Wednesday, October 17, 2007

PABRIKEN

Papi yang sekarang sudah tua merintis usaha dari nol dan sekarang sudah mulai bangkrut akibat ulah anak buahnya yang menggerogoti perusahaan. Aku prihatin sebenarnya perusahaan yang dulu berjaya sekkarang tinggal mesin-mesin karatan di pabrik. Tak terurus. Karyawannya yang mbalelo itu sudah ia pecat..Bapak mulai menyesal atas kepercayaanya seratus persen pada anak buahnya hingga diselewengkan. Apa boleh buat.Alat-alat kantor yang tadinya baru-baru sekaarang mulai di jual untuk membayar hutang-hutang.

Bapah sekarang sakit stroke.jalan saja tertatih-tatih kaki sebelah kanan sudah susah digerakkan kalau jalan harus pakai tongkat besi penopang tubuh .Mami sudah meninggal Kang mas yang dulu diandalkan malah suka kesenangannya sendiri main perempuan.Aku sih kasian pada Kakak dia kecewa karena dikhianati pacarnya hingga sekarang sukanya mabuk- mbaukan nonkronh diperempatan sama temen-temenya.Nggak karuan.
Biarin saja aku harus bisa memperbaiki perusahaan Bapak untuk bangkit lagi.Aku mencoba memenuhi permintaan kolega Bapak dulu. Walaupun pabrik masih bisa berjalan kecil-kecilan namun aku harus sebisa mungkin untuk merubah peruntungan.Karyawan – karyawan yang tadinya sudah dirumahkan satu persatu saya suruh kembali bekerja walaupun dari nol lagi. Toh niatku luhur untuk mensejahterakan karyawan kembali.Walaupun mungkin ada satu dua yang tidak puas dengan caraku namun aku berusaha kerja keras.Aku rela untuk bekerja di lantai pabrik untuk membantu dan meberi contoh kepada mereka untuk bekerja dengan serius.Aku semakin hari semakin sibuk dengan pekerjaanku.

CONTINUED

No comments: