Friday, October 19, 2007

KEMARIN DGN INTEL

Kemarin sedikit gelisah melihat para intel berkeliaran memburu dengan mata nanar. Jaringan yang aku bentuk telah kembali keasalnya untuk menghilangkan jejak.Sekarang berpencar untuk menhindari kecurigaan. Kembali seperti semula. Sekarang Cipto kembali menggapap sawah bapaknya dan sedikit mngurangi bepergian jauh. Yang tadinya sering konsolidasi dihindarinya terlebih dulu menghindari kecurigaan para intel itu yang menyusup. Dia curiga akan sikapku akan adanya pemberontakan (bahasa penguasa) sedangkan aku hanya ingin menjadi seorang yang dimanusiakan saja.Aku sekarang sudah renta hanya bias bercerita tentang masa teduh.Aku kecil hidup di desa kecil dengan sawah – sawah yang untuk menghirup udara akan terasa segar.????



Kengerianku kepada masyarakat ini semakin memuncak manakala mennerima ancaman dari kaum – kuam biadab negeri ini yang mempertontonkan kelegalan tindakan tidak manusiawi menperkosa kaum dari ibuku da juga ibumu sang pemerkosa. Apakah kamu tidak kenal lagi arti hati nurani yang engkau tawarkan dengan mengegrak, menggedor rumah-rumah kaum sipit. Lihat ini kulitku gelap engkau tidak melihat tanda – tanda orang asing pada diriku karena aku sudah hidup disini.
Keinginanku hanya saju aku hanya ingin menjadi orang yang sejajar dengan masyrakat disini .Sejak negeri ini merdeka aku belum sedikitpun mengalami persamaa dalam lingkunganku.Nenek moyangku sudah lahir dan besar di negeri ini .Aku bahkan membuat KTP dengan harga yang lebih besar dengan masyarakat sekelilingku. Aku tidak nin dianak emaskan atau mungkin menjadi orang yang nomer satu.Aku hanya ingin menjadi sejajar saja bukan untuk menguasai, tapi Cuma satu keinginaku dan tentu saja orang orang seperti diriku juga menginginkan sejajar saja.
Jangan menyalahkan jaman dulu karena kemerdekaan harus ada yang di kalahkan dari kepentingan kepentingan orang namun akupun ingin merasakan kemerdekaan sebagai warga Negara .

No comments: