa kita rundingkan terlebih dahulu sekelas biar setelah itu kami laporkan ke Ibu”
“Saya terima usulannya. Tapi nanti siang urusan harus sudah selesai. “
Sepeninggal Bu Kepala Sekolah anak-anak pada ribut saling menyalahkan satu sama lain.
“Kamu sih tadi ejek-ejekan makanya jadi begini .”
“Combro mulutnya nggak bis diatur kita pukulan yuk”
“Nggak bisa kamu tadi juga ikut,” Combro membela diri.
“Tu Vista marah, makanya jangan begini lagi nggak enak kan sama Vista.”
“ Oke oke begini saja anak –anak yang tadi merasa telah membuat Vista marah sekarang minta maaf. Sekarang harus menghadap Ibu Kepala Sekolah.”
Akhirnya hari itu juga masalah sudah selesai. Vista yang dari tadi menjauh dengan anak – anak sudah mulai berbaur kembali Namun hatinya masih merasakan kejengkelan.
***
Sepulang sekolah Vista ngadu ke Mamanya.Mamanya yang baru pedicure manicure sendiri agak terkejut melihat Vista sesenggukan. Nggak biasa anak ini menangis dengan lantang. Apa begitu ya kalau anak selalu pingin diperhatiin.Dengan langkah gontai Vista berjalan menuju ke kamar.
“Mama hi hi hi hoo ho “, sambil menangis Vista tengkurap di kasur.
“Aku tadi diejek anak-anak hi hi hi “,tangisnya tambah kenceng tidak bisa ditampung waduk Jatiluhur. Tambah dramatis lagi tangannya memukul – mukulkan bantal.
“Diejek apaan.”
“Hiii hheee hhoooo” mulutnya yang ditempelin di bantal menambah suara-suara misterius. Dia mainin ingusnya naik turun. sentrap, sentrup.
“Ya udah jangan nangis terus itu kasian bantalnya nggak sanggup nampung tuh” sambil menunjuk bantal.
“Aku tadi dibilang karbol si gembrot aduh hii hii”, tangisnya tambah kenceng. Sampai-sampai Bi Inah yang di dapur lari melongok ke kamar.
”Ada apa neng kok nangis.”didatengin Bi Inah Vista tambah kenceng biar dapat perhatian seluruh kampung.
“Aduh anakku siapa yang ngatain itu nanti Mama gampar. Aduh anakku kacian, kamu anak yang paling manis sayang,”sambil membelai - belai rambut Mama mengungkapakan kepedihannya.
“Ya udah nggak usah kuatir sekarang kamu harus siap ngadepin itu semua”
“Aduh mama aku mau langsing sekarang juga”
“Mana ada alat pelangsing instant anakku”
‘Pokoknya aku mau langsing”
“Aduh mam cariin dong dokter kecantikan yang paling kesohor.Aku pingin langsing hii hii”
“Oh enggak perlu, melangsinkan itu spesialisasi Mama.”
“Oke oke mama punya ide besok sepulang sekolah kamu harus jalan kaki dari pintu gerbang perumahan ke rumah..” tampang Mama serius.
“Gila mama mau menyiksa aku yah kan panas, lapar mana bisa aku berjalan aku jadi gempor dong. Hi hi,’ sahut Vista memelas.
“:Oke oke gini saja sekarang ikut saja senam di tempat tante Tetra.”
***
Mulai besok hari Vista ngikutin senam. Senam aerobik di tempatnya Tante Tetra. Perempun langsing tinggi seratus delapan puluh. Masih segar badanya walaupun umurnya sudah kepala empat.
“Goyang kiri goyang kanan angkat kaki, goyang depan goyang belakang pelan ambil napas.”
Seperti Jane Fonda Tante Tetra memimpin senam. Untung enggak ada anak laki – laki, mata mereka pasti melotot melihat Tante Tetra menggoyang gedung olahraga.
“Hadap kiri hayo sambil senyum, ingat jangan lupa lidah jangan sampai kegigit. Loncat, locat kaki mekangkang goyangkan tangan kesamping.”
“Satu dua tiga………….terus.” Tante Tetra memimpin dengan serius.
Diringi lagu Sheila On Seven dengan rampag mereka goyang seluruh badan. Sedangkan Vista ngikutin senam dengan antusias. Walaupun gerakanya masih kaku tapi dia coba dilentur-lenturin. Apalagi kalau pantatnya bergoyang seolah – olah seluruh bumi bergoyang. Mungkin Mbak Inul, itu tuh Ratu ngebor, kalau melihat pasti iri, calon saingan saya nih.
“Vista kalau kecapekan jangan di paksain nanti kakinya pada ngilu. Kamu baru pertama”
“Enggak Mbak malah kayak calon ABRI latihan olahraga. Siapa tahu nati masuk jadi POLWAN.”
“Iya Calon Biduwan”
“Ah Tante jangan dipaspasin dong. “
Kemudian mereka melanjutkan senam lagi dengan semangat.
“Neng kakinya diangkat yang tinggi biar serempak. Tangannya diayunkan terus kakinya digerakkan ngikuti irama lagu.”
Memang sekarang Vista baru giat-giatnya senam. Jadi menjadi obsesi dia sekarang seperti Jane Fonda master senam. Kalau udah begitu nggak ngenal waktu mau ulangan mau pacaran nggak dia gubris. Dia latihan terus sampai gempor.
***
Setelah tiga minggu badan Vista tetap melebihi rata.rata. tau nggak kenapa? Tau nggak ??? Itu tu ngemilnya nggak pernah surut kalau habis makan malam masuk kamar terus snack di laci lemari diambil satu persatu. Sambil tiduran kecapekan dinikmatinya snack. Satu kantong abis, dua kantong, tiga plastik, empat, lima, enam……..sepuluh, kemudian sudah tak terdengat lagi kriuk-kriuk.Cuma terdengar dengkuran kekenyangan.
***
Tetapi semangat Vista melebihi air laut tsunami. Dia cari cara lain untuk bisa langsing, setelah rencana pertama tidak berhasil sekarang dilancarkan rencana kedua. Terapi ya terapi dengan pijat repleksi, tusuk jarum biar gelar karbol beralih darinya. Tiap seminggu sekali ia datengi Sinshe Koh Liem.
“Aduh sakit Koh Aduh pelan pelan “
“Akhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh”
“CAkitttttttt”
“Tolonggggggggggggggg”
“Lega. Enak terus aduhhhhhhhhhh.”
Sampai orang –orang yang datang berobat pada terkaget-kaget. Sampai bisik-bisik diantara mereka. Ini anak mau ngelairin atau diapain didalem. Mudah - madahan selamat. Prita yang dari tadi nunggu di luar jadi gelisah takut Vista kenapa-napa. Dia menerobos ke dalam ruang praktek.
“Ada apa ini Koh. Jangan macem-macem ya awas diapa-apain.”
“Aduhhhhhh… hhhhhhhhh.” Vista menjerit kesakitan.
“Prita jangan teriak – teriak.Tuh Koh Liem kaget sampai jarumnya kedaleman.”bilang Vista kesakitan.
“Udah kamu diluar saja aku nggak apa-apa. Nih lihat aku ditusuk jarum.”
“Oke – oke saya kira diapain kan jadi kuatir”jawab Prita.
“Tidak apa – apa neng ini bial cepet kulus. Bial lemak-lemaknya larut. Neng dilual saja bial pasien tenang.” Koh Liem bicara agak sengau – sengau.
‘O ya Koh” Prita ngeloyor pergi ke luar.
***.
Sepulang dari terapi dibawanya bungkusan. Ternyata isinya jamu. Dengan enggan dia minum jamu.
Pahitttt.”katanya.
Itu buat mempercepat pelansingan dan untuk mengurangi nafsu makan.”.Dua Minggu, tiga Minggu empat Minggu belum juga menunjukkan perubahan.
Upaya Vista ini belum berhasil, tiap pagi jam lima bangun lari mengelingi lapangan. Sudah seperti calon atlet yang mau ngikutin olimpiade. Sampai ia hitungin berapa kecepatannya biar si jago jago lari belingsatan melihatnya.
***
Namun hasil olahraga Vista tidak menyurutkannya untuk berusaha. Dia coba terus tanpa kenal lelah.
Keesokan paginya Vista yang berangkat sekolah nampak kuyu. Tak nampak gairah ngikutin pelajaran Matematika kesukaanya. Rumus-rumus Diferenseial, Integral tidak masuk dikepalanya. Sudah kepalang ngantuk tak bisa dibendung. Setiap kali melihat tulisan di papan tulis udah nampak garis putih miring-miring. Apa kepalanya yang miring atau tulisannya, batinya. Namun tetap saja ia paksain ngikutin pelajaran. Dia tidak mau mencatat, nanti pinjam Prita saja pikirnya.
Pukul satu siang ia lewati tapi masih saja mata susah di melekkan. Mata seperti ingin terkatup saja. Bel pulang terdengar berdendang.Namun kakinya susah pula untuk diangkat ngilu-ngilu sepertii kayu, keras.
“Aduh gimaa ini Prita, tolong dong kakiku”
“Ada apa Vis dari tadi enggak konsen belajar.Apa Pak David yang dari tadi berdiri di kelas enggak mengusik matamu.”
“Aduh,gimana ya aku ngantuk Makanya kalau olah raga jangan sampai malam – malam bisa sakit.”
“Tuh badanmu sudah ceking masak masih pingin langsing nanti anoreksia lho.”
“Aduh ia nih aku lapar”
“Aku ikut mobil kamu ya. Tolong anterin”
Gampang asal Redo buat saya ya.”
“Yang benar saja udah sakit malah dibercandain.”
“Enggak aku juga bercanda kok.”
Sesampainya di rumah Mamanya geleng-gelng kepala.
Aduh Vista apapun yang terjadi itu kamu. Enggak usah dipaksain untuk latihan
“Ya Ma.” Baru ini Vista bicara penurut. Nampaknya Vista lemah sekali nggak sanggup lagi untuk bicara.
***
Memang semenjak latihan Vista yang hebat volume tubuhnya semakin surut, singset. Anak-anak yang tadinya mengejek sekarang mulai mengaguminya.
“Hai Vista gimana sekarang tambah gembrot,”dengan logat bataknya Sitorus bertanya.
“He anak badung ngomongnya yang benar udah langsing begini dibilang gembrot apa nggak salah liat. Yang bener dong.”
“He he sorry kita kan cuma ngeledek maaf ya semoga tuhan menerima disisi Tuhan. Aduh.. maaf semoga Tuhan memberkatimu selalu .”
Iya kita kan teman masak saling ejek kan nggak baik.
“Waduh sekarang kok berubah ya apa resepnya” tanya Endah yang dari tadi melotoin tubuh Vista model iklan pelangsing tubuh.
“Resepnya makan nasi,makan daging, bakso,sayuran , semua masuk diperut maka tubuhmu semakin lansing,” Vista sambil ngeledek
“Waduh Vis kamu hebat baru tiga bulan saja kamu sudah menunjukkan bakat seorang peragawati.”
“Kok bisa”
“Itu tuh kakimu kelihatan jenjang dan cocok mebawakan peragaan busana.”
“Aduh makasih ya “
“Ini semua akibat dari ledekan anda-anda sekalian aku jadi begini.”ungkap Vista dengan bangga.


OKEOKEOKEOKE*****
Aduh makasih ya
Ini semua akibat dari ledekan anda-anda sekalian aku jadi begini.


PAK UJO
Waktu menunjukkan pukul sembilan waktu anak-anak istirahat.Yang pagi belum makan buru-buru ke kantin. Kali ini perut mereka sudah pada keroncongan tidak karuan. Pengen cepet – cepet ketemu pak Ujo sang penguasa kantin. Masak apa ya kali ini, ada tambahan menu nggak ?
“Pak Ujo aku mau taoge goreng plus telur goreng diobok-obok yang oke ya.” Oceh Prita sekenanya
“Wah neng kayak ikan saja diobok- obok. Apa nggak keliru itu yang bener di kocok-kocok.” Pak Ujo menyahut tak kalah serunya
“Enggak pokoknya kalau diobok – obok itu akan enak sekali dan kalau ngobok-nngoboknya dengan penuh perasaan akan menambah aroma dan rasa.”sahut Prita tak kalah serunya
“Wah ngobok-oboknya kalau pakai tangan kan panas nanti bisa terbakar.”
Sedangkan Danu yang dari bel tadi sudah nongkrong di kantin berusaha membujuk Pak Ujo.
“Wah demi Tuhan pak ini ngutang dulu ya tadi pagi kecopetan.”
“Kecopetan apa jadi copet”, celetuk Vibrio diikuti tawa anak-anak.
“Aduh bener nih lihat dompetku kosong melompong.” timbal Danu dengan wajah kemerahan.
“Halah nggak punya uang aja ngakunya kecopetan” si Kompreng menyahut.
“Serius ni uangku sepuluh ribu amblas.”sambil membolak-balik dompet yang sedang ia pegang.
“Nggak bisa kemarin kan belum bayar.”
“Ya gimana lagi kalau sekarang nggak punya uang apa saya harus nyuri kan nggak baik pak “
“Sekarang baru ada tutup buku bagi yang belum bayar harus dilunasi kalau tidak besok harus libur makan di kantin ini.”, lagak pak Ujo bak pengusaha restoran.
“Ah pak ujo dicicil kan boleh. masak kayak rentenir.“ kata anak dipojokan.
“Ya boleh-boleh asal selalu makan di sini ya.”
Pak Ujo ketakutan kehilangan pelanggan. Maklum saingan sekarang semakin banyak.Anak-anak SMU Unggulan Garuda yang selalu riuh menikmati makanan Pak Ujo yang lezat.

***
Ibu kemana Pak kok sendirian?”
Ibu sedang dirumah”
“Dan lagi kayaknya Pak Ujo kelihatan murung” Prita penuh tanda Tanya.
“Iya nih nak “
“Ada apa anak bapak sakit?’
“Bukan nak,.begini anak saya Rasto tabrakan, Kemarin sore waktu ia nganter gorengan kesini keserempet mobil.”
“Waduh dimana?”
“Di tikungan dekat patung Sudirman”
“Orangnya nabrak ketangkep enggak”
“Mobilnya kabur entah kemana untung Rasto ditolong Pak Simin terus di bawa ke rumah sakit. Tapi itu yang saya takutkan.”keluh Pak Ujo memprihatinkan.
“Takutkan gimana ?” Vista seakan mendesak pingin cepat tahu.
“Kakinya patah harus di operasi.Butuh biaya besar” Pak Ujo tertuduk lesu.
Anak – anak yang mulai banyak berdatangan mulai mendengarkan keluhan. Mereka melongo mendengar cerita Pak Ujo.Yang tadinya asyik makan jadi tercekat pingin tahu.
“Aduh gimana ya hidup ini banyak cobaan” Pak Ujo mengeluh.
“Pak Ujo jangan terlalu bersedih kita – kita akan membantu.” Prita menghibur.
Kemudian dari kerumunan kantin menyeruak seseorang. Seorang yang kelihatannya jarang muncul. Mungkin anak baru.
“Tenang Pak tenang kami mencoba membantu. Iya pak orang tuanya kaya jadi nggak usah kutir,” teman satunya menimpali.
“Jadi Pak Ujo tinggal sodorin berapa butuh uang bapak nanti akan kami bayar.” sambil meembusungkan dada bicara.
“Aduh terima kasih nak. Adik baik sekali” sambil tangannya menengadah Pak Ujo berterimakasih kepada Tuhan.
“Tapi ingat Bapak harus perhatiin kami.”
Yah nak”
“Tapi anak – anak yang berkumpul di kantin nampak melengos. Apaan ini anak mau jagoan. Sudah kayak bos.”

Tapi dilain waktu Vista punya rencana. Sepulang sekolah teman-teman Vista mengadakan rapat termasuk teman satu kumpulannya Prita.Endah Tak lupa ketinggalan Redo yang pasti antusias setiap kali diajak Vista.
“Oke sekarang kita punya rencana sebelum Temon membantu dengan pamrih kita harus sudah menyelamatkan Pak Ujo jangan sampai ia terjebak dalam akal bulus.”kata Vista bersemangat.
“Iya Vista saya setuju dengan rencanamu. Kita mengumpulkan uang untuk membantu.” “Teman-teman yang kaya saya ataupun miskin berharap untuk dapat membantu. Kalau sekiranya kurang kita bisa jualan atau kerja sampingan.”
“Oke kami setuju Vista.Bagaimana Redo kamu biasanya punya rencana yang cemerlang.” Sitorus menyahut.
“Eee begini bagi saya kalau itu terbaik untuk Pak Ujo saya dukung dan yang lebih penting SMU Garuda menjadi kuat jangan sampai terpecah.”
Dengan gerakan bawah tanah eh gerakandiam- diam terkumpulah uang. Namun nampaknya masih kurang.Tapi mereka tidak kurang akal.
“Begini ya kita menurut cerita Pak Ujo uang yang terkumpul masih kurang jadi kita harus berbuat sesuatu”
Bagaimana teman-eman kalau kita buka warung tenda di perempatan siapa tahu nambah penghasilan.
Oke tapi bagaimana ini warung tenda kan harus buka tiap hari
YA kalau kita mampu
Begini saja apa yang kana terjadi menjadi tanggung jawab kita
Kita temua Bapak Pemimpin rumah sakit untuk memberi keringanan
O ya kan ada program bantuan kemiskinan dari pemerintah
Betul mungkin tiu salah satu cara
Bagaimana kalau kita menghadap pak Lurah
Biar saya yang urus bapak saya kan ketua RW
Oke itu ide yang bagus
***

Bagaiman keadaaan sekrang
Syukur sekarang sudah mulai sembuh
Aduh syukur

Dilain pihak Temon tak mau kalah. Dia temui Pak Ujo di warung setiap hari. Sudah sepeti persng baratayudha.Memperebutkan pengaruh di sekolah. Yah begitulah sya entutt




MASTER TERLAMBAT
Aku tidak peduli lagi nilaiku jelek.
Pak Kresno marah melulu sama saya. Aku kan jadi bosen mendengar ocehannya. Terlambat sedikit saja dijewer, kan jaman demokrasi nanti kalau pada demo kan berbahaya junjung tinggi hak asasi ku, kan jadi bete deh. Dia harus tahu dong Jakarta ini pusat macet sedunia. Kalau sudah macet berjajar mobil-mobild dari sabang sampai merauke. Ini Negara kepulauan yang siap macet setiap saat. Belum lagi bensin yang susah dicari aduh tukang angkot kesulitan njalanin. Jakarta – Jakarta ibukota tercita.
Ditambah lagi mahasisiwa pada mogok kan tau sendiri mereka berani, jaman reformasi jamannya mogok kan. Sebel ini orang gua santet jadi nyamuk .He he santetnya siapa ya .Santetnya apa masih mempan sekarang ya
Ah jangan aku dimarahi mama dong saya kan orang baik. Saya harus bangun pagi sekali jam enam atau minta kost deket sekolah. Ya kalau mama ngebolehin. Kalo enggak gue dipecat jadi anaknya.
“Ma aku mau kost ya.”
“Apa kamu mau kost yang bener dong kenapa mau kost, berantem lagi ya ??????????, apa si Endah enggak mau kau ajak bareng lagi.”
“Enggak Mam(gayaku manja deh) aku lagi tebe eh bete, tiap hari dimarahi Pak Kresno aku kan pengen tenang sekolah, bukan dimarahin melulu.”
“Atau karena kamu dapat nilai jelek dari Pak Kresno.”kata mama sambil melotot.
“Enggak mam aku terlambat melulu nih. Aku udah gak betah tinggal disini daripada dimarahin melulu lebih baik kost saja.”
“Ya kamu harus berangkat pagi bareng kakakmu kan satu jalur ke Depok.
“Aduh mam aku kan males pagi-pagi bangun enakan tidur kayak nanti mau jadi menteri aja, nyantai ajalah mam sekolah itu yang penting aku dapat kerjaan nanti, dapat duit banyak.”
“Ah lagakmu itu, pokoknya kamu tidak boleh kost, biarpun rumah jauh, kamu harus tinggal dirumah. Aku masak mau ditinggal, mama kan perlu temen”
Bener juga ya mama dia udah nggak punya suami kalau saya tinggal berabe. Nanti dia nglaya aja ke mall mall cari gandengan batinku.
“Ah mama jangan salahin kalau saya terlambat melulu.”
Enggak yang penting bangun pagi biar semangat. Rita, Endah kan juga dekat daerah sini. Mereka nggak nggak pada terlambat. Sekarang tidur jam delapan jangan kayak kemarin tidur jam dua belas jam satu apain sih yang dikerjain.”
“Enggak Mam aku kan harus belajar, biar gak ketinggalan” lagakku padahal aku curi –curi baca komik.yang tebelnya ngalahin kamus.
“Ah kamu aja belajar semalem ngapain itu nonton sepakbola kan sekarang harus tidur sore biar bangunnya bisa pagi.”
Terpaksa deh bangun pagisekarang sudah tidak bisa lagi mengheningkan cipta sesuaknyakarena aku harus memprhatikan keleluasaan anak.Mama kalau sudah nyuruh nggak bisa dibantah ini.
Vista sekarang mulai tidur sore. Vista terburu-buru pergi ke sekolah. Dia kesiangan mama enggak mau lagi ngebangunin. Jengkel kali ye. Ah aku harus panggil si baling – baling bambu, terbang. Cepet nyampe. Ah biarin lah aku kan pingin enak.
***
“Bangun - bangun cepat udah jam lima” kata mama mengejutkan.
Buru-buru aku bangun ternyata tadi mimpi.
Sambil ngolet aku bicara.,“Eh……….h masih enakan tidur Mam.”
“Enak aja, nanti kamu terlambat masak molor masuk sekolah, Malu-maluin kan.”
“Saya guyur air ni kalau nggak mau bangun.”
“Ya, ampun , mah.”
Terpaksa deh gue bangun., galak juga Mami gue.
Hari itu Vista datang ke sekolah tidak terlambat Pak Kresno yang dari tadi nampaknya udah menunggu di gerbang senyum-senyum.Baru ini saya lihat si killer senyum
.“Ya begitu dong datang yang rajin.”
Ya Pak”, lagakku sok alim.
***
Kelas hari ini harus kulalui dengan lancar biar aku dapat belajar dengan baik.
Aku langsung masuk ke kelas. Si Combro udah dateng dari tadi. Aku pura-pura tidak tau eh dia ngeliatin gue. Eh gue tunduk aja biar seru.
“Eh Vis mana buku matematikaku aku sampai nggak sempet ngerjain PR. Soalnya ada di buku..Kurang ajar ya. “
“Sorry mBro aku kan lupa.”
“Lupa-lupa, enak aja lu ngomong.”
Memang lupa mau giman lagi aku kan sudah bilang kemarin bukumu ada ditempatku, kamu ke tempatku.
“Gimana mau ketempatmu pulang sekolah jam enam apa nggak pusing rumahmu diujung barat aku diujung timur.Ya bener dong kalau ngomong.”
“Mbro nggak usah marah gitu dong. Tenang saja hari ini Pak Killer sedang baikan dengan aku jadi kamu duduk manis dan dengarkan pelajaran didepan kelas.”
“Tenang lagi apa yang tenang.”
‘Udah diem, udah gue kerjain ni. Salah benar urusan nanti.”Muka si Combro berubah menjadi redup tidak segarang tadi.
“Aduh kamu bikin sewot aja.Dari tadi kek ngomong. Makasih Vis gitu dong sama temen saling bantu.”
“Ah kamu kalau ada perlunya baik, kalau sedang usil keluar dah ayannya.”
“Eh enggak semestinya kita harus memperhatikan.”
***
Selamat pagi anak-anak.”.Pak Kresno yang jago karate datang mencak – mencak apa nggak pusing akau begitu aku semakin tidak wajar.
Anak –anak mendadak terdiam. Yang tadinya teriakan menjadi tenang.
Siapa itu yang duduk di meja. “Kerjakan soal nomer satu.”
Si Kumin dasar anak bandel ketangkep basah lu. Kapok nggak, batinku.
“Vista nomer dua.” Aduh aku lagi-aku lagi.diincer saja.
Anak-anak ini memang susah diatur kalau tidak ada guru pasti pada keluyuran. Maunya cengengesan melulu nggak mau kerja sungguh – sungguh mereka belajar sesukanya.
***

EKSKUL
Hari ini Vista rewel setelah disekolah ada acara kegiatan ekskul drumband minta dibeliin stick drum…………………
Aku tadi bermain drum dengan Redo.Permainannya enak di dengar dan di terima ditelinga palagi kalau dia mau mendengarkan perlakuannya yang elok untuk dimengerti aku sayang banget sama Redo perhatian aku nggak mau lepas dengannya. Aku inget waktu kemarin ia mendekati mejaku kemudian duduk didekatku aku kan kaget melihat dia Itu pengalamnku pertama ku bagaimana tidak bahagia setia mendengar suaranya berwibawa ceile. Kapan aku mengatakan kepadanya kalau aku sayang sama dia sungguh indah dan bahagia aku ini.
Setiap kali melihatnya dikantin tapi aku nggak berani apa ini yang dinamakan cinta atau apalah. Tapi yang aku tahu ada perasaan aneh hii. Didadaku ini lho didalamnya aku semankin mengerti apa ini yang dinamakan cinta ah entahlah nanti aku akan kosultasi sama guru BP, tapi kalau konsultasi nanti ketahuan sama mereka kan jadi malu seadainya aku jatuh cintrong.
Eh iya aku kan baru tahu kalau sekarang menjadi seorang perempuan enak juga ya ada yang memperhatikan. Apalagi kalau kita dipinjem catatanya aduh sangat besar kepala.
Si Endah aduh mau juga ya dia mendergarkanku. Aku jengkel diledekin si Rica apalagi kalau dia mau mendengarkan aku setiap aku memahami dia. Erica ini bagaimana aku kan belum mau pacaran aku sudah diwanti-wanti in buku
“Kamu tidak boleh pacaran sebelum kamu lulus S1 dan punya kerjaan sendiri kalau nggak begitu kamu tidak akan lancer. Ibu mencari uanga hanya untuk sekolahmu bukan untuk pacaran. Kamui inget pesen almarhum ayahmu aku harus sekolah tinggi.”
Adu aku kan serba salah kalau ada cowok yang naksir aku, eh kayak pegadaiaan aja ditaksir.Apalagi cowok –cowok itu lancang minta ampun aku disuit-suitin kayak burung perkutut apa.
Kita juga manusia punya rasa punya hati.ngaco aku ini nanti bisa- bisa dituntut Seriues si anak gondrong-gondrong itu. Yang kite-kite kan iolakan mereka. Apalagi lagunya tuh kenceng nbanget kakak kan sering nyetel kasetnya kenceng-kenceng. Sampai kuping ini tebel isinya nada-nada tak karuan Kak Pligo gitu sih kalau tidak ada ibu aja selengekan setel tip kenceng-kenceng kalau ada ibu baru sok alim.Bisa-bisa didamprat abis.
Ibu tadi Kak Pligo stel kaset kenceng sampai tetangga-tetangga demo didepan rumah apa ngak gila itu. Nanti kalau kita diusir dari sini kan gazwat. Ibu mau tinggal dimana coba dikolong jembatan kan nggak mungin kan sudah dibooking sama manajenmen Dewa buat videoklip
eh ngaco kamu, Mana Pligo dia dikamar atau dikebun belakang.Tugas -tuganya hari ini apa sudah selesai belum Kalau belum harus push up 10 kali ditambah makan nasi satu bakul ditambah cari cuit buat gantiin nasi yang dia makan biar kapok.
Eh ibu jangan gitu dong kita kan anak – anak ibu yang setia kami kan tidak ingin dipecat jadi anak kan tidak ada mantan anak, yang ada mantan isteri/suami
Hush, yang bener dong kamu aku kan sudah mulai ngerti sikap kamu sama ibu sekarang sudah mulai tidak patuh.
Ibu jangan mengungku begitu dong .menghukumku berarti itu dosa berkeanjangan maka jangan dihukum aku ya bu aku sudah kapoh .
Kapok-kapok sekarang kapok besok kapok kapan mau berhenti kapok-kapokan.
Ibu ini kayaknya jualan pisang kapok eh kepok.
Iya bu aku kan perlu becanda dengan ibu sekali-kali kan enak ye.
Beginilah kita sebagai amnaIbu selalu becanda.Pura-puranya ibu marah jadi kita susah mbedain dia marah atau kagak..
Enak ya kali kalau punya orang tua kayak gini terus bisa buat curhat ngertiin kita saat kita sedang susah sedang sedih sedang …eh kok yang gak enak melulu.
Aku jengkel dari tadi aku disepelein sama Pak Japar aku tidak mengerti bagaimana ini terjadi setelah sekian waktu kita bekerja tetapi kita tak tahu akan hal yang perlu ini harus diperbaharui
…………………………….
Ah nggak usah pusing sebentar lagi kan libur sekolah. Kita ngadain camping di hutan LAwu apa nggak seru bisa ngerdengerin suara alam.Waduh Si Vista kalau provokasi orang sampai jingkrak-jingkak nggak tau waktu Memang semenjak waktu diberesin sama si monyet itu semakin aku ngak tau arah alamak si Kodoi bawa – bawa senter patung apa nggak aneh itu .ya ampun semakin lama semakin kabur arah perjuangan



VISTA SANG PENULIS
Vista tadi membaca koran harian ngikutin kebiasaan Mama Seorang penulis muda bisa meraup uang tiga puluh juta setelah dicetak ulang dua belas ribu ekslempar dalam waktu lima bulan. Jadi setiap bulan dia dapat uang lima juta. Gila itu anak masih SMA tapi udah mbrewu bisa-bisa remaja kaya raya tua foya-foya mati masuk surga. Eh enggak ya itu sih tergantung orangnya mau.
Biarinlah aku juga pingin jadi penulis. Sekarang aku menulis sedikit demi sedikit lama – lama kan jadi banyak. Malah bisa-bisa jadi buku he,he Vista bekhayal. Dan lagi harus rela berkorban ya waktu, ya pikiran, ya segalanya bias berhasil.Sekarang Vista lembur sampai malem. Sampai tahu-tahu udah jam dua belas. Dia ketik sedikit demi sedikit di depan komputer. Biar jelek kalau karya sendiri ya puas saja.
Aku nulis kok salah-salah melulu ini kan jadi kacau . Gua robek tulisanku aku tulis lagi pelan – pelan dan kutulis kembali waktu mandi tadi. ‘Saat mandi aku memakai sabun terus luluran dan aku guyurkan air ke badan ku sungguh segar dan nikmat saat aku mulai handukan kuusap-usap’ eh ini kok kayak stensilan aja porno ah. Gue coret lagi, gue robek lagi. Vista melamun dan terus berkhayal terus mencoba untu dapat menulis dengan baik.Coba menulis kembali ‘Aku tadi mandi terus cepet-cepet ganti pakaiaan bangunku agak kesiangan nih. Aku berangkat sama Kak Pligo naik angkot jurusan pasar Minggu. Nunggunya lama banget biasa macet aku harus sabar. Jadi anak Jakarta tak boleh rewel end cengeng ….Nah ini baru catatan harian. Vista baru menemukan format tulisan yang benar menurut ukurannya.
***
Kerjaanku sekarang nulis catatan harian biar nanti bisa aku gunain untuk bahan cerita. Buat nulis cerita untuk ikut lomba nulis novel. Aku berkayal kalau aku menang bukuku akan dicetak ulang sampai ribuan dapat uang dari royalti lumayan bisa nambah-nambah buat sekolah kan tidak harus selalu minta sama mama malukan kita. Ya kerja yang halal dan gratis modal kosong ya begini nulis. Iseng-iseng siapa tahu berhadiah kan enak jadi pemimpi kalau nanti dapat sekian juta kita beli ini beli itu malah kalau bisa beli mobil mewah. Yah aku kan jadi bangga kalau hasil jerih payah sendiri. Apalagi saya masih terkenal sebagai anak Mama yang cengeng tiada hari tanpa Mama. Kalau aku bisa cari duit nanti kan Kak Pligo jadi malu sama gua .Adiknya sudah bisa cari uang yang lumayan kan hebat tiada duanya. Kalau itu berlanjut aku pengen nulis terus sampai kepalaku beruban. Kayak NH.Dini atau Ramadhan KH atau Sitor Situmorang atau yang lain lagi wah hebat kan. Karyanya kan bisa di nikmati banyak orang Lebih lagi kalau bisa buat jalan-jalan ke luar negeri jadi ya bisa cerita Kunang – kunang di Manhatan seperti Umar Kayam. Seandainya lagi nanti suamiku pilot atau duta besar minimal diplomatlah bisa menikmati perjalanan gratis, yang membiayai kan Negara. Akan kutulis cerita yang berbeda sekali. Mbak Ayu Utami jadi malu kalau ketemu saya, karena saya sudah sejajar dengannya. He he he Vista berkhayal berlebih.
O iya aku tadi ketemu sama wartawan temenya kak Pligo tapi dia usil banget aku dicolek-colek lagi . Jengkel kan kalau begitu aku kan nggak ingin kayak perempuan murahan. Pingin dihargai seperti mentari dinanti tumbuhan seisi dunia. Aku sekarang kan udah langsing apa nggak Redo terpaku melihatku. Uhuiii asyik kan.
***
Sebenarnyadia baik mungkin karena Vista kecentilan kali. Kemudian Vista tanya macem-macem tentang kepenulisan. Sebab sekarang Vista punya hobi yang baru. Mungkin nggak dia nanti jadi wartawan kan nulis ada hubungannya. Bisa mewawancarai Pak Presiden, wawancara sama anggota MPR, wawancara dengan ahh pokoknya bisa dengan siapa saja. Dan lagi jadi wartawan kan bias leluasa mengungkapakan pemikiran dengan merdeka. Itu sih khayalanku. Tapi nampaknya Mas Jaya kurang suka. Apa karena dapat saingan baru ya seperti aku, ah Vista membanggakan diri.
***
Sudah sepekan ini Vista nulis terus sampai temen-temennya pada sewot. Setiap kali diajak jalan katanya “saya mau nulis dulu sebentar hari ini . Itu jawaban yang paling terkenal selama ini. Aneh kan dulu Vista yang demen ngeluyur kalau istirahat sekolah. Sekarang kok melamun melihat ke dinding kelas. Habis melamun tertawa kecil seperti menemukan ide besar. Baru kemudian digoyangkan bolpoinnya membentuk kalimat. Hebat kan. Nampaknya sih dia sekarang mulai mahir bercerita lewat kata-kata. Kalau sudah suntuk diambilnya kertas ukuran folio di tasnya ditulisnya puisi – puisi cinta siapa tahu Redo suka.
Kalau sudah begitu Vista akan diajak nonton film. Filmnya Mas Riri Reza aduh yahud banget isinya Apalagi kemarin melihat film Soe Hok Gie. Pemuda lulusan universitas di Indonesia masa-masa tahun enampuluhan. Jiwanya memang idealis. Seandainya Indonesia isinya seperti dia pasti deh akan muncul pemikir-pemikir yang murni. Yang tidak cuma bicara dibelakang tapi mampu memberikan kritikan, pemikiran pada penguasa. Tidak Cuma lomba korupsi, lomba kok ngumpulin harta negara .Ehh aku ini kok bicara politik sih.Nanti bisa kayak Mas Munir di racun.Tapi ya kurang ajar sih enak-enaknya hidup e dimatiin itu kan nggak benar kan. Jiwa pemberontak eh…jiwa perubahan Vista muncul.
He tau enggak nak-anak ada rencana untuk mengerjain si Vista biar nggak sok sibuk. Bisik –bisik tadi mereka merencanakan di toilet saat Vista sibuk di kelas nulis-nulis terus sampai kelupaaan sudah jam untuk belajar.
Vista ini sudah jam belajar bukan untuk nulis buku harian
Eh iya aku tadi denger kring kring saya kira orang jualan es.
Gitulah kalau sudah nikmat dengan bolpoin dan kertasnya. Menurut rencana Endah pura-pura kehilangan kalung sehingga satu kelas kebingungan. Kan yang ada dikelas cuma Vista. Tuduhan jadi cuma satu Vista.
Rencana di jalankan Endah lapor ke pak Karsono guru piket. Biar kapok katantya. Orang kok nulis melulu nanti kalau tanganya gempor gimana kita-kita kan yang rugi harus nyumbang buat berobat.
Sekarang anak – anak yang ngadu sama Pak Karsono. Semua tas digeledah ada razia,kayak polisi aja. Terus mereka disuruh keluar kelas untuk berbaris di lapangan dengan dijemur. Masak setiap bulan ada aja yang dijemur dihalaman memangnya pakaian biar kering. Pak Karsono marah-marah melulu biar terlihat galak kali terus kalau gitu Pak Karsono kayak Gatutkacakaca kacak pinggang mau terbang aja.
Anak-anak pada ketewa-kertawa yang tahu bahwa mereka sedang mengerjain Si Vista .Si Endah pura-pura sedih biar tambah suasana serem kalau gitu kan asyik
Saat itu juga anak –anak kelas IIB disuruh keluar semua dan saat itu si Tina mengambil buku harian Vista
Memang dibuat suasana agak serem biar tambah menakutkan. Anak-anak kan jadi njengkerut mbegidik kalau ditambah lagi Pak Japar marah. Dia kan orang paling galang sesekolahan. Biar tahu mereka.Komplotanku kayaknya juga pada tahu tapi mereka agak ciut juga. Biar-biar nanti aku bilangin.
Semenjak itu aku semakin waspada kalau-kalau ada sesuatu yang tidak mengenakkan pasti Endah yang berbuat
Vista nggak usah dipikirin mau menag mau kalah ya utu kan kebeuntugan nati kalau toh dapet ya dapet.
Gimana nggak ngamuk tadi didamprat Pak Rudi segala hal di rubah apa kita nggak oon kalau gini terus
Ya yang penting usaha kalau nggak dapat ya urusan nanti
Oke-oke tapi kita harus berusaha semapu kita
Vista mondar manir saja nggak bisa tidur apalgi belajar hanya buat ngurusin kayak gituan.
Guling sana guling sini sampai tak karuan

Sampai mama mikirin dia takut anaknya jadi gila .Setiap malem nggak tidur paling tidur sejam habis itu matanya melek melulu kan nggak srong kalau gitu Nasib Vista.
Vista kamu harus makan biar nggak kurus kalau kurus mudah terseang penyakit

Apa nggak kebalik itu ma Kurus kan malah sehat kalau tidak terlalu kurus .Dan terlalu gemuk akan menyebabkan terserang penyakit oke.
Waduh kau ini Vista kayak calon dokter aja Mama diguruin melulu.Anak jaman sekarang sudak jaman edan.


LOMBA MADING
Hari ini ada rapat anak-anak madding untuk persiapan lomba dikabupaten.Kita uah biasa jagoan menang jadi tidak usah kawatir kalau kalah.Persiapan kita kita mateng-matengin biar nanti tidak kalah yaw ajar aja teori – teori bahasa kita gunain sepuas-puasnya.tapi kita harus bisa mengolah sebaik-baiknya biar nati bisa terdeteksi kesalahan-kesalahan yang mungkin biar tidak berbenturan dengan keinginan juri-juri nanti.
Biasalah juri kan makluk yang tidak bisa diganggu gugat jadi ya perlu perhatian dengan karakteristik mereka dan mereka umumnya idealis masih menginginkan sesuatu yang sempurna.
Vista yang ketua madding sibuk banget lari-kesana kesini cari informasi bagaimana membuat tulisan yang bagus sesuai dengan selera Yuri ya maklum saja.Wawanara sekarang mau dilakukan dengan bapak menteri hebat nggak kayak jam terbang wartawan saja.
Sekarang kan mau mendekati hari anak nasional ya protoler kepresidenan harusnya ngebolehin wawancara. Pertama kita tulis surat ke lembaga kepresidenan lalu kalau ada jawaban bisa atau enggak tinggal kita tunggu aja.Waduh jadi wartawan ribet juga bawa kamera bawa catetan untung sekarang ada alat perekam canggih-acngih kan jadi bisa Vista dari tadi gelisah aja.
Tanya Bu Sumirah biar yahud tulisannya. Sedangkan si Endah dari tadi membuat kartun yang mirip-mirip dengan kartunis kondang. Enggak masalah kalau ada kekurangannya.Aku ini harus
Adu kamu ini aku kan sudah lama mau mendengarkan ini ma
………………………………………
Aduh kamu ini gimana sih kerja aja kok nggak niatapa yang akan kaucmakan itu kan akan mempengaruhi karirmu duniamu apa kamu nggak tau itu akan membawamu ke hidupan yangnelongso kabur kanginan ya kamu harus dengarkan ini untuk masa depanmu untuk keberhasilanmu itu hanya kamu yang menentukan


Suasana harum yang kamu tiup dar gemerlapnya dunia akan kamu hirup sebagai
…………………
Hari ini Si Tomboy itu mau mebuat acara yang gila-gilaan lomba lama-lamaan beridi di lapangan sekolahapa nggak gila. Setiap kelas sudah mempersiapkan orang-orang yang siap memulainya




EUREKA
Wah si dul sekarang mau coba teliti barang – barang yang aneh-aneh biar dapat nobel. Apa nggak hebat nanti kalau kita dapat nobel.Masak cuma orang asing doang yang dapat nobel kita kan juga bisa . Dia teliti anak- anak yang suka makan permen karet apa nggak karetnya nempel diperut kalau udah gitu kan bahaya buat buang hajat uh ngeri kan kan kalau mampet didalem.Kan bisa jungkir balik neliti dilab biologi. Badung-badung masih bisa buat penelitian yang heboh. Gitu kan hebat


****


Gini Beta apa kamu tidak kasihan pada si Vista yang udah dari tadi ngeloyorke san kemari



X.PAPA TIRI
Sudah beberapa hari ini Vista menjadi anak yang pendiem. Kalau udah diem akan cuekin seisi rumah. Papasan dengan Mbok Nah melengos ke kiri papasan dengan Beta melengos ke kanan udah deh kayak uler geleng kiri geleng kanan kelojotan. Apalagi kalau papasan dengan mama tambah cuek bebek. Ini anak baru senewen amat sih.
“Ada apa Vis kayak anak linglung gitu. Apa nggak ada kata yang bisa diucap.”
Diem saja Vista dengan wajah merengut masih ditunjukkan kesebelannya.

***
Anak ini memang deh jago cari musuh aapagi kalau ngadepi masalah. Syukur bisa menyelesaikan masalah sendiri. Baru ngadepi masalah remeh udah lagaknyya kayak ngurus negara dengan menteri – menteri ngadepin anggota DPR yang suka jalan-jalan. Pulang sekolah baju ia lempar saja ke kasur nggak karuan. Belum lagi buku-buku berantakan kayak gudang udah deh ini kelewatan. Kalau ada masalah yang sekiranya memusingkan akan jadi semarawut. Kalau sekedar masalah dengan teman-teman itu nggak terlalu ia pikirkan. Ini masalah dengan mamanya.
Sekarang Vista jadi uring-uringan .Apalagi tadi pagi waktu dia mau pake sepatu marah-marah sama mbok Nah. Yang sepatunya belum dicuci, belum dimasukin talinya, ah mbok Nah sampai ikut-ikutan pusing, kepalanyan diperban pakai koyo. Aduh Vista gimana ini sampai berubah drastis.
***
Mamanya mau kawin lagi membuat pusing tujuh keliling. Mamanya yang selama ini paling deket dengannya ternyata diem - diem menjalin cinta dengan Si Kumis. Kan jadi pusing nanti kalau punya bapak tiri hi serem. Ada yang di sakiti, dicambuk apalagi sampai diperkosa kayak di TV kan serem. Bapak tiri kan kejem.
Bayangan Vista udah yang enggak-enggak. Dunia seakan hancur berkeping-keping dimakan bethoro kolo. Belum lagi nggak bisa tidur sama mama lagi kan jagi ngeri sendiri, biasa ni kelonin sama mama. Hii. serem ada papa tiri.
Ya ampun mamaku bisa jatuh cinta lagi. Saat ini jadi yakin kalau selama ini dengan Pak Kumis diem-diem lirik-lirikan terus. Ternyata ada rasa. Pak kumis sih sukanya nggodain mama. Apalagi Mama ke pasar dia selalu membuntuti terus. Goda-godain,suit-suitin sok alim lagi. Mulanya nggak sengaja di pasar pas mama mau beli tomat Pak kumis kan pedagangnya yan kalau tiap hari dikasih kortingan apa ngak terpana.Ya ampun punya papa tukang sayuran. Jangan sampai terjadi.
Vista sudah tidak bisa tidur.semaleman jungkir balik sampai mamanya ngebangunin
Ini harus aku tentang sekuat tenaga. Sampai darah penghabisan aku nggak mau punya papa tiri. Duniaku nanti bisa hancur berkeping-keping.Syukur kalau kepingannya cuma separo bumi aku kan bisa ikut bumi A atau bumi B lha ini kalau kepingannya banyak kan ngaak bisa sekolah lagi. Dunia jadi sempit lagi.”Haduh aku ngaco lagi.”

“Ma, Vista mau nanya nih mama sayang sama saya atau sayang sama Pak Kumis kalau sayang sama saya tinggalin tuh pak kumis biar aku bisa bisa leluasa di rumah ini.”
‘Tapi… tapi… tapi.. , sampai tiga kali dia bertapi-tapi.
Kalau mama sayang sama Pak Kumis saya yang akan pergi dari rumah ini.
Ancaman Vista kayang garong yang mau ngambil harta.Sampai mamanya mikir tujuh keliling kali bisa lebih seribu keliling. Sedut senut sedat sedut wajahnya tambah berkerut mondar-mandir belum bisa jawab.Mamanya yang biasanya berwibawa ini menjadi orang yang culun. Aduh ini pusing juga Pak kumis, ….Vista …Pak Kumis Vista aduh sampai jarinya ngitung - ngitung bergantian sampai lima kali Vista … Pak kumis … Visita … Pak kumis
“Gini Vis “mamanya mulai pembicaraan.
“Duduk disini diruang tamu.” Aduh kayak rapat pleno pemegang saham.
“Saya sangat menyayangimu dan keluarga adalah nomer satu yang aku harapkan. adalah kebahagiaan anakku. Cuma satu dari anakku kamu bahagia dan mama bahagia itu saja.”
Mama kelihatan udah lega bisa ucapin itu
“Mengenai Pak kumis “,sambil menghela napas mama terdiam setengah menit.
“Itu akan saya selesaikan terlebih dahulu dan akan saya jawab minggu besok.”
“Aduh mama itu terlalu lama. Saya minta dead line besok kalau enggak aku pergi”
“Oke-oke aku akan jawab besok dan berusaha menyelesaikan ini secepatnya.”

***
Keesokan harinya pukul tujuh pagi Vista udah nunggu jawaban dari mama mau lihat mama serius nggak. Dan disitu Vista udah nyiapin pakaian satu tas besar ditambah bantah boneka kesayangannya. Ini cara vista untuk ngancam mamaya kalau jawaban tidak pasti hari itu juga ia akan pergi dari rumah. Biar saja rumah ini tambah kacau.batinnya.
Sedangkan mamanya dari tadi di kamar mondar-mandir. Kadang dia keluar pintu ngelongok ke depan rumah kayak nungguin seseorang. Ia nggak tahu siapa yang ia tunggu. Mama ambil handphone di sakunya kedengaran sayup –sayup suara dari seberang “saya sudah dekat sebentar lagi”.
Kemudian mama kembali ke kamar beberapa saat datang seseorang. Vista nggak nengok, diam aja .Mama keluar kamar .Membukakan pintu. menyuruh duduk didekatku tapi aku takut. Menengokpun tidak.
“Mau kemana neng, bawa tas besar mau ke kota ya” kayaknya aku kenal suara itu, iya suara yang waktu kecil aku dengar . Siapa ya?
Kemudian aku menoleh. Papa.
Aku setengah terhenyak. Aku peluk, cium dia. Tak disangka papaku kesini Vista nangis sesenggukan. Terisak – isak. Meluapkan kekesalannya pada mama. Vista masih terus nangis sampai terpuaskan baru terdiam.
Aku ceritain semua kejadian. Mama mau kawin lagi.
Tapi sepertinya ekspresi papa biasa- biasa saja.
Kemudian dia berkata dengan lirih, “Sudah-sudah, mama udah cerita semua kamu nggak usah kuatir. Ini semua juga dari papa kamu nggak usah nangis. Jadi kamu baik-baik saja.”
Nanti saya certain semua kalau kamu udah berhenti nangisnya. Sekarang itu lap ingusnya. sambil ngasih tissue ke Vista.
Sekarang nampaknya Vista sudah reda
Papa kemudian siap – siap bicara.
“Begini Vista kamu sekarang kamu sudah besar tahu keadaan Papa Mama jadi kamu harus siap memerima resiko hidup, menerima kenyataan ini
Vista tetap punya Papa satu saja Papa dan Mama akan bersatu lagi.”
“Papa mau baikan lagi sama mama”
“Ya.” Kata itu melegakan Vista
“Jadi yang selama ini kamu duga itu Pak Kumis itu saya ini”
“Oh papa nggak bilang dari dulu.”
Kebahagianan Vista semakin besar dari tangis kesedihan kembali menjadi tangis keharuan kebahagiaan.Tak di sangka Papa akan baikan lagi. Vista dapat hidup tenang dengannya. Dan tidak punya papa tiri.


KAFE TENDA
Kelanjutan dari usulan anak-anak waktu dulu unutk membuat warung berlanjut sampai sekarang. Merek tidak lagi hanya buat cari dana sekarang mereka semakin mengerti untuk keperluan si Butet yang kelamaan hidup di Jakarta yangkelaman jadi ya sendirian di Jakarta. Apa boleh buat harus siap hidup. Dengan dukungan aanak –anak
Udah deh karena usulan anak-anak untukmendirikan warung atau apa namanya jadi anak – anak sudah bersiap-siap untuk melewati hari- hari yang selama ini mereka harapkan dan ini menjadi kewajiban sebagian orang kalau semakin lama semakin kompak daalam bekerja Si Vista Sitorus yan dari tadi udah persdiapin masakn – masakan yang umum dijual gago – gado super lezat , gudeg mantep, minuman jus segar dah banyak lagi .Bukan main anak ini kalau suah keeakan membuat makanan semakin lama semakin keenakan ini yang membuat mereka kompak.




TIDAK BOLEH PACARAN
Aduh ampun pak
Ampun saya tidak salah (seperti mendengar bisikan katakana saja sekarang itu orangnya ada didepanmu)
Maafin ya aku tadi khilaf
Besok saya boleh terusin kan
Kalau boleh saya pinjam (sambil menngok kesmping dia mencoba duduk)
Pinjam ya itunya nanti saya kembalikan
Boleh-boleh saja tapi ya harus diperhatikan
Klau memang dirahasiakan saya akan diam biar orang lain tidak tahu.
Baik-baik akan saya lakukan semuanya asal ingat saya tidak bisa diatur
Diatur untuk tidak berkata jjur
Ini semua hasil kerjaaanmu aku nggak mau bertanggungjawab
Kurang ajar kau
Kudepak sampai mampus
Aduh ampun saya saya nggak bersalah
(aku mulai berdiri sikap tegas menantang)
BAik – baik kalubegitu perhatikan ksehatanku kalau kita tidak maumengalah aku akan selalu memperhatikan perbedaan yang selama inikau pendamaku akan lari dari kenyataan ini
Aku mau bunuh diri



Dari tadi Mama Vista ndenrerin sambil tiduran
Dia biarkan saja anaknya yang dari tadi ngoceh kesana kemari
Maafin Ma mamafin (Vista belum sadar juga)
Memang ini salahku
Ma aku mau pegi jug
(karena ksihan Mama Vista ngebangunin)
Ada apa kamu ini dari tdi ngoceh saja.
Bangun-bangun kalau tidak bangun aku mau pergi saja.
Ya sudah kalau begitu .Saya mau pindah kamar sebelah ingat ya perhatiakan.
Bangun-bangun belum bangun juga
Ada apa Mah. Ada apa aku kan baik-baik saja kan
Bagaimana ini khayalanku jadi kabur.
Ah kamu dari tadi ngelindur masak bicara sendiri kayak ngomong sama orang.
Apa kamu dibisikkin setan
Apa kamu bersalah sama seseorang
Hi hi jangan dulu Ma aku mau tidur duluan ma
Aku masih belum sadar sambil memelas Vista kebingungan diantara alam nyata dan tidak sadar.
Ya udah sekarang kamu doa dulu sana
Jangan sampai kejadian seperti itu lagi
Untung kamu tidur sama mama
Kalau sama teman-temanmu kamu bia ditetawain
Aduh aku sudah pusing tujuh keliling ini
***
Semenjak kejadian itu si Vista tidak berani lagi tidur sendiri dan yang paling penting kamar harus dikunci dari dalam Kalua cuma ngelindur tentang teman teman gak apa apa. Tapi kaluau ngelindurnya tentang si Redo wah bisa –bisa ketahuan seisi rumah.
Mama udah lama wanti –wanti “KAMU TIDAK BOLEH PACARAN SEBELUM LULUS SMA” Kata kata ini terngiang –ngiang diseluruh kujur badan Vista. Gelagapan kalau ketahuan mama yang sebenarnya. kalau cuma mendengar cerita teman-teman Vista sih nggak masalah masih bisa ditangkis dengan kata-kata pembelaan.
“Ma, Vista nggak pacaran tapi kita memang berteman dengan banyak laki-laki. Ya dengan Pligo.Deta, Diko ,Pinto yah biasa lah dengan banyak teman kita berlatih komunikasi,” gaya Vista sok diplomatis.Apalagi kalau banya temen kan nambah pergaulan,nambah wawasan tidaj jadi kuper.Ditambah lagi dengan berteman dengan cowok – cowok kita bisa aman. Dan lagi kita bisa ditraktir terus enak kan.
Ditambah lagi bisa mendapat ilmu beladiri
“Udah udah ditamabh melulu.Pokoknya kata-kata mama yang dulu tidak boleh dilanggar kalau dilanggar ya tahu akibatya,” kata Mama sok garang. Maklum jadi single parent kali karus bisa jadi bapak dan juga jadi ibu kapan galak kapan bisa alus.
“Oke ma saya sekarang kan belum pacaran malah Kak Beta yang suka pacaran melulu ma. Gayanya suka terktir cewek –cewek Suka main perempuan”
Punya penghasilan saja belum.
Ingein dong ma keuangan kita nanti kan jadi amburadul.
Tapia awas kalua kamu yang malah pacaran
Oke lkalau ketahuan nanti bilang sama mama akan diusut tuntas
Waduh mama ini kayak KPK saja diusut, diadili aduh.
Iya harus begitu anak akan harus ngertiin dong sama mama
Udah jadi janda malah pada selengekan
Oke Ma kami bertiga mau mengadakan ikrar kesetiaan deh pada Mama, tidak mau melawan kecuali kepepet,mau jadi anak rajin kalau mau Tes dan mau jadi anak pintar.
Waduh ini juga seperti anggota patai saja.Udah yang penting sekarang buat kegiatan yang isa menghasikan uang.Apalagi jaman krisis iniharus kreatif.
Oek mama bye –bye saya mau cari inspirasi dulu mau buat apa mau kerja apa yag sekiranya bisa Bantu Mama.
****
Vista menemui kakakya yang ada diteras yang dari tadi baca buku tebe.
Waduh kayak professor nih.Apa nggak bisa diganggu
He sambil bersuara garang
Ada apa kau Vista
Ini kak bisa dong batu kita

Beta bisa –bisa dikerjain seumur hidup.

Sekarang jaman edan orang benar jadi salah yang salah jadi benar kita harus konsisten dengan itu semua menghargai semua orang jangan hanya karena kita mandek terus tidak memperdulikan lingkungan .
MATI SURI
DIKEJAR SETAN DIKEJAR SETAN
Ini kan baru musim mangga.Anak-anak kalau melihat mangga kayak melihat raksasa dilaut.Mau dinikmati setiap hari Apalagi kalau di lotis.Mereka akan suka sekali.Dan terlebih akan dinikmatinya dengan srius setiap mangga-mangga yang dipetik.Ngak tau asalnya yang penting dinikmati. Syukur-syukur bisa

NANGIS TERUS
MAMA PERGI
JAMAN EDAN

No comments: